lmuwan-ilmuwan islam yang ahli di bidang bahasa terbesar dan terhebat yang pernah tercatat dalam sejarah. Para ilmuwan dan penemu Muslim (Arab, Persia dan Turki) telah berhasil membuat beberapa penemuan yang luar biasa. Berikut beberapa ilmuwan muslim yang ahli di bidang bahasa :
Ibnu Mufaqqa
Ibnu Mufaqqa adalah pengarang yang berasal dari arab berkebangsaan persia. Sebelum ia masuk islam ia memiliki gelar bernama Abu Amr. Ia merupakan orang pertama yang menerjemahkan kebudayaan India dan Persia ke dalam bahasa Arab.
Ia hidup di zaman Khalifah Abu Ja’far Al Mansur. Dilahirkan pada tahun 102-139 H / 720-756 M. Ibnu Mufaqqa pernah menjabat sebagai Gubernur Bani Abbas di Kirman. Meskipun usia hidupnya begitu singkat, namun ia mampu meninggalkan karya-karya yang fantastis, diantaranya :
a.Kalilah wa Dimmah ( yang tumpul dan yang keras)
b.Siy’ar Muluk Al-Ajam( kehidupan raja-raja non-Arab)
c.Al-Adab As-Sigar ( sastra kecil)
d.Al- Adab Al- Akbar ( sastra besar)
Imam Sibawayh
Sibawayh adalah seorang yang ahli di bidang gramatika yang paling terkenal dalam perkembangan bahasa dan sastra. Meskipun ia berasal dari Persia, Khilafah Harun Ar Rasyid pernah menampakkan kekagumanya terhadap sibawayh dan memberikan hadiah kepadanya.
Kitab besar karya sibawayh adalah” Kitab Al-Sibawayh” atau disebut ” Alkitab” yaitu karya tentang ilmu bahasa yang terdiri dari 2 jilid, tebalnya 1000 halaman, dan dinilai sangat memuaskan bagi genarasi-genarasi yang datang berikutnya.
Abu Nuwas
Nama legkapnya adalah Abu Nuwas Al Hasan bin Hani Al Hakimi atau biasa disebut sebagai Abu Nuwas. Lahir di Ah Waz, Iran sekitar tahun 145 H/ 762 M dan wafat di Baghdad pada tahun 198 H/ 813 M. Ia merupakan penyair yang masyhur pada zaman Khalifah Harun Ar Rasyid.
Salah satu contoh syair Abu Nuwas yang masyhur :
” Ilahi….Lastu lil Firdaus Ahla
Wala aqwa Ala Nari Al-Jahimi
Fa Habli Taubatan Wagfir Zunubi
Fa innaka Gafiru Zanbil Azimi
( Tuhanku, aku tak layak mendapatkan Surga-Mu
Tapi tak kuat menahan siksa neraka
Karena itu, terimalah tobatku dan ampuni dosa-dosaku
karena Engkau Maha Pengampun dosa-dosa besar)