Islam telah bersinggungan dengan bumi nusantara memang sudah dari abad 10, yakni adanya kontak antara pedagang arab dan wilayah Sriwijaya. Sedang di Jawa, ditemukan nisan muslim non-Jawa yang bertuliskan tahun 1082 atau abad 11 Masehi.
Berbeda dengan beberapa wilayah utara Sumatera yang penduduk pribumi telah banyak memeluk Islam dan membangun koloni sendiri, penyebaran Islam di Jawa cenderung lambat walaupun pedagang Islam telah berdatangan di pesisir utara Jawa.
Walaupun peneliti dan sejarahwan Louis-Charles Damais menunjukkan bukti bahwa ada beberapa pejabat Majapahit yang memeluk Islam, namun pada kenyataannya sampai abad 14, pemeluk Islam masih sedikit.
Agama dan budaya Hindu-Budha memang telah mengakar kuat di bumi Jawa Dwipa selama belasan abad, mulai dari Tarumanegara sampai dengan Majapahit. Sehingga wajar jika penduduk pribumi tidak mudah untuk melirik kebenaran agama Islam.
Namun, beratnya tantangan dakwah di bumi Jawa ternyata bukanlah kendala jika Allah yang menghendaki. Kehadiran tim dakwah Walisongo menjawab segala tantangan itu dengan keberhasilan mengislamkan mayoritas penduduk Jawa.
Bahkan yang bikin banyak pakar terheran-heran, Walisongo mengislamkan Jawa hanya dalam kurun waktu sekitar setengah abad. Tanpa kekerasan, tanpa peperangan.
Inilah dakwah tersukses yang patut kita jadikan teladan atau diadaptasi menjadi metode dakwah di era sekarang. Apa saja yang menjadi kunci keberhasilan dakwah walisongo? Berikut poin-poinnya.