Kekuatan Militer Indonesia – Sudah tidak bisa diragukan lagi Kekuatan militer Indonesia sangatlah disegani di mata Dunia. Sebagian besar negara di dunia ini memuji militer Indonesia. Berbagai prestasi sudah ditorehkan oleh militer Indonesia. Apa saja prestasi tersebut? Simak saja uraian berikut ini.
Peringkat Ketiga Pasukan Elite Dunia
Kopassus Indonesia dinayatakan menduduki peringkat ketiga dijajaran pasukan elite dunia menurut Discovery Channel Military edisi 2008. Kopassus Indonesia mampu menduduki peringkat ketiga karena kebanyakan pasukan elite dari negara lain lebih mengandalkan teknologi akurat, serba digital, dan canggih.
Peringkat Kedua Sukses Operasi Militer
Kopassus Indonesia menduduki peringkat kedua dalam melakukan operasi militer strategis di pertemuan Pada Forces di Wina, Austria. Sedangkan urutan pertama diduduki oleh pasukan elite Amerika Serikat. Pada pertemuan tersebut, terdapat 35 pasukan elite dari beberapa negara mengikuti ajang tersebut.
Kekuatan Militer Indonesia Dipercaya oleh PBB
Kemampuan TNI tidak bisa diragukan lagi. Hal ini terbukti dari dipercayanya TNI oleh organisasi sebesar PBB untuk menjaga perdamaian dunia. TNI mulai diterjunkan pertama kali untuk misi perdamaian di Mesir pada 8 Januari 1957 dibawah komando Letkol Infantri Hartoyo.
Setelah itu, pasukan TNI bernama KONGA, yaitu Kontigen Garuda. Hingga saat ini, pasukan TNI sudah lebih dari 30 kali terjun dalam misi perdamaian dunia.
Misi Diplomatik
Selain menjaga perdamaian dengan berbagai senjata, KONGA juga menjaga perdamaian dunia dengan cara menunjukkan kebudayaan Indonesia. Salah satu kebudayaan yang dipertunjukkan adalah memainkan angklung. Pertunjukkan tersebut dilakukan di Sudan.
Aksi tersebut menunjukkan bahwa menjaga perdamaian tidak hanya memegang senjata, namun dengan pertunjukkan kebudayaan juga menjaga perdamaian dunia.
Melatih Militer di Afrika
Suatu kebanggaan tersendiri kekuatan militer indonesia yaitu kopassus bisa melatih pasukan negara lain. Salah satu pasukan yang pernah dilatih oleh kopassus adalah pasukan Afrika. Lebih dari 80% Perwira Kopassus melatih pasukan di Afrika. Mulai dari Afrika Utara hingga Afrika Barat saat ini sudah memiliki acuan teknik latihan.
Merah Putih di Gunung Everest
Negara pertama di Asia Tenggara yang mampu mengibarkan bendera di puncak Gunung Everest adalah kopassus. Sebelumnya, belum ada satupun pasukan negara dari Asia Tenggara yang mampu mengibarkan bendera negaranya masing-masing di puncak Gunung Everest. Ini merupakan prestasi yang luar biasa dan menunjukkan bahwa pasukan Indonesia memiliki kemampuan yang baik.
Operasi Woyla
Pada tahun 1981, pesawat Garuda Indonesia mengalami pembajakan. Berkat aksi dari para kopassus, seluruh sandera mampu diselamatkan dan semua pembajak mampu diatasi. Akibat aksi inilah pasukan kopassus Indonesia mendapatkan pujian dari berbagai negara pada saat itu.
Juara Umum Brunei International Skill at Arms Meet (BISAM) 2015
Prestasi terbaru yang diraih oleh kekuatan militer indonesia pasukan TNI adalah juara umum di Brunei International Skill at Arms Meet (BISAM) 2015. Lomba yang diadakan di Brunei Darussalam tersebut diikuti sebanyak 16 negara, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Singapura, Malaysia, China, Oman, Australia, United Kingdom, Vietnam, New Zealand, Philipina, Laos, Thailand, Pakistan, Kamboja, dan USA.
