Inilah 4 Tahap Mendidik Anak Ala Rasulullah

Sebagai orang tua atau calon orang tua, kita perlu tahu bahwa mendidik anak adalah sebuah kewajiban. Kewajiban mendidik di sini bukan hanya sekedar menyekolahkan anak di sekolah yang bagus saja. Tapi orang tua harus berperan langsung dalam mendidik anak-anaknya di rumah.

Jangan sampai kita menjadi orang tua-orang tua yang hanya mengandalkan sekolah untuk menitipkan pendidikan anak-anak kita. Jika kita serta merta menitipkan, apa dampaknya bagi perkembangan anak kita? Dampak yang pasti dirasakan adalah banyaknya anak yang pada akhirnya membangkang kepada kedua orang tuanya dan terjerumus dengan pergaulan bebas.

Mengenai mendidik anak ini, Allah telah menyampaikannya dalam surat An Nisa ayat 9, “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.

Untuk praktek dalam mendidik anak, maka kita bisa melakukan apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw dalam mendidik anak-anaknya. Mau tahu tahapan-tahapan mendidik anak ala Rasulullah? Langsung kita lihat saja yuk!

Ketika Anak Berusia 0-6 Tahun

resepenakajib.wordpress.com

Saat anak masih berusia dini, maka orang tua perlu memperlakukan mereka dengan lembut, karena di masa ini adalah masa-masa keemasan seorang anak dalam menyerap kebaikan dari lingkungannya. Selain itu, jangan pernah sekali-kali kita memukul anak, walaupun dengan alasan mendidik.

Jika anak di usia ini sering mendapat perlakuan kasar dari orang tua atau lingkungannya, maka anak akan kehilangan kepercayaan bahwa dunia ini menerimanya dengan baik. Hal ini berimbas pada buruknya perkembangan emosional anak ketika ia dewasa.

Ketika Anak Berusia 7-14 Tahun

katalogbunda.com

Di usia ini, anak sudah mulai kita perkenalkan dengan tanggung jawab dan kedisiplinan. Misalnya saja, kita bisa memberikan tugas rumah yang sederhana untuk dilakukan anak, contohnya merapikan tempat tidur, menyapu atau merapikan perlengkapan sekolahnya sendiri.

Selain itu, kita pun sudah bisa mengenalkan uang dan memberikan uang untuk mereka kelola. Kita bisa berikan uang jajan mereka selama seminggu, sehingga anak bisa mengatur sendiri keluar masuk uang dalam seminggu. Kalau belum seminggu uangnya habis bagaimana? Kalau belum seminggu uangnya habis, maka tidak ada uang tambahan untuknya. Orang tua harus tega, dengan begitu kita mengenalkan nilai tanggung jawab dan kedisiplinan kepada mereka.

Di usia tujuh tahun, kita pun harus mulai mengajak anak untuk sholat wajib. Dan jika usia mereka sudah 10 tahun lalu mereka meninggalkan sholat, maka orang tua memiliki kewajiban untuk memukulnya, jika tidak bisa diberi pengarahan. Di usia ini pun kita sudah perlu memisahkan tempat tidur mereka.

Ketika Anak Berusia 15-21 Tahun

pkpim.or.my

Jika anak kita sudah berusia 15-21 tahun, maka kita perlu memperlakukan mereka seperti sahabat. Bangunlah budaya komunikasi dengan anak di usia ini. Jika anak melakukan kesalahan, ingatkan secara perlahan dan jangan dihadapan orang lain, sehingga membuatnya malu.

Jika orang tua bisa menjadi sahabat anak, maka jika suatu hari nanti dia mengalami sebuah permasalahan, maka ia akan mengomunikasikannya dengan orang tua, bukan dengan teman yang bisa jadi menjerumuskannya ke dalam pergaulan yang tidak baik.

Ketika Anak Berusia Lebih dari 21 Tahun

mabonline.net

Inilah tahap terakhir dari mendidik anak ala Rasulullah saw, yaitu ketika usia anak sudah lebih dari 21 tahun. Apa yang perlu kita lakukan saat anak di usia ini? Di tahap ini, orang tua harus memberikan kepercayaan kepada anak untuk berani memutuskan sesuatu, misalnya saja memutuskan untuk bekerja di mana, menikah dengan siapa dan memutuskan perkara lainnya.