“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS Al Ankabut ayat 57).
Kematian adalah sebuah keniscayaan. Sehebat apapun teknologi dan sekuat apapun fisik manusia, tetap tidak bisa menunda barang satu detik saja ajalnya.
Kematian tidak bisa diduga-duga. Belum tentu orang yang mengalami sakit dan terbaring lemah di rumah sakit selama berbulan-bulan wafat duluan. Bisa jadi mereka yang sehat wal afiat dan tertawa-tawa senang menemui ajal lebih awal.
Beberapa kasus kematian dibawah ini tidak diduga oleh keluarga dan sahabat-sahabatnya. Seolah tidak memberikan tanda-tanda menjelang kematiannya.
Hingga beritanya di media massa maupun sosial media mencuri perhatian netizen.
Foto Pra Wedding Berujung Maut
Pernikahan adalah momentum istimewa yang dialami manusia. Sebuah harapan bahwa peristiwa itu hanya terjadi sekali seumur hidup. Berbagai persiapan pesta perayaan telah dipersiapkan sedemikian rupa.
Mulai dari gedung resepsi, katering, dekorasi, dokumentasi, tata rias, hiburan, dan lain-lain. Salah satu budaya masyarakat modern yang trend sebelum hari H pernikahan yaitu foto Pra Wedding.
Namun siapa sangka momentum bahagia foto pra wedding berujung maut? Nasib naas ini dialami oleh Ari Irawandi, warga Kampung Karang Jadi, Kecamatan Timang Gajah.
Laki-laki berusia 25 tahun ini sedang menjalani prosesi foto pra wedding bersama tunangannya bernama Irmayanti pada hari Selasa, 16 Maret 2016. Mereka akan melangsungkan pernikahan pada bulan April mendatang.
Pada pukul 12.00 WIB, mereka berada di Air Terjun Tensaren Bidin, Kabupaten Bener Meriah, Aceh. Sebelum berfoto dengan kekasihnya, Ari Irwandi hendak berfoto dengan adik kandungnya.
Namun laki-laki ini terpeleset ke sungai yang alirannya deras. Adik korban berusaha menolong korban. Kemudian adik korban dan sepupu korban yang saat itu berada di lokasi berlari meminta tolong warga.
Irmayanti ditinggal sendiri di atas batu yang ada disekitar sungai. Namun saat kembali Irmayanti malah ikut menghilang. Ia ditemukan terjepit di dalam batu dalam kondisi sudah meninggal. Sementara kekasihnya belum ditemukan.
Lomba Makan Ayam Berhadiah 5 Milyar Memakan Korban
Jumat, 11 Maret 2016 lalu diadakan lomba makan ayam di gerai KFC Taman Semanan Duri Kosambi, Cengkareng. Panitia lomba mengiming-imingi hadiah 5 Milyar.
Peraturan dari lomba ini siapa yang paling cepat menghabiskan ayam yang disediakan panitia dialah yang menang. Namun peserta hanya diperbolehkan minum air putih dalam kondisi yang mendesak.
Sebelumnya panitia mengharuskan peserta lomba menandatangani surat keterangan sehat. Namun siapa sangka bahwa lomba ini memakan korban jiwa.
Fredi Djajadi, laki-laki berusia 39 tahun peserta lomba tersedak setelah menyantap 3 potong sayap ayam. Awalnya Freedi diberi air putih sebagai pertolongan. Kemudian dibawa ke klinik terdekat. Namun sayang nyawanya tidak terselamatkan.
Panitia dari PT Makmur Usaha Fobe Inko (O2 ACCION) memutuskan untuk menghentikan lomba ini. Adapun pendaftar yang telah memberikan sejumlah biaya dikembalikan semuanya.
Terpeleset Saat Berfoto Selfie di Puncak Merapi
Seorang mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta bernama Eri Yunanto terpeleset di puncak Garuda Merapi pada hari Sabtu, 16 Mei 2015. Laki-laki berusia 21 tahun ini terjatuh setelah berfoto selfie.
Awalnya mahasiswa semester VI fakultas teknik ini mendaki Gunung Merapi bersama temannya. 4 orang temannya memutuskan berhenti di Pasar Bubrah. Namun Eri dan Dicky melanjutkan perjalanan sampai bekas puncak garuda.
Eri naik ke bekas puncak Garuda dan berfoto-foto sendiri. Dicky memperhatikan dari bawah dan sempat memfoto Eri. Tak disangka tempat pijakan kaki kanan Eri runtuh. Kemudian Eri terjun dan terjatuh sampai ke dasar kawah.