Samsung Aja Sudah Sampai S7, Masa Kamu S1 Aja Berat. Yuk Semangat Menuntut Ilmu

“….. Dan apabila dikatakan, ‘Berdirilah kamu,’ maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha teliti apa yang kamu kerjakan.” (QS Al Mujadalah ayat 11).

Menuntut ilmu adalah salah satu jalan untuk meraih kemuliaan di dunia dan di akhirat. Ada banyak keutamaan yang bisa kamu dapatkan dari menuntut ilmu. Selain Surat Al Mujadalah ayat 11 di atas masih banyak lagi ayat-ayat Al Qur’an dan sabda nabi yang membuatmu semangat menuntut ilmu.

Berbagai ulama Islam kondang bukan hanya sebagai ahli ibadah namun juga ahli ilmu yang banyak menghasilkan karya yang bermanfaat sepanjang masa. Beberapa ulama tersebut sebagai berikut.

Imam Syafi’i

www.kmamesir.org

Kamu tentu pernah mendengar nama Imam Syafi’i sebagai perawi hadits yang mumpuni. Coba bayangkan saja ilmunya masih memberikan kebermanfaatan kepada seluruh umat muslim di dunia bahkan sampai ratusan setelah beliau wafat.

Imam Syafi’i lahir pada bulan Rajab pada tahun 150 H atau 767 M di Ghazab. Beliau lahir sebagai anak yatim. Saat beliau menginjak usia 2 tahun, beliau di bawa ke Mekkah tempat kelahiran ayahnya.

Imam Syafi’i hidup dengan kondisi berkekurangan. Beliau hidup diasuh ibunya. Namun semangat menuntut ilmu beliau sangat kuat. Saat berusia 9 tahun beliau sudah hafal Al Qur’an 30 Juz di luar kepala.

Keterbatasan tak memadamkan semangat Imam Syafi’i untuk menuntut ilmu. Beliau bahkan mencari tulang-tulang dari jalanan untuk dituliskan catatan ilmu yang dipelajarinya.

Catatan ilmunya memenuhi gubuk tempat tinggalnya. Beliau tidak bisa tidur terbaring saking banyaknya catatan yang memenuhi gubuk. Hal ini membuatnya menghafalkan semua catatan yang telah ada dan melekat kuat di otaknya.

Pada usia 15 tahun beliau dipercaya sebagai guru besar di Masjidil Haram karena kepintarannya. Imam Syafi’i dihormati oleh orang-orang kaya sampai orang-orang awam disekitarnya.

Ibnu Sina

www.thepatriots.my

Nama lengkapnya adalah Abu Ali Al Huseyn bin Abdullah bin Hassan Ali bin Sina. Ia lebih dikenal sebagai Ibnu Sina. Orang-orang barat menyebutnya sebagai Avicenna.

Beliau lahir pada tahun 375 H atau 980 M. Sejak kecil kecerdasan Ibnu Sina sangat menonjol. Atas nasihat seorang guru, akhirnya ayah ibunya mengizinkan Ibnu Sina tidak terjun ke dunia pekerjaan apapun selain belajar dan terus belajar. Ia adalah pembelajar yang profesional.

Berbagai ilmu beliau pelajari. Awalnya hanya bahasa dan sastra. Kemudian ia juga mempelajari Geometri, logika, matematika, dan kedokteran. Pada usia 10 tahun beliau telah hafal Al Qur’an.

Di dunia barat, Ibnu Sina terkenal dengan ilmu kedokteran yang masih digunakan sampai saat ini.

Al Khawarizmi

www.haikudeck.com

Nama asli Al Khawarizmi adalah Muhammad Ibn Musa Al Khawarizmi. Beliau dilahirkan di Bukhara. Tanpa jasa Al Khawarizmi mungkin kita kesulitan mendeskripsikan angka yang sangat besar dan sangat kecil. Al Khawarizmi adalah penemu angka 0 dan aljabar.

Selain ahli dalam bidang matematika, Al Khawarizmi juga menguasai ilmu falsafah, logika, aritmatika, geometri, musik, sejarah Islam, dan kimia. Beliau dikenal sebagai guru Aljabar di Eropa.

Beliau pencipta Secans dan Tangen yang bermanfaat dalam ilmu trigonometri dan astronomi. Di usianya yang sangat belia, beliau dipercaya Khalifah Al Ma’mun untuk bekerja di Bayt Al Hikmah di Baghdad. Beliau juga memimpin perpustakaan khalifah.

Islam pernah mencapai zaman kegemilangan lantaran ilmu pengetahuan. Jika kamu mengaku muslim sudah seharusnya selalu bersemangat untuk menuntut ilmu.

Bukan hanya ilmu dunia yang memiliki hukum fardhu kifayah. Namun juga ilmu akhirat yang berhukum fardhu ‘ain sebagai bekal agar bisa selamat di dunia dan di akhirat.

Jangan sampai kalah sama Samsung yang sudah sampai S7. Minimal kamu harus menyandang gelar S1.