CARA SHALAT ISTIKHARAH – Terkadang kita hadapi beberapa masalah yang mempunyai urgensi (tingkat kepentingan) yang serupa bagi kita. Kita pun ada keinginan memohon dengan cara sholat istikharah, akan tetapi bingung tentang tata cara sholatnya. Mudah-mudahan artikel berikut ini bisa jadi solusi untu kita semua.
Cara Shalat Istikharah
Shalat istikharah ialah shalat sunnah yang diamalkan ketika seseorang hendak meminta petunjuk kepada Allah, guna menentukan sebuah keputusan yang benar dikala dihadapkan kepada berbagai pilihan keputusan.
Sebelum adanya Islam, masyarakat jahiliyah mengerjakan istikharah (menentukan pilihan) dengan menggunakan azlam (undian). Setelah ajaran Islam datang, Allah melarang cara azlam ini dan dirubah dengan shalat istikharah.
Apakah ada bacaan khusus ketika shalat?
Tidak terdapat dalil yang membuktikan adanya bacaan surat atau ayat yang khusus ketika melaksanakan shalat istikharah.
Jadi, orang yang mengerjakakan shalat istikharah boleh membaca surat atau ayat apapun, yang sudah hafal. Al-Allamah Zainuddin Al-Iraqi berkata, “Aku tidak menemukan satu dalil pun dari berbagai hadis istikharah yang memerintahkan bacaan surat tertentu diwaktu istikharah.”
melakukan istikharah tidak ada keharusan dengan shalat khusus, melainkan bisa dengan semua shalat sunah. Maksudnya, seseorang bisa melakukan shalat rawatib, tahiyatul masjid, dhuha, atau sunah lainnya, kemudian setelah shalat membaca doa istikharah.
Jawaban dalam mimpi?
Banyak orang menganggap bahwa jawaban istikharah, Allah akan sampaikan dalam mimpi. Ini merupakan anggapan yang sama sekali tidak ada dalilnya. Karena tidak ada hubungannya antara istikharah dengan mimpi. Syaikh Masyhur Hasan Salman hafizhahullah berkata,
Mimpi tidak dapat dijadikan acuan hukum fiqih. Karena pada mimpi setan mempunyai peluang besar untuk memainkan perannya, sehingga bisa saja setan memanfaatkan mimpi guna mempermainkan manusia. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الرؤيا ثلاثة، من الرحمن ومن الشيطان وحديث نفس
“Mimpi ada 3 macam: dari Ar-rahman (Allah), dari setan, dan bisikan hati.”
Beliau juga menyatakan bahwa mimpi tidak mampu untuk menetapkan hukum, namun cuma sebatas diketahui. Dan tidak ada kaitannya antara shalat istikharah dengan mimpi. Maka dari itu, tidak disyaratkan, bahwa setiap istikharah pasti dijawab dengan mimpi.
Hanya saja, apabila ada orang yang istikharah kemudian tidur dan bermimpi yang baik, bisa jadi ini termasuk tanda baik baginya. Tapi, tidak ada hubungan antara istikharah dengan mimpi. (Al-Fatwa Al-Masyhuriyah)
Apa yang harus dilakukan setelah istikharah?
Para ulama menyatakan bahwa setelah istikharah hendaknya melakukan apa yang sesuai dengan keinginan hatinya. Imam An-Nawawi berkata,
إذا استخار مضى لما شرح له صدره
“Jika seseorang melakukan istikharah, maka lanjutkanlah apa yang menjadi keinginan hatinya.”
Berdasarkan keterangan yang ada di atas, tata cara shalat istikharah adalah berikut:
- Istikharah dikerjakan ketika seseorang bertekad melakukan hal tertentu, bukan sekedar lintasan batin. Lalu dia pasrahkan kepada Allah.
- Bersuci, baik itu wudhu atau tayammum.
- Mengerjakan shalat dua rakaat. Shalat sunnah ini bebas, tidak ada shalat khusus. Bisa berupa shalat rawatib, shalat tahiyatul masjid, shalat dhuha, dan lainnya, yang terpenting dua rakaat.
- Tidak ada bacaan surat khusus saat shalat. Maksudnya cukup membaca Al-Fatihah (ini wajib) dan ayat atau surat yang dihafal.
- Berdoa sesudah salam dan dianjurkan untuk mengangkat tangan.
- Melakukan apa yang menjadi keinginannya. Jika menjumpai halangan, artinya itu isyarat dari Allah bahwa tidak mengizinkan hal itu terjadi pada anda.
- Apapun hasil akhir sehabis istikharah, itulah yang terbaik untuk kita. Walaupun bisa jadi tidak sesuai dengan keinginan sebelumnya. Karena itu, kita mesti berusaha ridha dan lapang dada dengan apa pilihan Allah untuk kita.