Akhlak merupakan salah satu pilar dalam ajaran agama islam. Karena akhlak meruupakan buah dari penerapan akidah dan ibadah. Semakin baik ibadah seseorang, maka semakin baik pula akhlak seseorang tersebut. Ini hanya sekilang penjelasan mengenai akhlak. Untuk mengetahui lebih detail lagi penjelasan mengenai akhlak, mari menyimak uraian berikut ini.
Pengertian Akhlak
Secara etimologi, akhlak berasal dari bentuk jamaknya khuluk yang berarti tabiat, watak, perangai, dan budi pekerti. Khuluk menurut Imam Al-Ghajali adalah sifat yang tertanam dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan perbuatan baik tanpa berpikir yang mendalam.
Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa perbuatan yang disebut baik adalah perbuatan yang dilakukan secara spontan dan tidak ada paksaan dari orang lain.
Hubungan Antara Akidah dengan Akhlak
Dari penjelasan di atas, bisa dikatakan bahwa akhlak merupakan manifestasi dari iman, islam, dan ikhsan. Akhlak sebagai refleksi jiwa dan sifat baik yang dilakukan secara spontan. Sehingga melahirkan sifat baik atau perilaku yang konsisten untuk selalu berbuat baik tanpa dorongan dari orang lain.
Jika seseorang memiliki keimanan yang kuat, maka semakin baik pula akhlak seseorang tersebut. Dengan demikian, akhlak dan ibadah tidak dapat terpisahkan begitu pula dengan akidah. Karena semakin baik kualitas akidah seseorang, maka semakin baik pula kualitas ibadah orang tersebut. Kemudian juga akan sangat berpengaruh terhadap kualitas akhlak.
Sumber Akhlak
Saat berbicara mengenai akhlak, berarti berbicara juga tentang perbuatan yang baik dan buruk. Perbuatan yang baik dan buruk ini berdasarkan pada nilai-nilai agama islam. Dengan demikian, perbuatan baik maupun buruknya seseorang merujuk pada norma-norma agama dan bukan pada budaya.
Karena tidak semua budaya yang ada itu baik menurut agama. Selain itu, budaya juga bisa berubah-ubah. Jika perbuatan baik atau buruk tersebut merujuk pada budaya, berarti penilaian baik dan buruk tersebut dapat berubah sesuai dengan berubahnya budaya.
Jika demikian berarti budaya tidak bisa dijadikan patokan untuk menentukan perbuatan baik dan buruk. Hanya norma-norma agama islam lah yang bisa dijadikan patokan baik dan buruknya perbuatan.
Ciri-Ciri Akhlakul Karimah
Dalam Al Qur’an dan hadits banyak dijelaskan bagaimana perilaku (akhlak) yang sesuai dengan aturan Islam. Seperti misalnya di dalam Al Qur’an surat Asy-Syams (91) : 7-10 yang berbunyi :
Artinya : “Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.”
Ayat di atas menjelaskan bawa barang siapa yang ingin mendapatkan kebahagiaan hidup, maka hendaknya melakukan perbuatan-perbuatan yang baik dan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang buruk. Bisa dikatakan bahwa seseorang harus berusaha untuk meningkatkan ketwakwaannya dengan cara yang benar.
Macam-Macam Akhlakul Karimah
Berkaitan dengan berbagai bentuk akhlakul karimah, Ibnu Miskawaih menunjukkan berbagai macam kebajikan, antara lain:
Kearifan
Pandai (al-dzaka), Ingat (al-dzikru), Berfikir (al-ta’aqqul), Kejernihan pikiran (shafau al-dzihni), Ketajaman dan kekuatan otak (jaudat al-dzihni), dan Kemampuan belajar dengan mudah (suhulat at-ta’allum).