Dalam lomba tersebut, kontigen Indonesia memperoleh 34 mendali, baik nomor individu maupun kelompok. Total mendali yang didapatkan oleh nomor individu sebanyak 6 emas, 6 perak dan 4 perunggu. Sedangkan total mendari yang diperoleh oleh nomor kelompok sebanyak 14 emas, 3 perak dan 1 perunggu.
Prestasi tersebut hanya satu dari sekian banyak prestasi yang sudah ditorehkan para pasukan Indonesia. Untuk itu, kita harus berbangga hati dengan prestasi-prestasi yang sudah ditorlhkan oleh pasukan Indonesia dan semoga semakin banyak lagi prestasi yang bisa ditorehkan pasukan Indonesia.
Keganasan Paskhas Membuat Negara Lain Kagum
Angkatan bersenjata indonesia sudah kerap kali melakukan latihan gabungan dengan beberapa negara sekitar, dan tidak jarang juga dalam setiap latihan gabungannya Negara kita sering banjir pujian, dikarenakan pengalaman dan juga kecakapan tentara kita yang tidak bisa dianggap remeh.
Kali ini kita akan membahas ketika Paskhas melakukan latihan gabungan dengan Angkatan Udara China. Jika ada di antara kalian yang tidak tahu apa itu Paskhas, maka akan sedikit kami jelaskan di sini.
Paskhas adalah kependekan dari Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara, yang juga bisa disebut Korpaskhasau atau Paskhas ( Baret Jingga ). Setiap prajurit Paskhas harus memiliki kualifikasi yang tinggi, minimal para-komando (parako) supaya bisa menjalankan tugasnya dengan profdesional.
Sekarang kalian sudah tahukan, apa itu Paskhas? Kali ini kita akan membahas bagaimana latihan gabungan yang dilaksanakan oleh ke-2 tim elit ini pada 2014 lalu di Henan.
Walaupun latihan gabungan ini hanya mempraktekan beberapa hal yang mendasar, seperti rappeling, operasi pembebasan sandra, beladiri dan juga beberapa simulasi lain. Tetapi yang menjadi hal luar biasa adalah, operasi ini dailakukan di musim dingin yang bersalju.
Sudah menjadi hal lumrah jika pasukan China sudah terbiasa dengan kondisi bersalju seperti itu, karena memang di daerah asalnya mereka memiliki iklim yang hampir sama. Tetapi tidak dengan Indonesia, di Negara kita ini tidak pernah turun salju, jadi seharusnya pasukan kita akan kesulitan mengimbangi latihan mereka karena kurangnya pengalaman.
Tetapi ternyata tidak, ternyata Paskhas bisa mengimbangi dengan mudah latihan tentara China tersebut dan terlihat tidak terlalu masalah dengan cuaca yang sedang mereka hadapi. Hal tersebut membuat pemimpin mereka yang bernama Kolonel Zhang Yue Ming sangat terkejut. Karena pasukan elit kita yang notabenenya memiliki medan latihan yang sangat berbeda, ternyata bisa mengimbangi latihan yang dilakukan tentara China tanpa masalah.
Itu baru dengan Negara China, kita juga memiliki beberapa sejarah mengagumkan dimana Paskhas elit udara kita ini menjadi sorotan dunia karena berbagai prestasinya, salah satunya seperti Pelepasan Timor-Timur dari Indonesia.
Saat indonesia melepaskan Timor-Timur, memang banyak sekali melibatkan banyak negara, bahkan Australian dan juga PBB ikut terlibat. Mungkin beberapa dari kalian sudah mengetahui sejarah yang sudah terjadi, bahwa PBB mengirimkan 11 ribu pasukan yang dikenal dengan INTERFET untuk mempercepat lepasnya provinsi ini dari Indonesia.
