Berbelanja adalah hal yang menyenangkan untuk dilakukan oleh sebagian orang, bahkan mereka sampai benar-benar merasa lega dan bahagia selepas melakukan aktivitas tersebut. Seperti merasa melepaskan beban berat dan terpuaskan hasrat untuk mendapatkan sesuatu.
Nah, jika kamu mengalami perasaan yang demikian seusai belanja, sepertinya kamu sudah mulai kecanduan belanja deh. Entah itu belanja pakaian, alat kosmetik, sepatu, tas, aksesoris dan lain sebagainya.
Karena, tanpa disadari, saat kamu menginginkan sesuatu, perasaan untuk mendapatkannya itu begitu besar. Dan setelah kamu memilikinya, perasaan bahagia dan puas itu sungguh luar biasa, karena barang yang kamu ingin sudah mampu digenggam.
Walau kamu dalam keadaan tak memegang uang sama sekali, kamu merasa itu bukan masalah besar. Tak jarang, tagihan kartu kredit pun bertambah banyak sampai-sampai kamu tak sanggung untuk membayarnya. Semua itu karena kamu sudah kecanduan belanja.
Hal ini tidak hanya dialami oleh wanita saja, tak sedikit pula pria yang menjadi seorang pecandu belanja di masa kini. Bahkan, kecanduan belanja ini bisa dibilang sebagai suatu penyakit lho.
Dan lebih parahnya lagi, kecanduan ini bisa menyakiti dirimu sendiri serta dapat menjauhkanmu dari keluarga, pasangan maupun sahabat karib.
Maka, berhati-hatilah jika 5 hal yang menjadi penyebab kecanduan belanja ini mulai kamu rasakan, ubahlah segera agar kamu tak menjadi seorang yang kecanduan belanja nantinya.
Merasa Bahagia Bukan Main Saat Berbelanja
Saat kamu menginginkan sesuatu, barang itu rasanya harus sekali kamu beli, entah dorongan dari mana, pokoknya kamu harus memiliki barang yang benar-benar kamu inginkan itu. Ketika membelinya, perasaan senang yang bertubi-tubi pun takkan terhindarkan.
Karena otakmu sudah memproduksi hormon endorfin dan dopamin sehingga menimbulkan perasaan bahagia dan candu. Maka tak aneh lagi jika berbelanja akan membuatmu benar-benar ketagihan untuk menyenangkan batinmu.
Bahkan tak jarang, saat perasaanmu sedang gundah, sedih, marah bahkan depresi dan takut, dengan berbelanja, semua itu akan lenyap dan tergantikan dengan kepuasaan yang menimbulkan bahagia.
Kamu Merasa Hatimu Begitu Kosong
Ketika seseorang merasa hatinya begitu kosong, maka kebahagiaan yang muncul dengan cepat pun menjadi hal yang mereka cari. Dan berbelanja adalah salah satu hal yang dapat mengisi kekosongan itu.
Kamu pun dengan segera untuk pergi dari tempat tidurmu dan mencari-cari beberapa barang yang kamu inginkan. Saat sudah mendapatkan apa yang kamu mau, maka hatimu akan terisi, namun untuk sementara saja.
Dan kamu pun akan pergi lagi untuk mencari barang baru yang mampu menjadi pengisi lain di hatimu. Begitu seterusnya, sampai kamu benar-benar sadar bahwa yang kamu lakukan ini hanya bersifat sementara.
Melampiaskan Keinginan Semasa Kecil
Sadar atau tidak dirimu, jika kecanduanmu terhadap belanja ini ternyata untuk membalaskan dendammu? Saat kamu masih berada di bangku Sekolah Dasar, mungkin banyak teman-temanmu yang memiliki barang-barang cantik dan lucu, kamu pun begitu menginginkannya.
Tetapi, kamu tak bisa memilikinya hingga tumbuh dewasa. Entah karena orangtuanmu tak ingin kamu hidup boros atau keduanya benar-benar tak sanggup untuk membelikannya untukmu. Tapi, mereka pun tak memberi pengertian kenapa kamu tak bisa memiliki barang itu.
Alhasil, saat kamu tumbuh besar, kamu pun membalaskan dendammu. Jadi, ketika kamu ingin sesuatu, kamu harus membelinya, jangan sampai kejadian di masa kecilmu terulang lagi kali ini.
Terpengaruh Gaya Hidup Lingkungan
Jika kamu berkumpul dengan orang-orang kaya, keinginanmu untuk sekedar hidup sederhana akan menjadi tantangan. Saat kamu bisa tetap istiqomah dengan prinsipmu itu, maka kencanduan belanja ini bisa diatasi seiring berjalannya waktu.
Tetapi, jika kamu terbawa arus, maka, gaya hidupmu pun akan berubah 180 derajat. Tak bisa dipungkiri lagi bahwa kemewahan akan menjadi prioritas untuk meningkatkan status sosialmu dihadapan semua teman-teman perkumpulanmu.
Sekedar Memenuhi Hasrat Sementara
Bukan berarti kamu membeli barang tersebut karena kamu benar-benar menginginkannya. Tak hanya sekali atau dua kali kamu merasa sangat menyesal setelah membongkar kembali barang-barang yang kamu beli.
Yang kamu inginkan bukanlah barangnya, melainkan kepuasan yang akan muncul sesaat saja.