Kesederhanaan
Rasa malu (al-haya’), Tenang (al-da’at), Sabar (as-shabru), Dermawan (al-sakha’), Integritas (al-hurriyah), Puas (al-qana’ah), Loyal (al-damatsah), Berdisiplin diri (al-intizham), Optimis atau berpengharapan baik (husn-al-huda), Kelembutan (al-musalamah), Anggun berwibawa (al-wiqar), dan Wara.
Keberanian
Kebesaran jiwa, Tegar, Ulet, Tabah, Menguasai diri, dan Perkasa
Kedermawanan
Murah hati (al-karam), Mementingkan orang lain (al-itsar), Rela (al-nail), Berbakti (al-muwasah), dan Tangan terbuka (al-samahah)
Keadilan
Bersahabat, Bersemangat sosial (al-ulfah), Silaturrahmi, Memberi imbalan (mukafa’ah), Baik dalam bekerja sama (husn al-syarikah), Kejelian dalam memutuskan persoalan (husn al-qadha), Cinta (tawaddu), Beribadah kepada Allah, dan Taqwa kepada Allah.
Ancaman Akhlak dalam Kehidupan Modern
Cendekiawan muslim, yang juga dikenal sebagai mujtahid (kontemporer) modern, Yusuf Al-Qardhawi menjelaskan tentang 3 akhlak ancaman di era modern, yakni: ananiyyah, madiyyah, dan nafi’iyyah.
Pengertian Ananiyyah
Ananiyyah adalah sifat tercela, yang membuat seseorang hanya mementingkan diri sendiri, tanpa sedikitpun memikirkan nasib orang lain.
Ananiyyah adalah kembangan dari sifat egois seseorang.
Secara perlahan tapi pasti, sikap ananiyyah pastilah akan menimbulkan induvidualisme dikalangan masyarakat, dan kemudian memudarkan nilai-nilai ukhuwah Islamiyah secara perlahan.
Pengeritan Madiyyah
Madiyyah adalah sifat tercela, yang membuat seseorang hanya menilai sesuatu dari sisi materialistik semata.
Madiyyah adalah kembangan dari sikap cinta dunia yang berlebihan.
Banyak kedzahliman di zaman ini, yang terlahir dari sifat madiyyah, Seperti: suap dan korupsi
Suap: memberikan hadiah kepada orang lain, dengan harapan ia akan mendapatkan keberpihakan dari seseorang yang diberi hadiah tersebut.
Korupsi: mengambil hak orang lain, secara batil atau dzhalim.
Pengertian Nafi’iyyah
Naf’iyyah adalah sifat tercela. Sifat ini merupakan kembangan dari ananiyyah dan madiyyah.
Nafi’iyyah adalah sifat seseorang yang hanya milihat sisi “nilai guna” saja ketika menilai sesuatu.
Contoh dari sifat nafi’iyyah adalah perempuan-perempuan matrealis, para pendemo bayaran, pekerjaan asusila, dan lain sebagainya
Kini, kita telah tau pentingnya akhlak, dan akhlak-akhlak yang penting dalam kehidupan, baik kehidupan pribadi, kelompok, ataupun kenergaraan.
Sebagai penutup, penulis ingin menyampaikan satu do’a khusus dari nabi Muhammad.
Semoga kita diberikan kemudahan untuk memiliki akhlak yang baik, melalui perantara do’a ini.
“ Yaa Allah, tunjukilah kami kepada akhlak mulia, tidak ada yang mampu menunjuki kepada kemuliaan itu kecuali Engkau.
Dan jauhkanlah kami dari akhlak tercela dari diri kami, tidak ada yang mampu menjauhkan (sifat) tercela itu kecuali Engkau.” (HR. Muslim: 771)
Demikianlah artikel penulis tentang pengertian dan konsep akhlak dalam Islam.
Semoga kita semua dapat mempraktekan akhlakul karimah Islam dalam kehidupan.
Yuk, saling berkomentar dan berdiskusi, untuk menambah insight tentang akhklak Islami.