Disaat yang sama, Paskhas juga berada disana untuk mengamankan aset-aset negara dan juga untuk mingiringi proses pelepasan. Tetapi pasukan yang dikirim PBB tersebut sangat tidak hormat dengan Paskhas, hal ini bisa dilihat dari prilaku arogan mereka kepada tim Paskhas.
Bandara Komoro juga mereka kuasai secara sepihak dan memutuskan jalur komunikasi Pashkas padahal kala itu Marsda lan Santoso sedang menuju Dili. Kemudian keadaan semakin tidak terkendali ketika INTERFET yang berjaga di bandara mmenodong Marsda lan.
Hal tersebut membuat Kapten Parkhas membawa 15 personilnya dan menjemput Marsda, kemudian aksi saling todong punterjadi dan sang kapten berteriak dengan lantang agar tetap tenang dan jangan menyerang. Padahal jika saja terjadi gesekan kecil lagi ke2 pasukan ini akan pecah.
Walaupun kekuatan militer indonesia Paskhas kalah jumlah namun mereka akan bertarung dengan habis-habisan jika pasukan INTERFET menyerang duluan. Walaupun peperangan pada kedua belah pihak tidak pernah terjadi, tetapi tentara indonesia mendapat pujian dari beberapa petinggi militer dan pemerintah Indonesia.
Korp Baret Orange adalah Pasukan Elit Pemberani
Ambon pernah mengalami peristiwa perang pada tahun 2001 lalu. Konflik yang terjadi di Ambon kala itu adalah desa Porto yang berbatasan dengan desa Kulur yang diserang oleh para perusuh pada tanggal 2 Desember 2001.
Sehari sebelum terjainya konflik, seorang pengusaha Cina ditembak mati menggunakan sniper di pelabuhan Yos Sudarso saat akan membongkar muatan tersebut.
Aksi yang dilakukan para perusuh ternyata semakin berkobar. Bahkan komando para perusuh ini memanfaatkan Hotel Wijaya II sebagai markas utama mereka.
Tragedi 2001 ini disebabkan oleh dua pihak. Pihak yang pertama dari golongan Islam dan yang kedua adalah Kristen. Peristiwa ini membuat gempar seluruh Indonesia. Sehingga pasukan Pashkas dan marinir kopassus juga ikut diterjunkan ke dalam peristiwa ini.
Desa yang diserang oleh para perusuh adalah desa yang berada di pulau Puru dan pulau Saparua yang penghuninya adalah umat muslim. Sedangkan desa kepunyaan umat kristen yaitu Desa Ewiri dan Desa Porto.
Peperangan ini menyebabkan banyak korban jiwa diantaranya adalah warga sipil yang tidak berdosa. Setiap waktu selalu saja ditemukan mayat yang tergeletak. Banyaknya korban jiwa yang ada membuat desa-desa lain jadi takut untuk keluar mencari nafkah.
Beberapa kejadian diatas ternyata tidak menyadarkan PDSD Maluku dan pembantunya. Mereka seolah-olah hanya memikirkan situasi suksesi di Kabupaten MTB ( Bupati dan wakil bupati)
Meskipun pasukan paskhas dan marinir kopassus diterjunkan, aksi peperangan ini malah bertambah rumit. Selalu saja ada korban yang tergeletak antara kedua belah pihak.
Mencoba mendamaikan kedua belah pihak yang terkait konflik pasukan paskash mencoba masuk kedalam hotel yang sudah ditempati komando para perusuh.
Tiap-tiap ruang hotel diamankan dan hampir seluruh provokator berhasil dibekuk oleh pasukan paskash dan marinir kopasus yang bertugas.
Beberapa bulan berikutnya situasi ini sudah mulai kondusif, ternyata ada saja yang menjadi provokasi sehingga perang kembali terjadi. Sampai akhirnya salah satu desa para perusuh yang letaknya di pulau Buru bagian selatan terpaksa harus dihancurkan tanpa sisa.
