Hidup memang tidak semudah dan seindah bayangan kita. Apalagi jika melihat orang lain lebih baik daripada kita dalam menjalaninya. Namun sebenarnya pemikiran seperti ini juga sama, orang lain juga punya pikiran demikian saat melihatmu dari kejauhan.Padahal jika kita lebih bijak menyikapi hidup, maka akan kita dapati kehidupan yang jauh lebih menentramkan. Sebab kita tahu apa yang sesungguhnya hidup telah ajarkan pada kita sampai hari ini. Seperti beberapa ilustrasi yang akan membuatmu bijaksana menyikapi hidup ini.
Jangan Mudah tertipu Tampilan Luar
Melihat seseorang atau sesuatu dari tampilan luarnya sangat tidak baik. Bisa jadi kamu tertipu dan terperosok pada penilaian yang salah kaprah. Bukan hanya tentang sifat atau wujud aslinya saja, namun seluk beluk dan fakta dari apa yang kamu lihat.
Dewasa ini sangat sering terjadi semacam itu. Khususnya saat melihat berita, kabar atau juga menilai sebuah peristiwa yang terjadi, baik secara langsung maupun melalui perantara.
Bersyukur Atas Hidup yang Hingga Kini Masih Dirasakan
Hidup ini adalah salah satu nikmat yang tidak bisa kita dustakan. Begitu banyak harta, tanah, rumah mewah, pakaian bagus, mobil mengkilap semua itu tidak ada artinya jika kita tak bernyawa. Sebab jika kita sudah meninggal, kita tidak akan bisa menikmati kehidupan yang sudah kita bangun di dunia ini.
Jadi bersyukurlah meski kamu tidak masuk dalam golongan orang berada atau nikmat dalam hidupnya, kamu masih hidup saja sudah baik. Sebab saat kamu bangun dan membuka mata, di belahan bumi lainnya ada orang yang tidak pernah bangun dan membuka matanya lagi.
Hidup Ini Perihal Melihat Diri Sendiri dan Orang Lain
Hidup ini bergantung pada penglihatan semu kita terhadap diri sendiri dan orang lain. Kadang kita menganggap diri kita jauh dari kata sempurna, tidak ada yang baik sedikit saja dari diri kita. Namun sebaliknya orang lain terlihat sangat sempurna dan punya nilai plus di mana-mana.
Namun bisa saja penglihatan seperti itu salah, sebab semua orang punya nilai kelebihan sendiri-sendiri, baik disadari atau tidak. Semua orang punya potensi, semua orang punya keunggulan sendiri-sendiri. Misalkan ada orang yang fisiknya kurang, tapi kemampuan komunikasi yang dimilikinya baik, sehingga dia bisa menjadi penyiar radio atau berniaga. Jadi tidak ada manusia yang sempurna kecuali Tuhan saja.
Kebaikan Adalah Rupa Manusia yang Sesungguhnya
Manusia secara nampak mungkin akan terbagi menjadi dua kategori, rupawan dan jelek. Namun secara tidak tampak juga terbagi menjadi dua, yakni baik dan buruk. Kebaikan adalah nilai rupawan yang sejati, banyak yang tidak sadar akan hal tersebut.
Sehingga penting untuk menumbuhkan kebaikan dalam setiap diri manusia tanpa terkecuali. Sehingga meskipun secara nampak seorang manusia terlihat jelek, namun bisa juga hatinya begitu rupawan. Seperti cerita dalam Beauty and The Beast misalnya.
Fokus Pada Hal kecil dan Melupakan Hal Besar
Sudah jadi semacam kenyataan yang umum ahwa kebanyakan dari manusia terlalu berfokus pada hal yang kecil bisa jadi melupakan hal yang jauh lebih besar di sekitarnya. Tidak dapat dipungkiri jika hal seperti itu dilakukan terkadang tanpa sadar. Sehingga begitu seseorang itu sadar, hal yang besar tersebut telah hilang.
Sehingga yang tertinggal hanya penyesalan tiada akhir juga rasa bersalah. Oleh karena itu, sebaiknya pikirkan dahulu hal yang memang penting dan besar bagimu. Fokuslah ke sana meski seolah mustahil tergapai, dan jangan meniggalkannya hanya karena hal kecil yang terlihat lebih mungkin tergapai.
Memaafkan Selalu Lebih Baik Daripada Tidak Memaafkan
Memaafkan selalu lebih sulit daripada memendam perasaan dendam. Sebab pada perspektif ini, kita merasa tidak rela untuk dikecewakan atau disakiti. Meninggalkan semua perasaan sakit itu pada kita dan dengan mudahnya meminta maaf dan menyuruh kita melupakannya dengan cepat.
Itu yang biasanya dirasakan oleh kebanyakan orang yang sulit memaafkan. Namun jika kita terus memendam dendam dalam diri kita, justru akan merusak kita dari dalam, melalui pikiran. Jadi lepaskanlah, ikhlaskan dan maafkanlah, maka kamu akan menghilangkan sakit dan luka itu dari dalam jiwanmu. Kenali dirimu, apakah kamu tipe sanguinis, koleris, melankolis atau plegmatis, lalu temukan cara menghilangkan perasaan sakit hati dan memaafkan sesuai tipe kepribadianmu.