Untuk Ibu Tunggal, Kamu Bisa Membesarkan Anak Laki-lakimu dengan Cara Berikut Ini

Hidup berumah tangga memang tak selamanya dilalui dengan hari-hari bahagia. Ada kalanya masalah pun datang dan mampir untuk menguji keutuhan dan kekuatan cinta dari sepasang suami-istri.

Ketika mereka mampu melewatinya, maka berbagai gelombang kehidupan di rumah tangga akan terus berlanjut dan silih berganti. Namun, saat masalah itu tak menemukan ujung, bisa-bisa perceraian menjadi jalan yang akan ditempuh.

Sedangkan, dalam rumah tanggamu telah dikaruniai seorang anak laki-laki yang dengan kepolosannya belum mengetahui apa-apa. Ketika keputusan untuk bercerai itu ditetapkan, maka anak akan hidup dengan salah satu diantara kalian berdua.

Menurut aturan yang ada, ketika dua orang berpisah, maka anak di bawah umur akan dirawat oleh ibunya. Dan bukan hal yang mudah untuk mendidik anak dalam kondisi yang telah menjadikanmu sebagai seorang ibu tunggal.

Meski berat, kamu tetap bertekad untuk membesarkannya sepenuh hati. Berikut ini adalah cara yang bisa kamu lakukan untuk merawat bayi kecilmu itu hingga beranjak menjadi pria dewasa.

Mengajari Anak Cara Menggunakan Toilet

www.clipartbest.com

Jangan tertinggal untuk memperhatikan hal kecil seperti cara menggunakan toilet. Anakmu membutuhkan pengetahuan tentang cara menggunakan toilet dengan baik. Membiasakan mereka untuk buang air sebagaimana laki-laki lain pun melakukannya adalah yang utama.

Ketika sedang pergi ke tempat umum sekalipun, kamu harus memberi pengertian kepada mereka, mengapa perempuan tak boleh masuk ke toilet laki-laki dan sebaliknya. Hal dasar ini memang sangat penting untuk dipahami oleh anakmu sejak masih kecil.

Beri Contoh Laki-laki Teladan untuk Anakmu

www.youtube.com

Menceritakan mengenai sosok paling teladan di bumi ini adalah salah satu cara yang bisa kamu lakukan, siapakah sosok itu? Ia adalah Nabi Muhammad saw. Ceritakan bagaimana Rasulullah begitu bertanggung jawab akan keluarga dan juga keselamatan umatnya.

Sedangkan untuk contoh nyata yang bisa ia temui secara langsung, kamu bisa meminta bantuan ayah atau kakak laki-lakimu yang tak lain merupakan kakek dan paman dari anakmu. Biarkan mereka menjadi contoh baik sebagai gambaran nyata laki-laki teladan bagi anakmu.

Membicarakan Mengenai Ayahnya

www.youtube.com

Ada kalanya anak akan bertanya mengenai sosok ayah yang mungkin belum pernah ia temui lagi setelah kamu berpisah dengannya. Kalau sudah muncul pertanyaan itu, jawablah dengan menggunakan kalimat sederhana dan mudah untuk dimengerti mereka.

Jangan menyulut kebencian pada diri anakmu terhadap ayahnya. Ceritakan saja semua dengan jujur, mulai dari hal yang positif dan kenyataan mengapa kalian berdua berpisah. Saat bercerita, kamu pun harus tahu waktu, apakah saat ini, usia anakmu sudah bisa paham mengenai hal itu?

Gambarkan Bahwa Ibu Merupakan Wanita yang Kuat

mcmom-ents.com

Berikanlah gambaran yang positif mengenai sosok ibu tunggal pada anakmu. Tunjukkan padanya bahwa wanita itu bukanlah makhluk yang lemah. Dan kamu adalah salah satu contoh wanita kuat itu.

Anak perlu mengetahui bahwa wanita itu bisa melakukan segala hal yang dilakukan oleh pria, bahkan melakukannya dengan lebih baik. Ajarkan pula padanya, betapa pentingnya menghargai dan menghormati seorang wanita.

Berikan Barang-barang untuk Laki-laki Padanya

www.youtube.com

Mulai dari pakaian, sepatu, mainan, alat tulis dan lain sebagainya, berikanlah sesuai dengan jenis kelaminnya. Karena ia adalah anak laki-laki, maka barang-barang yang berbau otomotif, robot dan sejenisnya cocok untuk kamu berikan.

Hal ini bisa membantu anakmu untuk mengenali jati dirinya sebagai seorang lelaki juga lho. Kamu pun tak mau anakmu mengalami kebingungan dalam mengenali kepribadiannya dengan berbeda dari laki-laki lain kan?

“Kamu Bukanlah Kepala Keluarga, Nak”

themominmemd.com

Jangan memiliki pikiran jika anak lelakimu itu akan menjadi seseorang yang bertanggung jawab dalam segi finansial untuk menggantikan kewajiban seorang ayah. Sebab, itu adalah hal yang salah dan tak sepatutnya dilakukan.

Justru, kamu harus memberi pengertian padanya bahwa ia bukanlah seorang kepala keluarga yang dibebani dengan masalah keuangan untuk menghidupi ibunya. Meski ia tetap akan memikirkan hal tersebut, tapi paling tidak kamu tidak membebaninya.