HARI IBU – Kalau ada orang yang harus dihormati di dunia ini, tentu itu adalah ibu. Kalau ada wanita yang harus kita sayangi, tentu itu adalah ibu. Bahkan, dalam ajaran Islam, ibu itu dimuliakan tiga kali lebih banyak dari pada ayah. Jadi, memang sudah sepatutnya ibu menjadi orang yang paling dihormati.
Hari Ibu
Tentu kamu sudah sering mendengar ada hari yang dikhususkan untuk menghormati ibu. Dalam satu tahun, dijadikan satu hari saja untuk agar seorang anak ingat pada ibunya. Ya, walaupun sebenarnya seorang anak itu tidak boleh seharipun melupakan jasa ibu. Nah, ini diberi waktu satu hari masak ya tetep nggak digunakan dengan sebaik-baiknya?
Hari Ibu itu menjadi kesempatan yang sangat baik bagi setiap anak untuk berterima kasih kepada ibu. Atas kasih sayang yang diberikan, atas cinta yang selalu tercurah, atas perhatian yang tak pernah terlewatkan, atas semua hal yang tidak bisa dihitung.
Kasih sayang ibu yang tiada batas, beliau adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang sesungguhnya. Pengorbanannya yang tak ternilai harganya harus senantiasa kita hormati sebagai bentuk rasa terima kasih dan wujud syukur kepada Illahi yang telah memberikan kesempatan mendapat kasih sayang yang begitu luar biasa dari seorang malaikat dunia yang kita sebut “Ibu”.
Ibunda adalah orang yang senantiasa menemani, mengingat dan mendoakan selalu dalam hatinya, setiap waktu ia selalu memikirkan kita. Beliau selalu siap berkorban, bekerja hingga lelah dan mengorbankan hidupnya untuk anaknya tercinta.
Ibunda adalah orang pertama yang akan dikunjungi ketika masalah berat terasa tak kunjung ada solusinya, Do’a beliau adalah senjata yang amat dahsyat, Do’a beliau adalah pembuka pintu Ilahi agar mengabulkan segala Do’a.
Untukmu Ibu
Hari Ibu merupakan sebuah hari yang dikhususkan untuk semua ibu di seluruh dunia. Ketika hari itu tiba, biasanya dirayakan dengan penuh semangat. Hari dimana setiap anak diharapkan memberikan yang terbaik untuk ibu tercinta. Dengan semua pengorbanan yang telah dilakukannya, mengubahnya dari seorang perempuan biasa menjadi seorang ibu luar biasa.
Meskipun seorang anak tidak akan mampu membalas kasih sayang yang telah dilakukan oleh seorang ibu. Paling tidak, ketika hari ibu, ada hal kecil yang bisa dilakukan untuk beliau.
Tidak ada kesuksesan tanpa disertai dengan peran serta dukungan dari seorang ibu. Banyak peristiwa yang bisa kita jadikan contoh dari disekitar kita, orang-orang sukses selalu ada wanita hebat dibelakangnya, yaitu Ibunda tercinta.
Beliau yang merawat dan mendidik kita menjadi super power dalam menjalani kehidupan yang fana dan keras ini, Ibunda juga yang mengajarkan kita untuk tetap berdiri tegak walau badai menghadang sekalipun.
Kita ada dan terlahir didunia berkat Ibunda, Allah SWT memberikan tugas mulia ini kepada seorang ibu untuk melahirkan kita. Sebelum kita dilahirkan didunia ini, beliau sudah melakukan perjuangan yang hebat, perjuangan yang dilakukan untuk melindungi, menjaga, merawat, memperhatikan serta menyayangi kita ketika masih berada dalam kandungan.
Tidak akan mampu kita membayangkan dan merasakan perjuangan ibu bertahan, bersabar, berapa kali beliau menarik napas panjang manakala kita menendang-nendang perutnya, juga perjuangan hidup dan mati bagaimana perjuangan beliau melahirkan kita ke dunia, dengan mengabaikan rasa sakit yang tiada tara.
Kasih ibu kepada beta tak terhingga sepanjang masa. Hanya memberi tak harap kembali. Bagai sang surya menyinari dunia”.
Sepanjang masa kita harus senantiasa menyanyangi ibu, menyenangkan hatinya, memberinya segala apa yang kita punya, seperti waktu, kasih sayang dan juga materi. Ibunda orang pertama yang ingin kita bahagiakan bila mendapatkan rezeki yang melimpah.
