Jodoh Itu Dibuat, Bukan Dicari

Katanya jodoh itu harus dicari, jangan berdiam diri tanpa usaha, gimana sih? Menurut pakar percintaan yang sering muncul di layar kaca, jodoh itu tidak dicari tapi dibuat? Alasannya, karena orang sering mebuat kesalahan ketika mencari jodoh sehingga tidak menemukan orang yang menjadi impiannya.

Rumah tangga yang langgeng hingga suami istri meninggalkan dunia, barulah dinamakan jodoh. Resep berumah tangga harmonis cukup sederhana, ada suami yang berperan sebagai kepala rumah tangga, istri sebagai pengelola, dan anak sebagai anggota keluarga. Semua komponen bertanggung jawab dan mengerti hak pribadi dan hak pasangan.

Kamu tidak akan pernah menemukan jodoh dengan 1001 syarat dan kriteria. Tidak akan pernah ada orang yang memenuhi kriteria jodoh ideal, karena tak ada manusia yang sempurna. Karena itulah jodoh dibuat. Tak lebih dari 10 kriteria yang ada dalam diri seseorang, kamu harus menerima kenyataan dan berusaha bagaimana mewujudkan keluarga yang harmonis.

Mungkin seseorang hanya menemukan 2 kriteria yang ada dalam diri pasangannya, tapi karena dia ingin berjodoh, dia melakukan kompromi, negosiasi, berbicara dengan pasangannya bagaimana agar mereka berjodoh. Butuh proses yang panjang untuk mendapatkan keluarga yang ideal dan harmonis. Suami istri saling melengkapi kekurangan pasangannya dan tidak mencela kekurangan pasangan. Terus belajar bersama pasangan agar jodoh tidak berakhir menyakitkan.

Buatlah kriteria calon pasangan yang realistis yang sekiranya bisa diraih. Bila bertemu dengan seseorang yang hanya memenuhi sedikit kriteria yang kamu buat, jangan kesampingkan dia. Jadikanlah dia pasanganmu, dan berusahalah bersama menuju keluarga harmonis, karena jodoh itu dibuat, bukan dicari.