Kemudian para perusuh berhasil diamankan dan berada dalam kendali paskash dan marinir kopassus.
Hasil eksekusi yang dilakukan paskash dan marinir kopassus ditemukan banyak senjata api salah diantaranya adalah senapan, granat dan senjata tajam lainnya. Bahkan ditemukan juga disalah satu ruangan beberapa wanita dan barang haram (narkoba).
Terkait peperangan yang terjadi, ternyata anggota TNI dan Polri juga ikut terlibat sebagai penyedia senjata untuk para perusuh tersebut.
Selain menjadi penyuplai bagi para perusuh, kekuatan militer indonesia TNI dan Polri juga ikut serta dengan penyelenggaraan pembunuhan yang terjadi pada konflik tersebut. Terutama yang menjadi korbannya adalah umat muslim.
Tidak saja konflik dalam negeri, Paskash juga dipercaya untuk ikut serta dalam misi perdamaian di bawah bendera PBB.
Paling sedikit ada lima kali pasukan elite Indonesia ikut berpartisipasi mengamankan beberapa konflik kelas dunia, diantaranya adalah Bosnia, Philipina, Vietnam, Yugoslavia dan Libanon.
Korps barret orange ini pun semakin membuat negara Indonesia kagum dengan kemampuan yang tidak kalah banding dengan pasukan militer luar negeri yang ada saat ini
Bahkan disetiap misi perdamaian Libanon Paskash ikut terjun dalam kontingen Garuda XXIII yang bertugas selama kurang lebih setahun. Karena dengan perkara ini tentunya akan dapat membuat para pasukan paskash yang diterjunkan kemedan perang menjadi lebih terasah kemampuannya.
TNI AL Memiliki Armada Peralatan Perang Nomor Satu di Dunia
Salah satu prestasi terbaik dan terbaru dari TNI AL (Angkatan Laut) adalah menjadi yang pertama dalam urusan armada peralatan perang. Memang, sudah tidak disangsikan lagi TNI AL merupakan salah satu kesatuan militer yang memiliki armada perang yang terlengkap dan terbaik.
Dari sepuluh besar armada peralatan perang angkatan laut terbaik seluruh dunia, kekuatan militer indonesia TNI AL menyumbangkan dua armada peralatan perangnya dalam urutan 10 besar. Yang pertama ada Corvette, dan yang kedua adalah Frigates/Fregat.
Untuk Corvette berhasil menduduki peringkat pertama, sedangkan untuk Frigatesmenduduki peringkat kesembilan.
Untuk penamaan nama kapal perang TNI AL sendiri selalui didahului dengan inisial KRI yang berarti Kapal Perang Republik Indonesia. Ada juga beberapa kapal yang namanya didahului inisial KAL atau Kapal Angkatan Laut.
Untuk kapal atau armada perang jenis Corvette/Korvet TNI AL memiliki total 25 kapal perang, sedangkan untuk jenis Frigates TNI memiliki total 6 kapal perang. Kapal perang dari masing-masing jenis sendiri memiliki kelasnya masing-masing.
Armada dan kapal perang TNI AL jenis Corvette memiliki kelas-kelas yang dinamakan Bung Tomo, Sigma (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach), Fatahillah, Parchim. Sedangkan jenis Frigates memiliki kelas-kelas yang dinamakan Ahmad Yani dan Sigma (Ship Integrated Geometrical Modularity Approach).
Nama-nama kapal perang yang termasuk kedalam jenis Corvette kelas Bung Tomo adalah KRI Bung Tomo (357), KRI John Lie (358), dan KRI Usman-Harun (359). Kapal jenis ini dibuat oleh BAE Systems Marine di Inggris.
Untuk nama-nama kapal perang dari jenis Corvette kelas Sigma ada KRI Diponegoro (365), KRI Sultan Hasanuddin (366), KRI Sultan Iskandar Muda (367), dan KRI Frans Kaisiepo (368). Kapal jenis ini dibuat di negara Belanda dan mulai beroperasi serta bertugas dari tahun 2007 hingga 2009.
