Doa Nabi Adam as dan Hawa Beserta Kisahnya

Doa Nabi Adam – Satujam kali ini akan bercerita tentang Nabi Adam as dan Hawa dan doanya yang sudah diceritakan di dalam Al-Qur’an yang penuh pelajaran dan teladan.

Sebenarnya, kisah dari Nabi Adam as dan Siti Hawa masih banya tanda tanya dan rahasia yang belum banyak diketahui. Ketika diciptakan, Allah swt menempatkan Nabi Adam dan pasangannya, Siti Hawa di dalam surga-Nya yang begitu indah.

Allah swt mempersilahkan mereka untuk melakukan apapun, dan mencoba apapun yang mereka inginkan. Tapi, hanya satu perintah Allah swt, yaitu mereka tidak boleh memakan suatu buah (atau biji) yang sudah Allah swt tentukan.

Tapi, akhirnya iblis yang ingkar kepada Allah swt berhasil menggoda mereka hingga mereka memakan buah tersebut dan tertimpa bencana yang amat besar.

Sebenarnya, ketika Allah swt akan memberitakan kepada para malaikat sebelum menciptakan Nabi Adam, para malaikat itu khawatir jika kehendk Allah swt untuk menciptakan makhluk-Nya yang lain tersebut dikarenakan oleh kelalaian / kecuaian mereka dalam beribadah kepada Allah swt, dan dalam menjalankan tugas mereka, atau juga karena mereka melanggar tanpa disadari.

Mereka (para malaikat) berkata kepada Allah swt:

“Wahai Tuhan kami! Buat apa Tuhan menciptakan makhluk lain selain kami,padahal kami selalu bertasbih, bertahmid, melakukan ibadah dan mengagungkan nama-Mu tanpa henti-hentinya,sedang makhluk yang Tuhan akan ciptakan dan turunkan ke bumi itu,nescaya akan bertengkar satu dengan lain,akan saling bunuh-membunuh berebutan menguasai kekayaan alam yang terlihat diatasnya dan terpendam di dalamnya,sehingga akan terjadilah kerusakan dan kehancuran di atas bumi yang Tuhan ciptakan itu.”

 

Untuk menghilangkan kekhawatira para malaikat tersebut, Allah swt pun berfirman yang artinya:

“Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui dan Aku sendirilah yang mengetahui hikmat penguasaan Bani Adam atas bumi-Ku.Bila Aku telah menciptakannya dan meniupkan roh kepada nya,bersujudlah kamu di hadapan makhluk baru itu sebagai penghormatan dan bukan sebagai sujud ibadah,karena Allah s.w.t. melarang hamba-Nya beribadah kepada sesama makhluk-Nya.”

Setelah itu, Nabi Adam as pun diciptakan oleh Allah swt dari segumpal tanah liat yang kering, dan lumpur hitam yang berbentuk. Setelah bentuknya disempurnakan oleh Allah swt, ditiuplah ruh ciptaan-Nya ke dalam tubuh tersebut, sehingga dia dapat berdiri tegak dan menjadi seorang manusia yang sempurna.

Iblis Membangkang

Iblis  membangkan dan tidak mau mengikuti perintah yang Allah swt berikan kepadanya sebagaimana para malaikat yang segera bersujud di hadapan Nabi Adam as sebagai bentuk penghormatan terhadap makhluk Allah swt yang akan diberikan amanah untuk menguasai bumi, berikut dengan semua yang tumbuh dan hidup di atasnya, serta segala yang terpendam di dalamnya.

Iblis merasa bahwa dirinya lebih mulia, lebih agung, dan lebih utama dari Nabi Adam as, karena Allah swt menciptakannya dari api, sedangkan Nabi Adam as, diciptakan dari tanah dan lumpur.

Kebanggaan Iblis terhadap sumber penciptaannya membuatnya sombong dan merasa rendah kalau harus besujud kepada Nabi Adam as untuk menghormatinya sebagaimana yang dilakukan para malaikat, walaupun itu perintah langsung dari Allah swt.

Allah swt bertanya kepada Iblis:

”Apakah yang mencegahmu sujud menghormati sesuatu yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku?”

Iblis menjawab:

”Aku adalah lebih mulia dan lebih unggul dari dia.Engkau ciptakan aku dari api dan menciptakannya dari lumpur.”

Karena kecongkakan, kesombongan, dan pembangkangan yang dilakukan oleh Iblis dengan menolak untuk bersujud kepada Nabi Adam as, akhirnya Allah swt memberikan hukuman kepadanya dengan mengusirnya dari surga-Nya, dan mengeluarkannya dari barisan para malaikan, serta mengutuknya dengan laknat yang akan terus melekat pada dirinya sampai hari kiamat.

