Jangan Pernah Ucapkan 4 Hal Ini Kepada Para Jomblo!

Dunia para jomblo itu memang paling asyik untuk jadi bahan perbincangan dan para jomblo pun sering kali menjadi sasaran empuk ledekan teman-temannya. Tidak hanya orang yang sudah menikah saja lho yang nge-bully para jomblo ini, tapi sesama jomblo pun saling bully juga.

Tapi, pernahkah terpikirkan oleh kita, bahwa guyonan atau candaan yang sering kita lontarkan di sosial media atau di kehidupan nyata itu terkadang sangat menyakitkan, menyakitkan bagi siapa? Bagi mereka yang ditakdirkan oleh Allah masih menjomblo hingga usianya melewati kepala tiga atau lebih.

Mungkin bagi jomblo-jomblo yang usianya di bawah 25 tahun, masih bisa menganggap bahwa ini hanyalah canda belaka atau sekedar ledekan yang memotivasi. Jadi ucapan apapun yang dilontarkan kepadanya masih bisa membuatnya tertawa.

Pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan seperti apa sih yang sangat sensitif bagi para jomblo? Kalau kamu penasaran, yuk kita lihat apa yang sebaiknya tidak kamu ucapkan kepada para jomblo. Dan setelah membacanya, cobalah untuk sedikit berempati.

Kapan Nikah?

duniaku.net

Ini pertanyaan yang asli sering membuat banyak jomblo emosi jiwa. Bahkan ada yang tidak mau bertemu dengan teman-temannya lagi gara-gara sering ditanyakan kapan nikah. Kalau si jomblonya lagi sabar, mungkin dia cuma akan bilang doain aja ya!

Tapi apakah kamu tahu kalau kesabaran si jomblo sudah habis dan sudah sangat bosan dengan pertanyaan ini? Maka dia akan balik bertanya sama kamu, emang kamu tahu kapan kamu mati? Nah lho, kalau ditanya seperti itu kamu bisa jawab nggak?

Jadi, jangan sekali-kali deh nanyain kapan nikah sama jomblo. Walaupun banyak yang bilang, kalau ditanya anggap saja itu doa. Lha kalau mau temannya yang jomblo cepat menikah, ya doakan saja diwaktu-waktu yang memang diijabah.

Jomblo Ngenes

youtube.com

Bagi para jomblo, sebutan ini adalah sebutan yang paling melanggar hak asasi manusia. Kok melanggar hak asasi? Ya iyalah, karena sebutan ini begitu meresahkan dan membuat telinga para jomblo panas. Bukankah sesuatu yang meresahkan dan menyakiti orang lain baik secara psikis maupun fisik adalah pelanggaran hak asasi?

Kan cuma bercanda aja kali? Yang begini kok dibilang bercanda. Bukankah sebagai seorang muslim kita harus memanggil dengan panggilan yang disukai oleh saudara kita? Dan bukankah kata-kata itu adalah bagian dari doa.

Lagi pula nggak semua jomblo itu ngenes, banyak jomblo yang bahagia dan bisa menelurkan banyak karya. Kalau hingga kini ia masih sendiri, maka itu adalah ujian baginya dari Allah. Ujian untuk sabar dan tetap tawakal dengan ketetapan Allah.

Kamu Sih Keasyikan Kerja, Jadi Nggak Nikah-NIkah Deh!

coweldev.com

Kira-kira, apa ya maksud dari pernyataan di atas? Apa hubungannya giat bekerja dengan nggak nikah-nikah? Nggak habis pikir deh! Bukannya mati, jodoh dan rezeki itu sudah diatur oleh Allah, jadi ya nggak ada hubungannya dengan asyik atau giat bekerja dong!

Emang mau ya ngeliat temannya, udah jomblo, belum nikah, terus pengangguran lagi. Atau jangan-jangan mau temennya depresi gara-gara setiap hari mikirin jodohnya yang belum kunjung datang? Emang maunya begitu?

Nggak mau kan punya temen yang depresi? Jadi berprasangka baiklah kepada para jomblo di dunia ini. Dan ingatlah bahwa takdir tiap orang itu beda-beda. Hanya Allah yang tahu kenapa seseorang belum bertemu dengan belahan jiwanya.

Kamu Nunggu Apa Lagi SIh?

milaghifari.blogspot.com

Sebenarnya sih semua pertanyaan di atas merupakan bentuk perhatian, walaupun jadi terkesan kepo, sok ikut campur atau terkesan nge-bully. Tapi kalau kamu pernah ngerasain jadi jomblo, kamu pasti tau kok gimana rasanya kalau mendapatkan bentuk perhatian seperti itu.

Begitupula dengan pertanyaan terakhir ini, kamu nunggu apa sih? Sepertinya ini sih pertanyaan retoris aja. Kan dia juga tahu kali kalau mau nikah ya nunggu jodohnya. Kalau kata Allah berjodoh mah, masalah sebesar apapun di depan mata akan bisa terlewati.

Jadi, kalau kamu sayang dengan teman kamu yang jomblo dan ingin ia segera menikah, maka doakan saja ya! Kalau perlu cariin jodohnya dan biayai resepsi pernikahannya. Bagaimana? Solutif kan?