Selanjutnya untuk nama kapal perand dari jenis Corvette kelas Fatahillah adalah KRI Fatahillah (361), KRI Malahayati (362), dan KRI Nala (363). Kapal perang jenis ini dibuat di negara Belanda juga sama seperti kapal Corvette kelas Sigma.
Yang terakhir dari kapal perang jenis Corvette kelas Parchim nama-nama kapalnya adalah KRI Kapitan Patimura (371), KRI Untung Suropati (372), KRI Nuku (373), KRI Lambung Mangkurat (374), KRI Cut Nyak Dien (375), KRI Sultan Thaha Syaifuddin (376), KRI Sutanto (377), KRI Sutedi Senoputra (378), KRI Wiratno (379), KRI Tjiptadi (381), KRI Hasan Basri (382), KRI Imam Bonjol (383), KRI Pati Unus (384), KRI Teuku Umar (385), dan KRI Silas Papare (386).
Kapal dari kelas Parchim ini dibuat di negara Jerman dan dibeli pada masa pemerintahan Presiden Soeharto tahun 1990-an oleh B.J. Habibie.
Lalu, untuk kapal jenis Frigates dari kelas Ahmad Yani nama-nama kapal perangnya adalah KRI Ahmad Yani (351), KRI Slamet Riyadi (352), KRI Yos Sudarso (353), KRI Oswald Siahaan (354), KRI Abdul Halim Perdanakusuma (355), dan KRI Karel Satsuit Tubun (356). Kapal perang dari kelas ini dibuat di negara Belanda.
Terakhir, kapal jenis Frigates dari kelas Sigma hanya memiliki 2 kapal, yaitu KRI Raden Eddy Martadinata (331) dan KRI I Gusti Ngurah Rai (332). Kedua kapal ini sedang dalam tahap pembangunan di Belanda dan Indonesia. Rencananya kapal-kapal ini akan mulai beroperasi awal tahun 2017.
Selain kapal-kapal yang sudah disebutkan di atas, sebenarnya TNI AL masih memiliki beberapa armada kapal perang andalan lainnya. Seperti kapal selam, kapal cepat rudal, dan kapal pratoli.
Senjata Pendukung Kebringasan Denjaka TNI AL
Detasemen Jala Mangkara atau yang biasa disebut dengan Denjaka merupakan kekuatan militer indonesia sebuah satuan detasemen pasukan khusus TNI AL yang merupakan gabungan personel Kopaska dan Korp Marinir.
Sehingga menjadikan Denjaka sebagai satuan tertinggi dari seluruh jajaran TNI AL.
Sejarah pembentukan Denjaka didasari oleh instruksi Panglima TNI kepada Komandan Korps Marinir No Isn.01/P/IV/1984 tanggal 13 November.
Pasukan Denjaka dididik di Cilandak, sekaligus menjadi Markas besarnya dan setiap pasukan ini baru bisa dikatakan lulus jika telah menyelesaikan pendidikan yang disebut sebagai Penanggulangan Teror Aspek Laut atau biasa disingkat dengan PTAL.
Pendidikan PTAL sendiri diselenggarakan selama 6 bulan. Satuan ini sengaja dibentuk dan dioperasikan untuk menangani teror di segala medan, khususnya anti teror di aspek laut.
Segala aktifitas satuan ini bersifat rahasia dan hampir tidak pernah terpublikasi oleh media.
Sebagai tentara dan unsur pelaksana, seluruh pasukan detasemen Jala Mangkara dituntut untuk senantiasa sigap dan mempunyai kesiapan dalam berbagai operasi, baik dari segi mobilitas, kecepatan serta kerahasiaan.
Soal ketangguhan, jangan ditanya lagi. Seorang anggota Denjaka setara dengan 5 personil TAIFIB atau setara dengan 15 Pasukan KOPASSUS atau 120 prajurit TNI biasa.
