Siapa yang tidak pernah minum kopi? Hampir seluruh masyarakat dunia tentu mengenal minuman dengan aroma dan rasanya yang khas. Tidak mengherankan jika hampir di semua tempat kita bisa menemukan minuman dengan warna khas hitam ini, mulai dari restoran bintang 5, kafe, hingga warung pinggir jalan.
Kopi terdiri lebih dari 90 species. Dari sekian banyak spesies kopi hanya 25 yang paling komersial untuk buah, dan hanya 4 spesies yang memiliki posisi terkemuka dalam perdagangan biji kopi, yaitu kopi arabica, kopi robusta, kopi liberica dan kopi excelsa.
Kopi Arabika (Arabica)
Kopi Arabika dihasilkan oleh negara Brazil, Kolombia, Peru, Venezuela, Paraguay, Bolivia, Costa Rica, Nicaragua, Puerto Rico, Hawaii, Yaman, Papua Nugini, Kenya, Zambia, Zimbabwe, Ethiopia Tanzania dan Indonesia. Kopi yang menguasai 70 persen pasar kopi dunia ini memiliki banyak varietas, tergantung negara, iklim, dan tanah tempat kopi ditanam. Kamu bisa menemukan kopi toraja, mandailing, kolumbia, brasilia, dan lain-lain. Antara kopi arabika yang satu dan yang lain punya perbedaan rasa.
Ciri-ciri kopi arabika yaitu:
*Aromanya wangi sedap mirip percampuran bunga dan buah. Hidup di daerah yang sejuk dan dingin.
* Memiliki rasa asam yang tidak dimiliki oleh kopi jenis robusta.
* Memiliki bodi atau rasa kental saat disesap di mulut.
* Rasa kopi arabika lebih mild atau halus.
* Kopi arabika juga terkenal pahit.
* Harganya sekitar Rp 32.000 per kg.
Kopi Robusta (Canephora)
Kopi Robusta dihasilkan oleh negara Kongo, Kamerun, Srilanka, Madagacar, Angola, Nigeria, Uganda, Vietnam dan Indonesia. Kopi ini menguasai 30 persen pasar dunia. Kopi ini tersebar di luar Kolumbia, seperti di Indonesia dan Filipina. Sama seperti kopi arabika, kondisi tanah, iklim, dan proses pengemasan kopi ini akan berbeda untuk setiap negara dan menghasilkan rasa yang sedikit banyak juga berbeda.
Ciri-ciri kopi robusta yaitu:
* Memiliki rasa yang lebih seperti cokelat.
* Bau yang dihasilkan khas dan manis.
* Warnanya bervariasi sesuai dengan cara pengolahan.
* Memiliki tekstur yang lebih kasar dari arabika.
* Harganya sekitar Rp 18.000 per kg.
Kopi Liberika (Liberica)
Kopi Liberika ditemukan di hutan Liberia dan Pantai Gading. Kopi ini mempunyai ukuran pohon yang lebih besar dari kopi Robusta. Memiliki buah dua kali lipat dari Arabika. Tanamannya membutuhkan suhu tinggi dan air berlimpah sehingga ia dipilih sebagai graft-holder.
SPONSORED: http://www.greencoffee.id
Tanamannya sendiri lebih tahan terhadap penyakit yang umum menyerang pohon kopi. Produksi buah sepanjang tahun dan tumbuh dengan baik apabila di tanam di dataran rendah.
Kopi Ekselsa (Excelsa)
Jenis kopi ini dibudidayakan di dataran rendah yang basah, yaitu daerah yang tidak sesuai untuk kopi jenis lain seperti Arabica dan Robusta. Ciri khas kopi ini antara lain memiliki cabang primer yang bisa bertahan lama dan berbunga pada batang yang tua. Batangnya kekar dan memerlukan jarak tanam yang relatif kecil dan tidak beragam, seperti kopi Liberika. Memiliki hasil buah dan biji yang tinggi dan memberikan kopi dengan aroma menyenangkan, mirip dengan salah satu dari kopi arabika. Kopi ini memiliki harga yang lebih tinggi daripada kopi Robusta.
Kopi Racemosa
Kopi ini ditemukan di Zimbabwe dan juga dikenal dengan nama lain Mozambique coffee. Tumbuh baik pada ketinggian diatas 1000 m dpl. Berbunga pada awal september sampai bulan februari. Kopi memiliki sedikit kandungan kafein tetapi mempunyai aroma yang kuat.
Kopi Mauritiana
Kopi ini ditemukan di Mauritian maka dinamai dengan Mauritiana. Rasa kopi ini pahit.
Kopi Congencis
Kopi ini berasal dari Kongo. Tanaman kopi ini menghasilkan kopi berkualitas baik tetapi pertumbuhan daun dan buah sangat tidak produktif.
Kopi Luwak
Kopi Luwak dihasilkan oleh negara Indonesia. Kopi Luwak adalah biji kopi arabika atau robusta yang dimakan oleh luwak. Luwak akan menelan buah kopi (berwarna merah) dan memprosesnya dengan enzim yang ada di perutnya. Biji dari buah kopi itu lalu terbuang bersama kotorannya. Harga kopi luwak sekitar Rp 350.000, atau lebih, tergantung jenis kopi yang dimakan luwak.Kopi luwak menjadi lebih istimewa karena luwak mencari buah kopi yang 90 % matang. Dengan demikian, kopi yang diambil oleh luwak adalah kopi dengan nilai kematangan tertinggi, yang tentunya amat berpengaruh pada rasa kopi.