Usia muda memang punya banyak keunggulan daripada mereka yang menginjak usia tua. Semangat tinggi, fisik kuat, punya wawasan hal terbaru dan masih bisa belajar banyak hal.
Namun, ternyata usia muda juga bisa menjadi bumerang kala tidak mampu mengelola kelemahannya. Anak muda memang sering terbawa pada arus globaliasi dengan gaya hidup yang glamor.
Ini jelas tidak baik bagi anak muda yang kebanyakan masih tahap membangun finansial. Untuk sesuatu yang tidak mendesak anak muda nggak segan-segan untuk berutang.
Jika itu terus menerus dilakukan, mereka akan jauh dari kemapanan finansial karena akumulasi utang mereka.
Sebetulnya tidak masalah jika utang untuk keperluan mendesak atau untuk modal dalam mengembangkan usaha. Nah, utang usaha atau utang produktif ini juga harus dicermati perhitungannya.
Baiknya bagi kamu yang berusia muda, seminimal mungkin untuk tidak berutang. Syukur-syukur kalau kamu bisa bersih dari utang dan malah meminjamkan uang kepada orang yang membutuhkan.
Berikut beberapa cara agar kamu bisa terhindar dari utang.
Sisihkan Uang Kamu untuk Kebutuhan Tak Terduga
Siapa yang bisa menjamin jika hidup kita ‘lempeng’ aja tanpa ada masalah? semua orang pasti menghadapi masalah, mau dia muda atau tua.
Nah seringkali kita menghadapi masalah-masalah tak terduga yang itu membutuhkan dana besar. Kalau kamu tak siap dengan dana cadangan alias uang jaga-jaga, ujungnya kamu akan banyak berutang.
Mulai dari sekarang pastikan untuk menyisihkan uang untuk kebutuhan tak terduga. Siap-siap aja mengurangi shopping-mu, nggak banyak nonton lagi, atau jarang makan di restoran. Pengorbananmu untuk masa depanmu.
Kartu Kredit? Nggak Usah Aja Deh!
Kenapa orang menggunakan kartu kredit? Yang pertama karena memang buat mempermudah transakasi, yang kedua karena memang pengguna tahu dan yakin banget kalau dia bisa membayarnya.
Jadi penggunaan kartu kredit itu prinsipnya, pendapatan kita berlipat lebih tinggi dibanding jumlah limit dalam kartu kredit. Jadi nggak ada yang namanya telat bayar atau denda dari pihak bank.
Buat kamu kawula muda, perhatikan prinsip tersebut kalau kamu tetap ingin menggunakan kartu kredit. Soalnya anak muda seperti kita sering asal dalam menggunakan kartu kredit.
Tanpa ngitung berapa jumlah rupiah yang udah dihabiskan, asal gesek aja kartu kredit untuk kebutuhan life style-mu. Jatuhnya harus berhutang lagi untuk bayar tagihan kartu kredit.
Nggak Hidup Mewah, Nggak Susah!
Pepatah lama mengajarkan prinsip sangat sederhana agar finansialmu kuat, jangan besar pasak daripada tiang! Sepertinya mudah dan sederhana ya?
Namun ternyata, bagi usia muda yang mengikuti perkembangan jaman, sangat susah untuk tidak konsumtif atau bermewah-mewahan. Memang sekali lagi semuanya kembali kepada komitmen kita.
Bayangkan kalau pendapatanmu selalu habis atau malah di bawah pengeluaran. Pastinya kita akan jadi selalu berhutang kan?
Kalau kamu tidak menekan pengeluaranmu, paling tidak 2/3 dari pendapatan, kamu tidak akan bisa menyisihkan uang untuk masa tua. Belum lagi kebutuhan investasi untuk mengembangkan usaha kita.
Bersyukur dengan Apa yang Kita Punya
Bukan maksud sok ceramah nih, tapi ajaran moral ini memang paling sesuai dengan prinsip finansial kita. Guru kita dulu kan sering bilang, lihatlah ke bawah soal harta, lihatlah ke atas soal ilmu.
Nah, kalau kamu selalu melihat kebawah, bahwa banyak orang yang tidak seburuntung kita. Kamu pasti akan lebih mensyukuri hartamu dan akan sungkan untuk hidup menghambur-hamburkan uang.
Dengan begitu cashflow finansial pribadi kita pun akan terjaga, bahkan akan semakin menguat. Nggak percaya? Buktikan sendiri!
Bayar Utangmu Secepatnya!
Kalau kamu sudah terlanjur berutang, pastikan untuk secepatnya berusaha melunasinya. Tidak ada gunanya menunda-nunda bayar utang bagi finansialmu. Apalagi kalau utang itu berbunga.
Gunakan uang tabunganmu untuk membayar utang, bukan membayar dengan berhutang kembali. Karena finansial yang sehat adalah finansial tanpa utang!