Selain ditugaskan diberbagai medan yang sulit tidak jarang pasukan Denjaka juga dilibatkan dalam pengamanan Presiden(Paspampres).
Dalam mendukung setiap operasinya di segala medan, pasukan Denjaka dibekali oleh beberapa senjata, diantaranya adalah:
- Submachine gun MP5
MP5 adalah salah satu senapan mesin ringan yang paling banyak digunakan oleh pasukan pengamanan dan militer hampir di seluruh dunia.
Tidak kurang dari 40 negara yang telah mengadopsi dan menggunakannya sebagai senjata diberbagai operasi militer, penegakan hukum, intelijen, dan organisasi keamanan. Bahkan pasukan SWAT Amerika Utara pun menggunakannya.
MP5 sendiri merupakan singkatan dari Maschinenpistole 5(bahasa Jerman) yang memiliki arti yang sama dengan Submachine gun 5.
MP 5 merupakan senjata ringan yang diproduksi di Oberndorf am Neckar, Jerman.
- HK PSG1
HK PSG1 merupakan singkatan dari Heckler & Koch Präzisionsschützengewehr( Bahasa Jerman) yang berarti senapan presisi semi otomatis dan merupakan sniper tercanggih kedua di dunia.
Sampai saat ini yang tercatat sebagai pengguna senjata ini ada 16 negara, dan Indonesia menjadi salah satunya.
- Daewoo K7
Daewoo K7 merupakan senjata jenis senapan ringan yang diproduksi di Korea Utara. Senjata ini memiliki berat 3,38 kg dengan jangkauan efektif mencapai 150 meter.
Sampai saat ini yang tercatat sebagai pengguna Daewoo ada 3 negara Bangladesh, Korea Utara dan Indonesia.
- Senapan serbu G36
Senapan serbu G36 merupakan senjata yang di produksi oleh Heckler & Koch, Jerman. Senjata ini telah digunakan oleh beberapa Negara, diantarnya Jerman, Jerman, Meksiko, Portugal, Spanyol, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Senjata ini memiliki jangkauan efektif 200 hingga 800 meter dengan kecepatan peluru mencapai 980 m/s.
- M4
M4 merupakan senjata varian baru dari M16 dengan versi pendeknya. Selain lebih pendek, senapan ini juga lebih ringan di bandingkan M16 versi sebelumnya.
Senjata ini diproduksi di Amerika Serikat dn banyak digunakan oleh operasi militer di dunia. Diantaranya adalah NATO, NATO, Malaysia, Israel, Indonesia, Filipina, Australia dan masih banyak yang lainnya.
Selain kelima senjata di atas pasukan Denjaka juga menggunakan beberapa senjata yang tidak kalah menakutkan, diantaranya adalah Pindad ss-1, HK416, CZ-58, Senapan mesin ringan Minimi M60, Daewoo K3, serta Pistol Beretta, HK P30 dan SIG Sauer 9 mm.
Kiprah Mitra Kodim 0611/Garut; Mempertahankan Negara dari Bawah
Beberapa bulan lalu, tepatnya Januari 2016, saya sempat bertemu dengan salah satu mantan Jendral Panglima TNI Moeldoko. Dalam kesempatan diskusi bersama beliau, saya mengajukan satu pertanyaan mengenai apa rahasia TNI Indonesia disegani dunia.
Salah satu jawaban beliau yang paling berkesan adalah “rela berkorban”. Sikap rela berkorban ini menimbulkan keberanian di antara para prajurit TNI. Bahkan, atas dasar jiwa korsa mereka, ada salah satu slogan penyemangat yang perlu diingat yakni “Lebih baik pulang tinggal nama daripada gagal melaksanakan tugas”.
Beliau menambahkan, selain sikap rela berkorban beliau juga menyarankan kepada para pemuda di Indonesia untuk membentuk fisik. Bila fisik kuat, bertarung mempertahankan negara pun akan menjadi semakin kuat.