Memperingati Hari Ibu
Tidak perlu kita meragukan seberapa besar kasih sayang ibunda tercinta kepada anaknya, tidak ada yang mampu menggantikan peran Ibu yang sesungguhnya dalam kehidupan kita, bahkan kitapun tidak akan pernah bisa menggantinya sekalipun berupa materi yang berlimpah.
Tanggal 22 Desember dijadikan sebagai hari ibu nasional. Pada peringatan tersebut, berikan kejutan-kejutan yang spesial yang sangat berkesan untuk seorang ibu. Hal sederhana yang bisa dilakukan untuk memperingatinya adalah menjadikan hari tersebut berbeda, seperti halnya pada hari biasanya ibu selalu penuh dengan tugas rumah tangga, pada hari itu ibu bebas dari tugas sehari-harinya seperti memasak, merawat anak, dan urusan rumah tangga lainnya.
Pada hari itu, semua orang dalam satu keluarga harus kompak mulai dari suami, anak laki-laki- anak perempuan, kakak dan adik semuanya menggantikan tugas ibu yang biasa kesehatiannya dilakukan ibu secara penuh, biarkan ibu kita melihat aktivitas kita semua yang tidak biasa, jadikan hatinya dipenuhi rasa senang haru dari kejutan yang kalian berikan.
Berikan juga ibunda tercinta kado istimewa yang ibu senangi, setiap orang bisa memberinya kado masing-masing atau secara bersama-sama, ayah anak-anak (suami), dan anak-anak harus kompak ya.
Sejarah Hari Ibu di Indonesia
Pastinya kamu sudah tahu dong tanggal berapa dirayakan Hari Ibu? Yap, benar sekali, hari Ibu di Indonesia diperingati setiap tanggal 22 Desember. Tetapi, apakah anda tahu sebuah proses penting yang terjadi di balik ditetapkannya hari Ibu tersebut?
Awal Tercipta Sejarah
Sejarah hari Ibu di Indonesia dimulai dari sebuah peristiwa dimana para pejuang perempuan Indonesia di Jawa dan Sumatra. Tepatnya dari 12 kota yang berasal dari dua pulau besar tersebut berkumpul untuk mengadakan Konggres Perempuan Indonesia I.
Konggres Perempuan Indonesia I ini terjadi pada tanggal 22 sampai dengan 25 Desember 1928 yang di adakan di kota Yogyakarta. Tepatnya di Gedung Mandala Wanitatama, terletak di Jalan Letjend Adi Sutjipto atau lebih dikenal sebagai Jalan Solo. Menempati sebuah pendopo Dalem Jayadipura, tempat yang dipunyai oleh seorang bangsawan bernama R.T Joyodipoero.
Dalam pertemuan yang diadakan mulai tanggal 22 Desember tersebut, dihadiri sekitar 1000 orang termasuk diantaranya tokoh-tokoh dan organisasi Hindia-Belanda (Indonesia) yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat kita sampai saat ini.
Seperti Boedi Oetomo, Pemuda Indonesia, PNI, PSI, Jong Java, Jong Islamieten Bond, Walfadjri, dan juga organisasi agama seperti Muhammadiyah juga ikut serta dalam konggres tersebut. Lalu Dr. Soepomo dan Mr. Singgih (Boedi Oetomo), Mr. Soejoedi(PNI), Dr. Soekiman (PSI), dan juga A.D. Haani (Walfadjri).
Tujuan Pertemuan Para Pejuang Wanita
Pertemuan yang diikuti sebanyak 30 organisasi perempuan ini mempunyai tujuan dalam memperjuangkan hak-hak perempuan Indonesia di masa itu. Terutama dalam kesetaraan mendapatkan pendidikan dan juga hak-hak mereka dalam pernikahan.
Mereka berkumpul untuk menyatukan semangat dan pikiran dalam perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia dan juga memperbaiki nasib kaum perempuan saat itu. Banyak isu tentang persatuan perempuan Nusantara yang di angkat dalam pertemuan tersebut.
Misalnya, pada terlibatnya perempuan untuk ikut berjuang mendapatkan kemerdekaan, terlibatnya perempuan untuk setiap aspek pembangunan bangsa, dan juga perdagangan kaum perempuan dan juga anak-anak kala itu. Mereka juga memperhatikan tentang perbaikan kesehatan dan gizi bagi setiap ibu dan balita mereka, pengendalian pernikahan dini yang banyak terjadi pada perempuan, dan banyak lagi topik yang lain dibahas pada saat itu.
