Tak Sepantasnya Masalah Materi Menjadi Alasan Takut Menikah

“Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS Ar Rum ayat 21).

Menikah adalah menyempurnakan sebagian agama. Di dalam rumah tangga tercipta potensi-potensi amal kebaikan yang jauh lebih besar dibandingkan jika kamu masih sendiri.

Pahala orang sholat setelah menikah lebih besar jika dibandingkan pahala kamu yang masih sendiri. Begitu banyak benefit yang bisa kamu raih setelah kamu menikah.

Seperti terjemahan Al Qur’an Surat Ar Rum ayat 21 di atas dimana kamu akan cenderung dan merasa tenteram kepadanya. Sayangnya manusia modern banyak ketakutan yang membayang untuk mengambil langkah mulia ini.

Semakin banyak pertimbangan, semakin takut kamu untuk melangkah. Alasan pertama kaum laki-laki menunda pernikahan adalah masalah materi. Biaya mahar pernikahan, pesta walimahan, membeli rumah, membeli mobil, kebutuhan sehari-hari, dan sebagainya.

Masa depan semakin suram jika si kecil masuk usia sekolah. Sekolah favorit dengan kualitas pendidikan terbaik tentu membandrol biaya bulanan yang mahal.
Belum lagi kalau kebobolan KB dan harus punya anak lagi. Hwaaa gaji bulananku mana cukup?

Mulai saat ini hapus pemikiran seperti ini. Beberapa renungan di bawah ini dapat menghilangkan ketakutan yang menghantuimu.

Janji Allah Itu Pasti

www.gudangnews.info

“Dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya), Maha Mengetahui.” (QS An Nur ayat 32).

Jangankan kamu yang lulusan sarjana dan memiliki penghasilan tetap. Nyatanya tukang parkir di depan ATM yang sering kamu sambangi juga bisa menghidupi keluarganya dengan 3 anak sekalipun.

Motivasimu Bekerja Bertambah Kuat

www.terbarux.blogspot.com

Saat lajang mungkin kamu bisa santai bekerja di kantor. Menolak banyak lemburan, menyepelekan kepuasan klien, menunda-nunda pekerjaan, dan lain-lain.

Namun saat kamu sudah memiliki pasangan, motivasimu untuk lebih giat bekerja menjadi lebih besar. Kamu akan berpikir 2 kali menolak lemburan dan menunda pekerjaan. Kamu juga lebih berhati-hati bersikap dengan klien.

Hal ini wajar lantaran beban hidupmu bertambah. Ada istri dan tidak lama lagi ada anak yang menjadi beban tanggunganmu.

Anak Membawa Rezeki Masing-Masing

www.sigambar.com

Banyak anak banyak rezeki, begitu filosofi orang Indonesia pada zaman dahulu. Filosofi ini sangat ditentang pada kehidupan sekarang. Banyak anak banyak beban hidup, mungkin seperti itu filosofi yang berlaku saat ini.

Ada beberapa pasangan yang dengan serius menunda untuk memiliki momongan dengan alasan belum siap secara materi. Lagi-lagi masalah materi. Padahal masing-masing anak memberikan rezeki tersendiri.

Sebagai contoh kamu mendapat tunjangan tambahan dari kantor tempat kamu bekerja. Atau jika kamu pengusaha, entah bagaimana jalannya tiba-tiba pelangganmu bertambah dan omzet penjualan meningkat tajam.

Hal yang harus kamu yakini adalah hidup tak selalu bisa dihitung dengan kalkulasi matematika. Percayalah bahwa Allah akan memberikan rezeki dari pintu yang tidak disangka.

Jadi mulai saat ini kamu tidak perlu ragu untuk menyegerakan menikah. Daripada kamu terjebak dalam status pacaran yang mendekati zina. Lebih baik kamu segera melangsungkan pernikahan.

Percayalah Allah akan memberikan jalan bagi hambanya yang selalu berusaha.