Kiranya itulah sikap-sikap dasar yang ingin diwariskan oleh para pemuda Indonesia di wilayah Garut. Melalui Mitra Kowil Garut yang tergabung dalam organisasi Korps Bela Negara pimpinan Drs. H. Sofyan mengadakan pelatihan bela negara.
Pelatihan bela negara ini juga atas sumbangan mantan anggota Resimen Mahasiswa Mahawarman Batalyon VIII. Mereka itulah yang peduli terhadap generasi muda Indonesia untuk turut turun tangan membela Negara.
Adapun sasaran latihan tersebut menjangkau para mahasiswa dan pemuda selau penerus bangsa Indonesia. Sedangkan visi misi korp bela Negara itu sendiri ingin menanamkan semangat pariotisme semangat berkebangsaan.
Keunikan pelatihan militer tersebut, selain para mahasiswa dan pemuda dibina untuk meningkatkan integritas, kedislpinan, moral dan tanggung jawab, di dalamnya juga terdapat pemahaman bahwa membela negara tidak harus menjadi TNI.
Ya, setiap orang wajib membela negara dalam bidangnya masing-masing. Jika yang berprofesi menjadi guru, maka salah satu ladang untuk bela negara dalah mencerdaskan generasi mendatang. Begitu pula seseorang memiliki profesi sebagai seniman, seni-seni yang dipahat kiranya mencerminkan budaya dan keluhuran adab bangsa Indonesia.
Pelatihan dasar bela negara di atas selain memiliki tujuan umum untuk meningkatkan jiwa patriotisme, juga memiliki tujuan spesifik antara lain:
- Anggoota lulusan Korps Bela Negara paham mengenai ilmu dasar keprajuritan. Hal ini sangat penting untuk modal hidup kamu muda dalam mengisi kemerdekaan. Pemuda diharapkan mengisi kemerdekaan dengan prestasi-prestasi yang dapat membawa harum nama bangsa Indonesia.
- Adanya pelatihan dasar bela negara ini juga bertujuan agar setiap pemuda memiliki hubungan emosional baik kepada para prajurit TNI, terlebih kepada para pahlawan yang telah mendahului.
- Melalui pelatihan bela negara tersebut, diharapkan pemuda peka terhadap lingkungannya. Kepekaan ini bisa dilatih dengan menjadi relawan ketika ada bencana alam ataupun bhakti sosial.
- Anggota Korps Bela Negara juga bertujuan untuk membentuk insane-insan yang mampu memberikan kontribusi di masyarakatnya. Menjadi teladan bagi sesame dengan menerapkan ilmu-ilmu training bela negara.
- Harapan terakhir dari adanya pelatihan bela negara ini tentunya ada keberlanjutan dalam pengamalan sehari-hari. Pemuda dan mahasiswa sebisanya mempedomani dan mengaplikasikan bela negara di lingkup daerah, nasional maupun internasional. Tentu saja disertai dengan kemantapan wawasan kebangsaan yang luas.
Itulah sekilas prestasi sederhana yang nilainya sangat besar bagi keutuhan Republik Indonesia. Ya, selama ini TNI menorehkan prestasinya bukan hanya di level nasional bahkan internasional. Lebih dari itu, para TNI juga membangun dari ketahanan negara dari bawah.
Semoga kaum muda dan mahasiswa di seluruh Indonesia bisa membela negara sesuai bidangnya masing-masing. Dengan demikian, harapannya Indonesia akan menjadi negara yang kuat. Jayalah negeriku, jayalah Indonesiaku.
Prestasi Angkatan Darat Indonesia yang Tidak Terbantahkan
Kekuatan militer indonesia Tentara Nasional Indonesia atau yang biasa dikenal dengan TNI AD memiliki berbagai prestasi yang luar biasa. Prestasi-prestasi yang telah mereka peroleh berkat usaha, kerja keras, dan tentunya karunia Allah SWT sukses mengharumkan nama bangsa hingga ke tingkat internasional.