Bahkan Pemerintah kolonial Hindia Belanda saat itu mengapreasi hasil dari konggres ini. Dan itu dibenarkan dengan adanya sebuah tanggapan akibat laporan dari Charles Olke van der Plas, seorang Penasehat Urusan Pribumi yang melaporkannya ke Andries Cornelis Dirk de Graeff, Gubernur Jendral Hindia Belanda di waktu itu.
Adapun tanggapan beliau kala itu kurang lebihnya adalah sebagai berikut;
“…laporan dari berbagai pihak memandang konferensi ini telah berhasil. Dalam kesempatan ini juga kenyataannya bahwa perempuan sering lebih realistis, lebih berimbang dan lebih beradab dalam pendekatan dibandingkan lelaki… Organisasi ini pantas mendapatkan ucapan selamat dan perhatian secukupnya…”
Hasil dari Pertemuan Para Pejuang Perempuan Indonesia
Ada juga hal yang paling penting yang menjadi salah satu inti sejarah lahirnya Hari Ibu dalam pertemuan antara para pejuang perempuan Indonesia tersebut adalah terciptanya Konggres Wanita Indonesia atau disingkat Kowani.
Namun, penetapan hari Ibu tak serta merta ditetapkan pada saat itu juga. Karena baru pada konggres ke tiga yang saat itu diadakan di kota Bandung dengan tanggal yang sama, 22 Desember 1938, di tetapkanlah Hari Ibu Indonesia.
Tujuan dari penetapan hari tersebut adalah untuk menjaga semangat kebangkitan wanita yang telah diciptakan dari tahun-tahun sebelumnya agar tetap terorganisir pada kemudian hari.
Dan dikarenakan ditetapkannya Hari Ibu tersebut.
Setelah kemerdekaan Indonesia tercapai, tepatnya pada tanggal 22 Desember 1959. Presiden pertama kita, Ir. Soekarno menetapkan Hari Ibu ke dalam Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 sehingga Hari Ibu menjadi hari peringatan Nasional dan tetap berjalan hingga sekarang.
Selain itu, Hari Ibu merupakan waktu yang tepat untuk kita mengenang perjuangan dan semangat para pejuang wanita jaman dahulu dalam usaha mereka untuk memperbaiki kualitas dari setiap calon penerus banga ini.
Beberapa pahlawan seperti R.A. Kartini, Cut Nya Dien, Cut Mutiah, M. Christina Tiahahu, Walanda Maramis, Nyai Achmad Dahlan, Dewi Sartika, Rangkayo Rasuna Said, dan juga pejuang wanita yang lain menjadi sebuah kunci terbentuknya Hari Ibu Indonesia ini harus selalu kita kenang dan kita lanjutkan setiap jasanya.
Mandala Bhakti Wanitatama
Hari Ibu mengingatkan kita pada sebuah bangunan yang berkaitan erat dengan peringatan Hari Ibu, namun sering kita lupakan. Mungkin tidak banyak orang yang tahu kalau ternyata Jogja mempunyai peranan yang amat penting atas terbentuknya tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu.
Mengingat pentingnya makna Hari Ibu tersebut, Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit No. 316 Tahun 1959 pada tanggal 16 Desember 1959 yang menetapkan Hari Ibu sebagai Hari Nasional. Namun, sayangnya bukan hari libur.
Pada kongres yang diadakan di Bandung pada tahun 1952, Ibu Sri Mangunsarkoro mengusulkan dibangunya sebuah monumen untuk memperingati Kongres Wanita pertama. Akhirnya, pada tanggal 20 Mei 1956 dibangunlah Balai Srikandi yang peletakkan batu pertamanya dilakukan oleh menteri wanita pertama di Indonesia, yaitu Maria Ulfah.
Kemudian seluruh komplek dibangun dan akhirnya diresmikan oleh Presiden Suharto pada tanggal 22 Desember 1983. Bangunan tersebut yang sekarang ini menjadi kompleks gedung Mandala Bhakti Wanitatama.
Ada beberapa bangunan yang terdapat pada kompleks ini. Ada sebuah museum yang terletak pada salah satu bagian dari Balai Srikandi. Kemudian di sekelilingnya terdapat juga bangunan yang sering digunakan untuk acara resepsi, seminar dan pameran, yaitu Balai Shinta, Kunthi, dan Utari. Ada pula kompleks wisma penginapan, Wisma Sembodro, dan Wisma Arimbi serta perpustakaan.
