kalajengking

Waspada! 3 Hewan Berbahaya di Malam Hari Bagi Manusia

Sering kita jumpai hewan-hewan berbahaya di sekitar kita. Namun kita tidak terlalu takut karena mereka aktif pada siang hari. Perlu kita ketahui banyak hewan-hewan yang berbahaya di sekitar kita yang aktif pada malam hari.

Saat kita tertidur pulas atau saat berjalan di malam hari, mereka tidak begitu terlihat jelas. Karena dari ukurannya yang kecil dan penglihatan kita yang kurang baik di malam hari. Nah, Berikut ini ada beberapa hewan di sekitar kita yang berbahaya di malam hari bagi manusia.

 

Kalajengking

kalajengking
kaskus.co.id

Kalajengking tergolong serangga yang aktif di malam hari (nokturnal) dan siang hari (diurnal). Ia juga merupakan hewan predator pemakan serangga, laba-laba, kelabang,dan kalajengking lainyang lebih kecil. Kalajengking yang lebih besar kadang-kadang makan vertebrata seperti kadal, ular dan tikus. Mangsa terdeteksi oleh kalajengking melalui sensor vibrasi organ pektin.

Pedipalpi (capit) mempunyai susunan rambut sensor halus yang merasakan vibrasi dari udara. Ujung-ujung tungkai mempunyai organ kecil yang dapat mendeteksi vibrasi di tanah. Kebanyakan kalajengking adalah predator penyerang yang mendeteksi mangsa ketika ia datang mendekat. Permukaan tungkai, pedipalpi, dan tubuh juga ditutupi dengan rambut seta yang sensitif terhadap sentuhan langsung.

Seperti halnya predator lainnya, kalajengking cenderung mencari makan di daerah teritori yang jelas dan terpisah, dan kembali ke tempat yang sama pada setiap malam. Kalajengking bisa masuk ke dalam komplek perumahan dan gedung ketika daerah teritorialnya hancur oleh pembangunan, penebangan hutan dan sebagainya.

Ular Tanah

ular-tanah
By Wibowo Djatmiko id.wikipedia.org

Ular tanah (Calloselasma rhodostoma) adalah sejenis ular keluarga Beludak berbisa yang amat agresif. Termasuk ke dalam anak suku Crotalinae (bandotan berdekik), ular tanah menyebar di Asia Tenggara dan Jawa. Ular ini juga dikenal dengan nama-nama lokal seperti Bandotan bedor, oray lemah, oray gibug (Sd.), ular edor (Karimunjawa), dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Malayan pit viper. Ular ini aktif pada malam hari.

Di Semenanjung Malaya bagian utara, diperkirakan terjadi 700 kasus gigitan ular ini pada manusia setiap tahun, dengan tingkat kematian sebesar 2 persen. Gigitan ular ini sangat menyakitkan, menimbulkan pembengkakan, dan kadang-kadang terjadi kematian jaringan (gangreen, nekrosis). Meskipun gigitan fatal jarang terjadi, namun banyak korbannya yang kemudian mengalami kerusakan atau disfungsi anggota badan, atau bahkan harus diamputasi, karena ketiadaan serum anti-bisa atau keterlambatan pengobatan.

Kelabang

kelabang
By John Hill id.wikipedia.org

Lipan atau kelabang (bahasa Inggris: centipede) adalah hewan arthropoda yang tergolong dari kelas Chilopoda dan upafilum Myriapoda. Lipan adalah hewan metamerik yang memiliki sepasang kaki di setiap ruas tubuhnya. Hewan ini termasuk hewan yang berbisa, dan termasuk hewan nokturnal.

Lipan mudah ditemukan di daerah yang diarsir seperti bagian bawah daun-daun mati, batu, gua, hutan, dan bahkan bagian dalam rumah. Mereka biasanya ditemukan di daerah iklim seperti padang pasir, pegunungan, dan hutan. Mereka adalah arthropoda soliter (bila disatukan, Anda melawan dengan kematian salah satu dari dua) dan malam.

Pada siang hari mereka pergi untuk mencari perlindungan di lahan basah dan gelap. Jika cuaca terlalu basah atau terlalu kering, mereka mencari tempat lain untuk datang berlindung di dalam rumah. Spesies yang hidup di zona beriklim panas biasanya lebih kecil (hingga 10 cm) dari mereka menghuni daerah khatulistiwa yang lembab, yang dapat melebihi 30 cm.

 


Posted

in

by

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *