Dalam beberapa tahun ini, jumlah penderita diabetes melitus terus meningkat. Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan gaya hidup, seperti pola makan, pola tidur, dan olahraga.
Walaupun belum ada yang tau bagaimana penyakit ini bisa disembuhkan, namun sebenarnya penyakit diabetes melitus merupakan penyakit yang perkembangannya tidak begitu cepat jika dibandingkan dengan penyakit kronis lainnya. Perkembangan penyakit ini dapat terjadi selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Selain itu, gejalanya pun kadang muncul secara bertahap, sehingga susah untuk dideteksi.
Karakteristik penyakit diabetes melitus ini sebenarnya dapat menjadi keuntungan tersendiri untuk kita supaya menjadi lebih waspada agar bisa mencegahnya lebih cepat. Berikut ini gelaja-gejala diabetes melitus yang perlu kamu ketahui.
Cepat Haus
Salah satu gejala diabetes melitus adalah ketika seseorang mengalami Polidispia. Polidispia merupakan keadaan dimana seseorang merasakan haus secara berlebihan. Penyebab gampang haus karena kadar gula dalam darah terus menerus menyerap air dari jaringan sehingga mengakibatkan dehidrasi.
Terkadang seseorang itu akan merasa kering di area dalam mulut. Tetapi perlu diingat juga, tidak semua orang yang cepat haus itu pertanda bahwa hal tersebut merupakan gejala awal diabetes melitus. Bisa jadi dia memang benar-benar haus karena cuaca sedang panas atau sudah melakukan aktivitas yang berat.
Sering Buang Air Kecil
Jika seseorang sering minum tentunya akan sering buang air juga. Nah, kalau saat buang air volume air seninya sangat banyak dan dia juga sering buang air kecil dari biasanya maka hal tersebut dinamakan dengan Poliuria. Biasanya, orang dewasa mengeluarkan air seninya sekitar 1-2 Liter setiap harinya. Perlu diingat, jika kamu sering buang air kecil apalagi di malam hari. Bisa jadi itu merupakan gejala awal diabetes melitus.
Cepat Lapar
Poliphagia merupakan keadaan dimana seseorang mengalami rasa lapar yang berlebihan. Poliphagia ini merupakan salah satu gejala utama diabetes. Sel-sel dalam tubuh mengalami kekurangan insulin sehingga membuat otot dan organ melemah yang akhirnya tubuh menjadi kehabisan energi. Selanjutnya, otak akan mengira bahwa kekurangan energi itu akibat kurangnya makan sehingga tubuh meningkatkan asupan energi dari makanan dengan cara mengirimkan sinyal lapar ke otak.
Penurunan Berat Badan
Meskipun nafsu makan meningkat, namun bagi penderita diabetes malah mengalami penurunan berat badan. Ketika seseorang beranjak dewasa, biasanya berat badannya cenderung stabil dari tahun ke tahun. Naik atau turun 1-3 kg adalah hal yang lazim. Namun kamu harus mewaspadai jika perubahannya turun sampai 5% dari berat badan. Mengapa perubahan drastis berat badan bisa terjadi? Karena kemampuan metabolisme dalam tubuh terganggu, sehingga tubuh akan menggunakan apapun untuk dijadikan ‘bahan bakar’. Contohnya lemak dan otot sehingga orang itu akan terlihat kurus.
Rasa Lemah dan Lelah yang Tidak Biasa
Kekurangan gula dalam darah dapat menyebabkan kekurang energi. Akibatnya kerja tubuh akan melambat dan malah membakar lemak atau otot selama beraktivitas.
Pandangan Kabur
Kadar gula yang terlalu tinggi akan mengambil cairan dari dalam tubuh, bahkan dari cairan yang ada dalam lensa mata. Jenis dehidrasi seperti ini dapat mempengaruhi kemampuan konsentrasi mata dan jika terus menerus dibiarkan dapat berakhir menjadi kehilangan penglihatan total.
Warna Kulit Gelap
Rata-rata para penderita diabetas mempunyai bercak gelap, kulit terlihat lembek dan mempunyai lipatan di badannya. Kondisi ini dinamakan dengan acanthosis nigricans. Biasanya bercak dan lipatan ini berada di area sekitar leher dan ketiak.
Demikian penjelasan mengenai gejala-gejala diabetes melitus yang perlu kamu waspadai. Semoga kita semua terhindar dari penyakit yang satu ini. Aamiin.