Di dalam museum terdapat berbagai koleksi benda-benda yang digunakan saat kongres waktu itu serta diorama.
Hari Ibu Saat Ini
Pada isinya, ditetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu Nasional Indonesia. Mengapa tanggal tersebut yang dipilih? Tanggal tersebut dipilih untuk merayakan semangat wanita dan meningkatkan rasa kesadaran berbangsa dan bernegara.
Pada awalnya memang Hari Ibu diperingati untuk mengenang semangat perjuangan wanita dalam tujuan memperbaiki kualitas bangsa Indonesia.
Namun di masa kini, Hari Ibu diperingati dengan budaya yang berbeda, di mana Hari Ibu diperingati dengan mengungkapkan rasa kasih sayang dan terima kasih kepada kaum ibu. Banyak orang yang memperingatinya dengan bertukar hadiah dan mengadakan berbagai acara dan kompetisi, seperti lomba fashion show dan memasak.
Hal yang diperingati pada masa kini memang tidak sesuai dengan betapa kuatnya kaum wanita saat membangkitkan emansipasi dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Sebelum diresmikan dalam Dekrit Presiden, Hari Ibu dirayakan pada Kongres Perempuan Indonesia yang pertama pada tanggal 22 hingga 25 Desember 1928, bertempat di Yogyakarta. Pada kala itu para pejuang wanita Indonesia dari Sumatera dan Jawa berkumpul untuk mengadakan Kongres Perempuan Indonesia I.
Hari Ibu Dalam Keluarga
Kebahagiaan sebuah keluarga terletak ditangan seorang ibunya. Bila ia bahagia, keluarga tersebut akan bahagia. Jangan biarkan beliau terlalu capek sehingga menyebabkan beliau stres, stres ibunda adalah stres keluarga. Bantulah ibu agar ia selalu bisa membuat keluarga bahagia.
Sebagai tiang hidup, Ibunda membutuhkan sandaran yang kuat. Sandaran itu bisa berupa senyum manis anak-anaknya, kasih sayang suaminya, penghargaan berupa ucapan terima kasih yang tulus dan pancaran cinta yang sebenarnya sudah cukup membuat seorang ibu berbahagia.
- Manajer Utama dalam Mengurus Semua Urusan Rumah Tangga
Sebagai manajer utama dalam mengurus semua urusan rumah tangga. Ibu harus bisa memahami karakter dan juga perlu menuntun semua anggota keluarganya guna menyatukan tujuan. Sebagai sosok yang berperan penting, di mana sang Ibu harus mengerjakan tugas rumah tangga dari mulai yang sepele hingga urusan yang rumit.
- Guru Pertama dalam Kehidupan Seorang Anak
Ibu berperan sebagai guru pertama dalam kehidupan seorang anak. Sebelum anak-anaknya disekolahkan di pendidikan formal, Ibu lah yang akan mendidik dan membimbing anaknya dari lahir hingga sepanjang masa.
Seorang Ibu berperan mendidik anaknya dengan orientasi mengajarkan pemahaman agama, moral, fisik, jasmani, intelektual, psikologi, dan sosial. Perannya dalam mendidik anak ini wajib, hingga anak-anaknya memiliki kepribadian yang baik. Karena Ibu adalah seorang guru paling utama yang menjadi tauladan bagi anak-anaknya, jika Ibu memiliki sifat yang baik, maka anaknya akan seperti ibunya.
- Ibu sebagai Manajer Keuangan dalam Keluarga
Setiap keluarga pasti memiliki anggaran rumah tangga tersendiri, yang berguna untuk mencukupi kebutuhan operasional dalam setiap hari, minggu maupun setiap bulannya. Memang mencari nafkah dikerjakan oleh seorang ayah sebagai suami, namun hasilnya itu akan lebih baik jika dikelola oleh Ibu.
Tapi pada masa ini tak jarang juga Ibu yang bekerja keras membanting tulang untuk menghidupi keluarganya. Biasanya itu terjadi di dalam keluarga yang bermasalah.
- Chef Andalan Keluarga
Ibu ibaratnya seorang koki dalam keluarga, harus bisa membuat santapan yang enak untuk anak-anak dan suaminya. Harus menyiapkan masakan yang bergizi setiap harinya, mulai dari sarapan pagi, makan siang, dan makan malam.
