SURAT AL-KAFIRUN – Surat Al-Kafirun adalah surat yang ke-109 dalam Al-Quran yang berada di juz terakhir (juz amma). Surat ini berisi kandungan tentang tidak adanya toleransi terhadap keimanan dan peribadahan.
Tahukah kamu bahwa surat Al-Kafirun turun pada saat kaum kafir laknatullah berusaha untuk mempengaruhi Nabi SAW dengan menawarkan kekayaan kepada beliau untuk menjadi seorang yang paling kaya di Kota Makkah pada saat itu.
Serta akan dikawinkan dengan wanita yang beliau kehendaki. Syaratnya Nabi Muhammad harus menyembah berhala yang menjadi Tuhan mereka dalam waktu yang mereka tentukan.
Jelas saja Nabi Allah sangat menolak usul kaum kafir untuk penyatuan ajaran agama dalam mencapai sautu kompromi tersebut.
Selain itu, surat Al-Kafirun juga mengajak masing-masing agama untuk melaksanakan ajaran dan kepercayaan tanpa saling menganggu.
Seperti halnya surat-surat lainnya di dalam Al-Quran, surat Al-Kafirun juga mempunyai keutamaan yang sangat istimewa. Apakah itu mari disimak ya.
Surat yang Sangat Ditakuti Iblis
Surat Al-Kafirun memiliki keutamaan yakni menjadi surat yang sangat ditakuti oleh iblis. Hal ini berkaitan dengan diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, menurutnya tiada surat yang sangat diitakuti Iblis kecuali surat ini.: “Tidak ada dalam Al-Quran yang lebih menakutkan bagi Iblis daripada Qul ya ayyuhal-kafirun, karena surat ini adalah tauhid dan pembebas dari kemusyrikan”.
Imam Ja’far as juga pernah berkata, “Bacalah surat Al-Kafirun tujuh kali dalam sehari untuk menjaga iman, barang siapa yang membiasakannya pada saat matahari terbit dan terbenam, maka ia akan diamankan dari keraguan, kesyirikan dan keyakinan yang buruk”.
Surat Ajakan Toleransi dalam Beragama
Surat ini adalah surat yang berisi kandungan yang mengajarkan untuk bertoleransi antar umat beragama. Di dalam agama Islam umat muslim sangat di anjurkan untuk menghormati para penganut agama lain. Seperti halnya dalam potongan akhir ayat ini yang artinya “Untukmu agama mu dan untuk ku agama ku”.
Namun, walaupun harus saling menghormati, untuk urusan keimanan dan peribadahan tidak ada kata toleransi. Menurut Imam Qurthubi, sikap dalam menghormati agama dan kepercayaan orang lain bukan berarti membuat seorang muslim itu lemah atau menjadi larut dalam mengiyakan kebenaran mereka.
Tetapi akan sebaliknya hal itu akan memperkuat keimanan dan membebaskan diri dari kemusyirikan dan kemunafikan sesuai dengan salah satu keutamaan surat Al-Kafirun itu sendiri.
Pahala Membaca Surat Al-Kafirun Sama dengan Seperempat Al-Quran
Ternyata dengan membaca surat Al-Kafirun sama dengan membaca seperempat dari Al-Quran. Hal ini juga sama dengan hadits yang diriwayatkan oleh Annas “Qul Ya ayyuhal-kafirun senilai dengan seperempat Al-Quran”. Hadits ini dianggap hasan oleh al-Albani di dalam kitab silsilah alhadits sahihah.
Hal ini dikarenakan surat Al-Kafirun berisi tentang keterlepasan dari syirik (tauhid atau kalimat syahadat yang pertama). Oleh karena itu, surat ini memiliki kandungan yang setara dengan seperempat isi Al-Quran.
Syeikh al-Mubarakfuri dalam kitabnya Tuhfatul Ahwadzi Syarah Sunan at-Tirmidzi menyebutkan bahwa di dalam Al-Quran hukum-hukum yang terkait dengan dua kalimat syahadat dan penjelasan tentang kehidupan dunia dan akhirat, hal ini dimiliki oleh surat Al-Kafirun.
Nah, menurut Syeikh Ibn Baz dengan membaca surat Al-Kafirun empat kali maka sama dengan menghatamkan Al-Quran. Hanya saja, bukan berarti dengan membaca surat ini, setelah itu tidak perlu membaca Al-Quran. Karena seorang muslim hendaknya membaca Al-Quran secara rutin dan mengkhatamkannya dalam sebulan.
Sementara hadits di atas merupakan pemotivasi dalam setiap muslim agar membaca surat yang memiliki fadhilah besar dan dapat memahami dan mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Membaca Surat Ini Sangat Dianjurkan pada Shalat-shalat Malam
Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Al Waili dari hadist Jabir bin Abdullah: “Seorang laki-laki berdiri lalu shalat fajar dua rakaat. Ia membaca di rakaat pertama Qul ya AyyuhAl-Kafirun (katakan hai orang-orang kafir) hingga akhir surat.” Lalu Nabi SAW pun bersabda:
“Ini adalah hamba yang beriman kepada Tuhannya. Kemudian ia membaca rakaat kedua Qul huwallahuahad (Katakanlah Dia adalah Allah yang maha Esa sampai akhir surat. Lalu Nabi SAW bersabda: Ini adalah hamba yang mengenal Tuhannya. Thalhah pun berkata: Maka aku suka membaca dua surat ini dalam dua rakaat ini”.
Jika Dibaca Menjelang Tidur Dapat Membebaskan dari Kemusyrikan
Hal ini berdasarkan apa yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Farwah bin Naufal: dari ayahnya bahwa Nabi SAW bersabda: Bacalah Qul ya ayyuhhal-kafirun, kemudian tidurlah di akhirnya, sesungguhnya ayat tersebut membebaskan dari kemusyrikan”.
Bila ditambah dengan membaca Qul huwallahu ahad maka akan memperteguh keimanan dan membebaskan kemunafikan: Hal ini disampaikan oleh Al Asymu’i berkata: Dikatakan Qul ya Ayyuhal-kafirun dan Qulhuwallahu ahad, keduanya membebaskan dari kemunafikan. Walllahu a’lam.