Mengenal Arti dan Makna Kesabaran

Sabar, sebuah kata yang sering kita ucapkan sebagai penghibur hati dan penenang jiwa, saat ada masalah ataupun cobaan yang menghampiri. Banyak dari kita sering kali tidak bisa merasakan kebahagiaan dalam menjalani hidup, mungkin karena kurangnya rasa syukur dan sabar. Padahal, suatu kebahagiaan itu dibangun dengan 2 landasan, yaitu syukur dan sabar. Namun, tahukah kamu arti dari kata sabar yang sebenarnya?

Sabar itu bukanlah diam tanpa kata, bukan diam menunggu berlalunya sesuatu, dan bukan pula sikap pasrah dalam menghadapi sesuatu. Namun, sabar yang sebenarnya adalah sifat istiqomah yang disertai dengan keimanan dan ketaqwaan saat menjalani rangkaian cobaan dalam menjalani kehidupan, baik itu sebuah kesedihan maupun kebahagiaan. Mungkin banyak dari kita belum bisa memahami apa itu arti sebuah kesabaran, sehingga terkadang kita mengatakan bahwa “Sabar itu ada batasnya”. Namun, tahukah kamu bahwasanya sabar itu tanpa batas. Kesabaran kita akan terus bertambah seiring dengan kualitas keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Hal ini pernah dicontohkan oleh rasulullah. Disaat beliau berjuang menyebarkan agama islam banyak orang-orang kafir yang memusuhinya. Tak jarang juga beliau diancam, dicacimaki , diludahi, bahkan dilempar dengan kotoran sekalipun. Namun beliau tetap tersenyum dan tidak pernah menaruh rasa dendam sedikitpun, sehingga beliau mendapatkan gelar “Ulul Azmi” yaitu orang yang mempunyai tingkat kesabaran dan ketabahan yang sangat luar biasa.

Sekarang mari kita bertanya pada diri kita masing-masing. Saat segelintir cobaan datang menerpa, biasanya kita langsung mengeluh dan putus asa. Padahal, tahukah kamu? Bahwasanya cobaan yang kita hadapi itu belum ada apa-apanya, dibandingkan dengan cobaan yang diberikan kepada para nabi dan rasul. Karena sesungguhnya cobaan dan ujian yang paling berat adalah cobaan dan ujian yang dialami oleh para nabi dan rasul.

Sa’ad bin Abi Waqqash berkata; Aku bertanya kepada Rasulullah SAW. “Ya rasulullah, siapakah orang yang paling berat ujian dan cobaannya?” Rasulullah menjawab; “Para nabi, kemudian yang menyerupai mereka dan yang menyerupai mereka. Seseorang akan diuji menurut kadar keimanannya. Jika imannya tipis (lemah) dia akan diuji dengan ringan dan bila imannya kokoh dia akan diuji sesuai itu (keras). Seseorang akan diuji terus-menerus hingga dia berjalan di muka bumi bersih dari dosa- dosa.” (HR. Bukhari)

Rasulullah pun bersabda, “Ketahuilah, apa yang luput dari kamu adalah sesuatu yang pasti tidak mengenaimu, dan apa yang akan mengenaimu pasti tidak akan meleset dari kamu. Kemenangan (keberhasilan) hanya dapat dicapai dengan kesabaran. Kelonggaran bersamaan dengan kesusahan dan datangnya kesulitan bersamaan dengan kemudahan.” (HR. Tirmidzi)

Allah juga berfirman dalam Q.S Al Anfaal; 66.

Al-anfal ayat 66

 

“Jika ada diantaramu 100 orang yang sabar, niscaya mereka akan dapat mengalahkan 200 orang, dan jika diantaramu ada 1000 orang (yang sabar), niscaya mereka akan dapat mengalahkan 2000 orang, dengan izin Allah. Dan Allah beserta orang- orang yang sabar.”

Bahkan Allah akan memberikan penghargaan yang luar biasa kepada orang-orang yang sabar dalam firmannya;

Ar-Ra'd ayat 24

“Selamat atasmu karena kesabaranmu, maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.” (Q.S Ar Ra’d: 24)

Sabar itu merupakan kunci kesuksesan dalam mengarungi perjalanan hidup kita di dunia. Karena sabar adalah senjata kita untuk meraih datangnya pertolongan Allah SWT.

“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang- orang yang sabar.” (Q.S Al Baqarah: 153)

Lalu bagaimana dengan kamu? Masihkah kamu mengatakan bahwa sabar itu ada batasnya? Dan sudahkah kamu menjadi manusia-manusia yang tangguh, yang mempunyai kesabaran yang tanpa batas? Mumpung kita masih diberi kesempatan oleh Allah, mari kita berbenah diri, meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Ingat bahwa hidup ini tidak hanya sekali, masih ada kehidupan lagi setelah kematian kita, kehidupan yang kekal. Jadi jangan sampai kita menyesal dikemudian hari karena kebodohan-kebodohan yang kita lakukan selama ini. Amiin.