Nabi Muhammad Sejak Kecil Istimewa, Bahkan Sebelum Risalah Kenabian Turun Kepadanya

Nasab dari rasul umat Islam ini adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib (namanya Syaibatul Hamd) bin Hisyam bin Abdi Manaf (namanya Al Mughirah) bin Qushayyi (namanya Zaid) bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Madrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nazar bin Mu’iddu bin Adnan.

Muhammad SAW dilahirkan pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun Gajah. Pada tahun ini Abraham Al Asyram menyerang Makkah dengan pasukan gajah untuk menghancurkan Ka’bah.

Namun Allah mengutus burung Ababil untuk melumpuhkan pasukan gajah seperti dalam Al Qur’an Surat Al Fil.

Muhammad SAW telah dipersiapkan Allah sebagai rasul sejak dalam kandungan ibunya. Berbagai keistimewaan melingkupi beliau bahkan sebelum risalah kenabian turun kepadanya.

Beberapa keistimewaan Muhammad SAW yang dikutip dari buku Sirah Nabawiyah karangan Dr. Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthy sebagai berikut.

Rasulullah Lahir dari Nasab Terbaik

www.livehdwallpaper.com

Berdasarkan nasab yang telah disebutkan diatas, tidak ada ulama yang memperselisihkan bahwa Adnan termasuk anak Nabi Isma’il. Muhammad SAW lahir dari kabilah yang paling bersih dari karat-karat masa Jahiliyah.

Rasulullah pernah bersabda yang diriwayatkan oleh At Tirmidzi.

“Siapakah aku?” Para sahabat menjawab, “Engkau adalah Rasul Allah. Semoga keselamatan atasmu.”

Nabi shallallhu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku adalah Muhammad bin Abdul Muthalib. Sesungguhnya, Allah menciptakan makhluk (manusia) kemudian Dia menjadikan mereka dua kelompok lalu menjadikan aku di dalam kelompok yang terbaik, kemudian Dia menjadikan mereka beberapa kabilah dan menjadikan aku di dalam kabilah yang terbaik, kemudian dia menjadikan mereka beberapa rumah dan menjadikan aku di dalam rumah yang terbaik dan paling baik jiwanya.”

Kehidupan Keras Sejak Kecil

bedesgunung.blogspot.com

Saat ibu Muhammad SAW mengandung 2 bulan, suaminya yang bernama Abdullah meninggal dunia. Beliau kemudian diasuh kakeknya bernama Abdul Muthalib dan disusukan kepada Halimah As Sa’diyah.

Pada usia 6 tahun Muhammad SAW harus ibundanya Aminah meninggal dunia. Kakeknya Abdul Muthalib kemudian meninggal dunia saat Muhammad berusia delapan tahun. Sungguh sebuah kehidupan keras yang harus dihadapi Muhammad sejak ia masih kecil.

Seperti yang kita ketahui, selanjutnya Muhammad diasuh oleh pamannya bernama Abu Thalib. Pamannya ini bahkan kafir sampai akhir hayatnya. Meskipun Abu Thalib berperan besar pada masa awal-awal dakwah Rasulullah.

Abdul Muthalib adalah seorang tokoh yang disegani kaumnya. Beliau diserahkan tanggung jawab memberi jamuan makan dan minum kepada para hujjaj.

Dahulu orang-orang Quraisy pada masa Jahiliyah memiliki tradisi mengumpulkan dana semampunya dari setiap orang untuk membeli makanan dan minuman yang disajikan kepada para tamu yang datang di musim haji.

Muhammad SAW ternyata juga tidak tumbuh dalam asuhan kakeknya yang masih memegang peninggalan nilai-nilai Islam. Sehingga tidak akan ada celah bagi para pembenci Islam yang mengatakan Muhammad SAW menjadi nabi atas bimbingan ayah dan kakeknya. Muhammad SAW murni menjadi Rasul atas bimbingan Allah.

Membawa Berkah pada Halimah As Sa’diyah

Kala itu ladang di sekitar rumah Halimah As Sa’diyah sedang mengalami musim kemarau. Ladang pertanian dan peternakan mengalami kekeringan.

Namun setelah Muhammad SAW tinggal di kamar Halimah As Sa’diyah selama beberapa waktu, ladang-ladang yang mengering kembali menghijau. Kambing-kambing kembali pulang dengan kenyang. Dari kambing-kambing inilah keluar air susu yang melimpah.

Masih banyak lagi keistimewaan Rasulullah SAW terutama setelah risalah kenabian turun kepadanya. Sudah sepantasnya kita sebagai umat Islam menjadikannya teladan dan idola sepanjang masa.

Tak ada manusia yang lebih baik dibandingkan Rasulullah SAW dan pantas dijadikan teladan hidup.