- Perawat Setia Bagi Anak-anaknya
Sebagai anak patut kita ucapkan rasa terima kasih kepada seorang Ibu, karena beliau lah yang merawat anaknya dari lahir hingga waktu yang tak tertentu. Jarang memang seorang Ayah yang bisa berperan seperti Ibu.
Saat anak masih kecil, Ibu perlu menyusui anaknya, memandikan, memakaikan baju, membersihkan kotorannya, mengganti popok, menyiapkan makanan, dan tugas pokok lainnya.
- Dokter Rumah Tangga
Orang pertama yang memiliki peran untuk menjaga kesehatan keluarga adalah Ibu. Seorang Ibu selalu siap terjaga apabila ada anaknya yang sakit. Semua usaha akan Ibu lakukan demi kesehatan keluarganya. Keharusan seorang Ibu adalah harus menjaga kesehatan tubuhnya sendiri, karena beliau akan melakukan tugas yang banyak dalam rumah tangga.
Hari Ibu di Seluruh Dunia
Ternyata, Hari Ibu yang ada di Indonesia berbeda dengan Hari Ibu di berbagai tempat di belahan dunia ini. Di Kanada, Amerika Serikat, Denmark, Finlandia, Jepang, India, Australia, Irlandia, Italia, Jerman dan Turki misalnya, negara-negara tersebut merayakan Hari Ibu setiap bulan Mei pada minggu kedua yang jatuh pada hari Minggu.
Nah, kalau beberapa negara di dunia memilih bulan Mei munggu kedua dan hari Minggu sebagai Hari Ibu, negara Thailand menetapkan tanggal 12 Agustus sebagai hari ibu.
Berikut perayaan hari ibu sedunia di berbagai negara yang diperingati pada tanggal yang berbeda.
- Negara Norwegia = merayakan Hari Ibu pada pekan ke-2 bulan februari.
- Irlandia, Nigeria dan juga Inggris Raya = merayakan Hari Ibu setiap pekan keempat Pra-Paskah.
- Hungaria, Lituania, Mozambik, Portugal, Makau, dan juga Spanyol = merayakan Hari Ibu pada pekan kesatu bulan Mei.
- Negara Austria, Kanada, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Malaysia, Singapura, Taiwan dan juga Hong Kong = dirayakan pada hari Minggu di pekan ke-2 bulan Mei.
- Amerika Serikat (AS), Australia, Bangladesh, Belgia, Brunei, Brasil, Chili, Cina, Denmark, Dominika, Ekuador, Etophia, Finlandia, Filipina Kolombia, Kroasia, Swiss, Kuba, Yunani, Selandia Baru, Venezuela, Turki, Sri Langka, Peru dan juga Zimbabwe = merupakan sejumlah negara yang merayakan Hari Ibu di pekan ke-2 bulan Mei.
- Aljazair, Republik Dominika, Maroko, Swedia = merayakan Hari Ibu pada pekan keempat bulan Mei.
- Perancis = merayakan Hari Ibu pada Minggu kesatu pada bulan Juni yang bertepatan dengan Hari Pantekosta.
- Luxemburg = merayakan Hari Ibu pada pekan ke-2 bulan Juni.
- Kenya = merayakan Hari Ibu pada minggu terakhir bulan Juni.
- Argentina = merayakan Hari Ibu pada pekan ketiga bulan Oktober.
- Rusia = merayakan Hari Ibu pada pekan keempat bulan Nopember.
Adapun negara-negara yang lain, selain Indonesia yang merayakan hari Ibu di tanggal yang tetap antara lain sebagai berikut:
- Tanggal 2 Februari = Yunani
- Tanggal 3 Maret = Georgia
- Tanggal 8 Maret = Afganistan, Armenia, Azerbaijan, Bonia dan juga Herzegovina, Laos, Romania, Serbia
- Tanggal 25 Maret = Slovenia
- Tanggal 7 April = Armenia
- Tanggal 10 Mei = El Salvador, Guatemala, Meksiko
- Tanggal 15 Mei = Paraguay
- Tanggal 26 Mei = Polandia
- Tanggal 27 Mei = Bolivia
- Tanggal 30 Mei = Nikaragua
- Tanggal 12 Agustus = Thailand (ulang tahun Ratu Sirikit)
- Tanggal 19 Agustus = India
- Tanggal 8 Desember = Panama
Menatap perjuangan kaum perempuan di berbagai negara di seluruh dunia, maka amat sangat wajar kalau terdapat hari khusus dalam satu tahun untuk memeringati hari Ibu.
Semoga informasinya bermanfaat, bagikan ke temen kamu ya.