Salah satu prestasi yang telah diraih oleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat ialah menjuarai salah satu perlombaan paling bergengsi di kalangan militer internasional. Perlombaan tersebut ialah lomba tembak antar militer-militer angkatan darat.
Belum lama ini, perlombaan militer bergengsi tersebut diselenggarakan pada tanggal 3 Mei hingga 19 Mei 2016 kemarin, tepatnya berlangsung selama 16 hari waktu untuk bertanding. Letaknya berlokasikan di Autralia, tepatnya di Puckapunyal Military Range, Victoria.
Kegiatan yang menjadi pentas militer internasional tersebut berjudul AASAM dengan maksud Australian Army of Skill Arms at Meeting. AASAM diselenggarakan oleh Royal Australian Army yang merupakan militer resmi angkatan darat dari negata Australia.
Ada sekitar 20 pasukan militer angkatan darat dari berbagai negara yang ikut serta berkontribusi memeriahkan kegiatan Australian Army of Skill Arms at Meeting ini. Negara-negara yang ikut berkompetisi antara lain ialah Indonesia, Malaysia, Singapura, Amerika Serikat, Jepang, China, Uni Emirat Arab, Australia, Inggris, Kanada, dan beberapa negara lainnya.
Walaupun kompetisi dirasa sangat berat, TNI AD mampu menjadi juara umum di perlombaan bergengsi tersebut. Indonesia berhasil memperoleh sebanyak 23 medali emas dari 50 medali emas yang diperebutkan dalam perlombaan Australian Army of Skill Arms at Meeting tersebut.
Di bawah Indonesia, militer angkatan darat dari China menyusul dalam posisi kedua dengan perolehan medali emas sebanyak 9 buah medali. Sedangkan di posisi ketiga, militer angkatan darat Jepang lah yang berhasil merebutnya dengan memperoleh 4 buah medali emas.
Usaha yang telah diperjuangkan habis-habisan oleh para Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat dalam kegiatan tadi tentu membawa berbagai dampak positif. Selain sukses merebut 23 medali emas, nama militer Indonesia, khususnya TNI AD tentu akan semakin mengharum dipandang dunia.
Jendral Mulyono, selaku Kepala Staf TNI AD atau KSAD juga menambahkan mengapresiasikan hadiah sebesar lima ratus juta rupiah atas usaha para TNI AD yang telah mengharumkan nama Indonesia tercinta ini. Satu unit rumah berukuran tipe 45 pun dikhususkan kepada Letda Poltak Siahaan.
Satu hal lagi yang tak menjadikan prestasi ini amat menarik, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat ternyata memang merupakan juara bertahan lomba tembak internasional ini. Selama 9 tahun berturut-turut, TNI AD masih mampu mempertahankan prestasi serta gelar sebagai juara bertahan dalam pelombaan bergengsi ini.
Dalam sejarahnya, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat telah ikut berpartisipasi dalam memeriahkan kegiatan AASAM sejak tahun 1997 lalu. Kemudian sejak tahun 2008, TNI AD mampu menjadi juara umum dalam lomba tembak di kejuaraan ini hingga tahun 2016 kini.
Pada AASAM di Australia kemarin, Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat mengikuti lomba tembak dengan menggunakan senapan jenis SS-2 V4. Senapan tersebut merupakan senapan yang diproduksi oleh PT. Pindad yang merupakan salah satu industri senjata karya putra bangsa negara Indonesia.
Tentu prestasi yang diperoleh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat ini akan sangat berarti di negara kita. Mengingat angka prestasi baik di bidang pendidikan maupun olahraga yang masih tergolong sangat minim.
Kita semua sebagai bangsa Indonesia tentu berharap ke depannya, para anggota TNI AD tetap mau mempertahankan prestasinya dan terus meng-upgrade kemampuan yang dimiliki. Terlebih lagi, jumlah negara peserta pada AASAM tahun 2017 diperkirakan sebanyak 35 negara.