Setelah melepaskan Bren (baca: Cerita Soulmate #5: 5 Kunci Menuju Hubungan dengan Kecocokan Jiwa), Karolin mengalami guncangan yang cukup berat. Apa yang selanjutnya ia lakukan?
Saat aku melihat kemungkinan hidupku yang seperti ini, aku merasa prioritasku bergeser. Bagaimana pun juga, toh kalau memang hidupku bakal jadi seperti itu, sebaiknya aku menjadikannya yang terbaik yang bisa kuraih. Bukan berarti aku tidak bisa memiliki hidup layak dalam bidang lainnya, aku masih punya pekerjaan yang menarik dan teman-teman yang mengagumkan. Aku baru tersadar kalau sebagian besar momen paling berharga dalam hidupku tidak ada hubungannya dengan percintaan.
Aku memutuskan untuk berhenti mengendalikan segalanya dan menyerahkan pada suara hatiku untuk menemukan apa yang perlu kulakukan tentang cerita cintaku. Saat kulihat betapa aku telah membuat hubunganku berantakan selama bertahun-tahun, jadi tampak tidak begitu mengerikan kalau aku membiarkan orang lain mengambil alih hidupku.
Aku berhenti menunggu hari di mana aku akan bertemu Mr. Right, dan mulai fokus membuat apa pun yang terjadi pada sekarang ini menjadi yang terbaik. Dan saat itu terjadi, mungkin aku bukan akan menghadapi kenyataan yang sulit kuterima, tapi yang akan datang itu kebaikan yang tidak pernah kuduga-duga. Begitu aku telah memilih untuk memaksimalkan hidupku inilah aku bertemu pasangan jiwaku, Arnie!
Jelas sekali bagiku, aku tidak akan pernah bertemu suamiku jika aku gagal mempelajari pelajaran menyakitkan dari hubunganku dengan Bren. Sebelum suara hatiku membantuku menyadari kesalahanku dan memperbaikinya, aku tidak bisa secara tulus menjalani hubungan percintaan dengan siapa pun.
Aku terus bertanya-tanya tentang betapa cepat aku akan menemukan cinta yang kucari kalau aku telah mendengarkan suara hatiku di masa-masa remajaku, atau saat usiaku 20-an. Aku butuh banyak sekali kegagalan dan kekecewaan untuk meyakinkanku bahwa mendengarkan suara hatiku itu hal yang utama.
Selama aku tetap melakukan strategi tidak sehat yang dulu kulakukan, pasangan yang benar-benar siap untuk hubungan cinta tanpa syarat yang kuinginkan akan terus kuabaikan.
Bisakah psikoterapis terbaik memberiku bantuan yang sama dengan yang suara hatiku lakukan? Mungkin ya. Tapi mungkin juga tidak. Aku sendiri seorang psikoterapis. Aku sangat menghargai apa yang terapi bisa lakukan. Tapi terapis bekerja berdasarkan apa yang klien katakan. Dulu aku tidak bisa mengatakan pada siapa pun apa yang sebenarnya kulakukan pada Bren karena aku sendiri tidak menyadarinya.
Benteng pertahananku sangat rumit sampai-sampai semua orang yang kuajak bicara mendapat kesan yang sama denganku dulu kalau sebenarnya aku dikecewakan oleh pria yang tidak bisa mengatasi rasa takutnya sendiri akan komitmen.
Aku tidak sabar untuk memberi tahumu betapa suara hatiku akhirnya membantuku menemukan hubungan percintaan yang selalu kuinginkan. Tapi sebelum kubagikan lebih banyak lagi kisah cintaku dan juga pengalaman pasangan-pasangan jiwa lainnya yang percaya kalau mereka tidak akan pernah menemukan pasangannya tanpa bimbingan, ada baiknya kita akhiri artikel ini untuk berhenti sejenak dan melihat konsep keseluruhan dari cinta pasangan jiwa.
Apa yang membuat seseorang menjadi pasangan jiwamu? Siapakah suara hatimu? Mengapa sangat sulit bagi kita untuk menemukan hubungan percintaan yang benar-benar kita inginkan?
Petunjuk untuk Mengaktualisasi Hubungan Pasangan Jiwa
- Berhenti fokus pada kesalahan pasanganmu dan mulai berdoa agar Allah menunjukkan kesalahanmu
- Belajar untuk mendengarkan suara hatimu
- Mau menghadapi kenyataan, walau tampaknya memalukan atau mengecewakan
- Perlahan-lahan, lepaskan hubungan yang tidak lagi memenuhi harapanmu
- Hadapi kesalahanmu dengan perasaan sayang dan ambil langkah-langkah yang kamu butuhkan untuk memperbaikinya
Simak kelanjutan dari serial artikel Soulmate ini di Apa yang Menghalangimu dari Menemukan Pasangan Jiwa dalam Hidupmu?