Lewat iGrow, Kamu Bisa Menanam Pohon Tanpa Harus Memiliki Lahan

Barangkali sebenarnya orang – orang yang bekerja di perkotaan bukannya tidak mau berkontribusi pada perawatan alam. Tentu saja kamu yang bekerja di kota juga ingin menanam pohon, menghijaukan bumi.

Siapa juga yang tidak ingin bumi ini menjadi makmur, nyaman dan indah untuk dihuni? Mungkin saja kaum urban di kota – kota besar hanya bingung bagaimana cara mereka berkontribusi.

Lalu, kalau memang ada jalannya, bukankah kamu bersedia untuk berkontribusi? Nah, dalam artikel ini akan diperkenalkan sebuah platform infrastruktur hijau yang bisa jadi adalah sebuh pilihan paling tepat buat kamu.

iGrow, My Own Food

igrow.asia

iGrow adalah sebuah perkebunan, sekaligus satu sistem pertanian terpadu. Ide pendirian iGrow setidaknya berasal dari dua co-founder iGrow saat ini, Andreas Senjaya dan Muhaimin Iqbal. Tagline iGrow adalah my own food.

Nah, kalau kamu asing dengan nama Andreas Senjaya, dia adalah salah satu pendiri Badr Interactive, perusahaan berbasis teknologi. Sementara Muhaimin Iqbal adalah pemilik Gerai Dinar, bisnis jual beli keping logam dinar dan dirham.

iGrow sendiri telah diikutkan dalam berbagai ajang start up bisnis dan memenangi Startup Istanbul sebagai juara kedua, memenangi Payments Dragon Den sebagai juara pertama dan TechinAsia sebagai juara pertama.

 

Bagaimana Cara Kerja iGrow?

igrow.asia

Kalau kamu sulit membayangkan cara kerja iGrow, sebenarnya konsep dasarnya sangatlah mudah. Pertama, kamu harus bergabung via web resmi iGrow yaitu igrow.asia atau igrow.club.

Kedua, kamu bisa membeli berbagai macam benih. Setelah kamu melunasi pembayaran, benih kamu akan ditanam di perkebunan yang dimiliki iGrow. Kamu juga akan mendapatkan Surat Kepemilikan Pohon (SKP) dan progres pohon kamu.

Tentu saja ada bagi hasil saat panen, bahkan kamu bisa memilih untuk menjual sendiri hasil panen kamu atau penjualan sepenuhnya difasilitasi oleh iGrow. Jadi, sekarang kamu bisa menanam satu pohon dengan sejuta manfaat.

 

Ada Pohon Apa Saja di iGrow?

igrow.asia

Sebenarnya terdapat setidaknya 8 jenis pohon yang difasilitasi oleh iGrow. Mulai dari kurma, tin, kacang tanah, zaitun, jambu madu deli, durian, kelengkeng dan pisang. Namun, kuota bibit kurma, tin dan kacang tanah telah ludes dibeli para investor.

Nah, karena itu kalau kamu tertarik untuk menjadi investor, tersisa 5 jenis pohon yang bisa kamu tanam. Mulai dari pohon buah zaitun, jambu madu deli, durian, kelengkeng dan pisang.

 

Dimana Perkebunan iGrow?

igrow.asia

Perkebunan yang menjalin kerjasama dengan iGrow setidaknya ada dua wilayah besar. Pertama adalah Jonggol Farm yang ada di Kabupaten Bogor dan yang kedua adalah perkebunan di Blitar yang dikelola oleh Calipha Land.

Kedua perkebunan ini memiliki spesifikasi tersendiri mengenai pohon yang ditanam. Jonggol Farm di Bogor mengelola tanaman zaitun dan jambu madu deli, sedangkan perkebunan di Blitar mengelola pohon durian, kelegkeng dan pisang.

Sementara bibit kacang tanah di tanah di Buleleng, Bali. Sebenarnya terdapat satu lagi lahan perkebunan yang sedang dirintis oelh iGrow berada di daerah yang cukup dekat dengan perkotaan Depok.

 

Kamu Punya Lahan? Gabung Dengan iGrow

igrow.asia

Selain memberikan akses bagi kamu yang hidup di kota besar tanpa lahan untuk menanam, iGrow juga memberikan akses buat kamu yang memiliki lahan namun belum dikelola.

Sistem ini dinamakan Kepemilikan Kebun Produktif (KKP), jadi kamu bisa menjalin kerja sama dengan iGrow sebagai sistem supervisi dan administrasi kebun kamu. Tentu saja akan banyak investor yang menyewa lahan kamu untuk menenam pohon.

Jadi, iGrow memang membukakan jalan untuk semua orang yang ingin memiliki pohon dan berkontribusi pada alam. Kalau kamu tidak punya lahan, kamu bisa membeli benih dan menyerahkan pengelolaannya lewat iGrow.

Kalau kamu punya lahan, kamu bisa bekerja sama dengan iGrow dan akan banyak investor yang menanam pohon di lahan kamu. Semuanya berbasis bagi hasil yang jelas sehingga kamu untung, petani sejahtera dan bumi menjadi lebih makmur.

Jadi, masih berpikir bahwa tidak ada jalan untuk berbisnis sekaligus berkontribusi untuk negeri dan bumi lewat menanam pohon?