Siapa sih yang tidak kenal Dee Lestari? Penulis idealis, fenomenal dan punya ciri khas yang tidak dimiliki penulis-penulis di Indonesia.
Lebih dari setengah masyarakat Indonesia menyukai karya-karya Dee Lestari. Dee pernah menerbitkan beberapa novel dengan penjualan mega best seller dan diangkat ke layar lebar.
Karya-karya tersebut diantaranya, Supernova, Perahu Kertas, Rectoverso, Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh, Madre serta yang paling baru berjudul Filosofi Kopi.
Dee Lestari menjadi penulis wanita paling terkenal dan terbaik di Indonesia berkat semua karyanya yang berhasil membius mata jutaan penduduk Indonesia.
Apakah kamu terinspirasi untuk jadi penulis seperti Dee? Ternyata inilah kunci suksesnya. Dee Lestari berbaik hati memberikan tipsnya untuk kamu semua.
Yuk, langsung saja, check it!
Berani Bermimpi
Mimpi selalu menjadi gerbang awal menuju sebuah cita-cita. Dee yang saat itu masih duduk di bangku kelas lima Sekolah Dasar, bermimpi ingin punya buku sendiri.
Dalam angannya, dia melihat keseruan ketika buku karyanya terpajang di toko buku. Demi mewujudkan mimpinya, Dee rajin membuat tulisan-tulisan.
Dee mengirimkan karya-karyanya ke media cetak. Memang, awalnya karyanya ditolak media dan itu merupakan hal lumrah yang akan dialami oleh seorang penulis.
Sampai akhirnya di tahun 2000-an, Dee membuat manuscript Supernova. Ternyata, karya Dee yang satu ini justru meledak di pasaran.
Novel Supernova berhasil menjadi novel best seller dan melejitkan namanya menjadi penulis papan atas di Indonesia.
Jadi, jangan takut punya menggantungkan mimpi setinggi mungkin. Karena mimpi itulah yang akan mengantarmu menuju kesuksesan.
Berani Gila
Gila di sini bukan berarti gila seperti orang gila beneran ya. Tapi, yang dimaksud gila adalah berani menjadi berbeda, unik dan tidak takut risiko.
Dee memberikan sebuah cerita mengejutkan tentang penerbitan novelnya yang berjudul Supernova. Ia mengatakan bahwa novel tersebut awalnya diterbitkan secara Indie.
Dee Lestari menulis novel Supernova di awal tahun 2000 dan ingin novel terbit di tahun yang sama sebagai hadiah ulang tahunnya di Bulan Desember.
Namun, hal itu tidak mungkin terjadi kalau Dee menerbitkannya lewat penerbit mayor. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk menerbitkan di penerbit indie.
Yang bikin gila adalah Dee berani menerbitkan novel Supernova sebanyak tujuh ribu eksemplar. Bagi kebanyakan penulis yang menerbitkan bukunya ke penerbit indi, hal tersebut terlalu konyol dilakukan.
Tapi, Dee, dengan keberanian dan kegilaan itu justru membawanya ke pintu kesuksesan. Novel Supernova ludes dalam 12 hari!
So, jangan takut menjadi berbeda.
Buatlah Deadline
Ketika kamu mulai menulis, jangan lupa membuat deadline. Ini akan memacu kamu untuk lebih bersemangat menyelesaikan karya.
Selain itu, deadline juga akan menjadi pengingat kamu saat mengejar target pembuatan novel. Kamu tentunya akan lebih disiplin sehingga ide lebih mudah mengalir.
Menulis Sesuatu yang Punya Cerita
Karya yang kamu buat harus punya cerita atau ada sejarahnya. Contohnya karya-karya Dee yang selalu berkarakter dan cerita yang kuat.
Dee tidak pernah mau menulis sesuatu yang tidak punya cerita atau story. Baginya, tanpa latar belakang story, karya yang disajikan tidak akan menarik dan unik.
Katakan saja Novel Madre. Ide Madre didapatkan Dee ketika sedang menjalani kursus membuat roti.
Tatkala itu, instrukturnya menjelaskan tentang ragi hidup. Lantas, keluarlah ide menulis Madre yang menceritakan tentang ragi hidup secara turun temurun.
Begitu pula dengan cerita Filosofi Kopi. Pengakuan mengejutkan datang dari Dee karena dia bukan penggemar kopi.
Inspirasi menulis Filosofi Kopi datang ketika melihat temannya menyeruput segelas kopi. Lalu Dee menyimpulkan bahwa kopi merupakan minuman yang menyenangkan.
So, saran dari Dee, jadilah pengamat yang baik jika ingin mendapatkan story untuk karya kamu.
Melakukan Riset Mendalam
Ketika menuliskan sebuah karya, kamu harus melakukan penelitian terhadap karya yang akan kamu buat. Menulis tanpa riset tidak akan menjadikan karyamu memiliki jalan cerita yang kuat.
Misalnya saja Dee Lestari yang rela nge-kos bersama mahasiswa di Bandung hanya untuk menyelesaikan novel Perahu Kertasnya. Kosan seperti kantor untuk Dee. Datang pagi, pulang sore.
Lain ceritanya saat menulis Filosofi Kopi yang hanya mengandalkan ensiklopedia. Dee pelajari semua tentang kopi dari ensiklopedia.
Selebihnya adalah hasil imajinasi Dee Lestari yang luar biasa.
Menulis yang Ingin Kamu Baca
Tips berikutnya, Dee menyarankan untuk membaca setiap cerita yang ingin kamu tulis. Pastikan bahwa kamu ingin membaca semua hal yang kamu tuliskan.
Misalnya nih, kamu ingin nulis tentang samudera. Nah, kamu sebagai penulisnya juga harus mau membaca hasil tulisanmu.
Intiya, kalau kamu suka apa yang kamu tulis, maka kamu akan mampu menulisnya dengan penuh totalitas. Selain itu, jika kamu menyukai apa yang kamu tulis, pembaca pasti juga suka.