Selain itu, dia juga dinyatakan sebagai penghuni neraka.

 

Dengan sombongnya, iblis menerimaa hukuman Allah swt tersebut dengan baik, dan hanya memohon kepada-Nya untuk diberikan kesempatan hidup kekal sampai hari kiamat tiba.

Permohonannya dikabulkan oleh Allah swt dan ia ditangguhkan umurnya hingga hari kebangkitan, yaitu hari kiamat tiba. bukannya berterima kasih dan bersyukur dengan jaminan tersebut, justru sebaliknya, iblis mengancam bahwa dia akan menyesatkan Nabi Adam telah menyebabkannya terusir dari surga dan dikeluarkan dari barisan para malaikat.

Dia berjanji akan mendatangi anak-anak keturunannya dari semua arah untuk menggoda mereka agar meninggalkan jalan yang lurus dan menempuh jalan yang sesat bersamanya, membujuk mereka untuk melakukan hal-hal yang dilarang Allah swt, mengajak mereka agar lalai dari perintah Allah swt, dan mempengaruhi mereka supaya menjadi orang yang tidak bersyukur dan meninggalkan amal sholeh.

Lalu Allah swt berfirman kepada Iblis yang terkutuk itu:

“Pergilah engkau bersama pengikut-pengikutmu yang semuanya akan menjadi isi neraka Jahanam dan bahan bakar neraka. Engkau tidak akan berdaya menyesatkan hamba-hamba-Ku yang telah beriman kepada Ku dengan sepenuh hatinya dan memiliki aqidah yang mantap yang tidak akan tergoyah oleh rayuanmu walaupun engkau menggunakan segala kepandaianmu menghasut dan memfitnah.”

Adam Menghuni Syurga

Selain diberikan tempat di surga-Nya, Nabi Adam as diberikan seorang pendamping yang menjadi teman hidupnya, menghilangkan rasa kesepiannya, dan melengkapi kebutuhan fitrahnya untuk berketurunan. Ialah Hawa.

Berdasarkan cerita dari para ulama, Allah swt menciptakan Siti Hawa dari salah satu tulang rusuk Nabi Adam as di bagian kirinya ketika ia sedang tertidur. Sehingga ketika ia bangun dari tidurnya, ia sudah meliha Siti Hawa sudah berada di sampingnya.

Malaikat pun bertanya kepadanya:

”Wahai Adam! Apa dan siapakah makhluk yang berada di sampingmu itu?”

Nabi Adam as menjawab:

”Seorang perempuan.”

Sesuai dengan fitrah yang sudah diilhamkan oleh Allah swt kepadanya.

”Siapa namanya?” malaikat bertanya lagi.

”Hawa”, jawab Nabi Adam as.

”Untuk apa Tuhan menciptakan makhluk ini?”, tanya malaikat lagi.

Adam menjawab:

”Untuk mendampingiku, memberi kebahagian bagiku dan mengisi keperluan hidupku sesuai dengan kehendak Allah.”

Allah berfirman kepada Nabi Adam  as:

”Tinggallah engkau bersama isterimu di syurga,rasakanlah kenikmatan yang berlimpah-limpah didalamnya,rasailah dan makanlah buah-buahan yang lazat yang terdapat di dalamnya sepuas hatimu dan sekehendak nasfumu.Kamu tidak akan mengalami atau merasa lapar,dahaga ataupun letih selama kamu berada di dalamnya.Akan tetapi Aku ingatkan janganlah makan buah dari pohon ini yang akan menyebabkan kamu celaka dan termasuk orang-orang yang zalim.Ketahuilah bahawa Iblis itu adalah musuhmu dan musuh isterimu,ia akan berusaha membujuk kamu dan menyeret kamu keluar dari syurga sehingga hilanglah kebahagiaan yang kamu sedang nikmat ini.”

Doa Nabi Adam dan Hawa

Allah swt berfirman kepada Nabi Adam as dan Siti Hawa:

“Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu: Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?”

Dalam kondisi ini, Nabi Adam dan Hawa bertaubat dan mengangkat tangan sambil berdoa:

Doa Nabi Adam

Rabbanaa zholamnaa anfusanaa waillam tagfirlanaa watarhamnaa lanakuunanna minal khoosiriin

Artinya:
“Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”


Sekian dulu dari saya, semoga ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Dengan harapan dari sekian banyak jenis doa yang saya ijazahkan secara khusus ada yang sesuai dengan masalah anda…amiin

Wasallam