Belakangan ini fenomena LGBT terus mendapat sorotan. Bahkan para unsur stakeholder pemerintahan juga ikut mengambil sikap dan ingin dirumuskan dalam kebijakan.
Fenomena ini semakin menghangat setelah munculnya beberapa kasus yang melibatkan artis kenamaan.
Ya, fenomena sosial tentang LGBT memang makin marak menyebar di masyarakat. Mayoritas dari masyarakat tentu resah dengan aktivitas para kaum LGBT yang mulai frontal. Dirasa ada gerakan yang massif menuju pada legalisasi LGBT.
Para tokoh kebanyakan memandang LGBT sebagai penyimpangan dari semua norma yang ada Indonesia. Baik itu norma agama, norma budaya, norma sosial, juga norma dalam perundang-undangan yang berlaku.
Perkembangan LGBT kedepannya jika tidak dikendalikan, tentu akan menjadi bom waktu. Seperti beberapa negara barat yang sudah melegalkan perkawinan sejenis, padahal dulunya negara itu mayoritas menentang perilaku LGBT.
Tentu saja jika LGBT diakui oleh negara ini seperti yang terjadi di negara barat, akan banyak konsekuensi negatif yang akan menerpa bangsa ini. Seperti apa saja dampak buruk jika LGBT diakui di Indonesia? Ini dia ulasannya.
Reproduksi Berhenti, Generasi Bangsa Terancam
Ini tentunya yang paling dikhawatirkan oleh banyak kalangan. Secara rasional jika kaum LGBT semakin marak, dan pernikahan normal berkurang, tentu regenerasi bangsa ini akan terancam.
Padahal kekuatan sumber daya manusia Indonesia kedepannya bisa menjadi tulang punggung bagi pembangunan segala bidang.
Anak-Anak dan Remaja Rawan Jadi Korban
Dengan banyaknya kejadian dan kasus pencabulan kepada anak-anak dan remaja oleh pelaku LGBT, semakin menjustifikasi bahwa ada kaitannya antara kejahatan seksual terhadap anak-anak dengan pengidap LGBT.
Selain beberap artis yang mencuat, kasus pelecehan seksual terhadap anak juga ramai dibincangkan oleh netizen, setelah seorang ibu korban pelecehan LGBT yang bernama Maulita Sumbara menulis postingan tentang hal tersebut di media sosial.
Pernikahan Secara Agama Apa?
Undang-undang kita menyebutkan bahwa tata pelaksanaan pernikahan dilakukan sesuai dengan ajaran agama di Indonesia. Coba kalau LGBT dilegalkan, mau menikah dengan agama apa?
Padahal semua agama dalam ajarannya menentang keras perilaku LGBT, dan dianggap sebagai penyimpangan seksual. Pekan lalu tokoh lintas agama yang mewakili lembaga agama seperti MUI, KWI, dan WALUBI telah menyatakan penolakan terhadap LGBT.
Rentan HIV dan Penyakit Lain
Data dari sebuah penilitan oleh Enrique Rueda dalam bukunya The Homosexual Network betul-betul mengejutkan. Disebutkan bahwa 78% dari pelaku LGBT mengidap penyakit kelamin seperti sifilis.
Belum lagi penularan HIV akibat pergaulan bebas, pastinya LGBT lebih besar resikonya daripada orang normal. Pelaku LGBT dalam penilitian oleh Lawrance Corey dan King Holmes diungkap bahwa pelaku LGBT sedikitnya melakukan hubungan badan dengan 20-106 pasangan berbeda setiap tahunnya. Tergambar jelas potensi HIV bagi LGBT
beberapa penyakit lain yang jamak dialami LGBT adalah hepatitis dan infeksi Chlamydia, ini akibat penggunaan alat kelamin yang tidak semestinya.
LGBT ditengarai oleh beberapa pakar kesehatan juga mengalami dan berasal dari kelainan syaraf. Jangan heran dengan emosi pelaku LGBT yang cenderung labil dan kadang meledak-ledak, ingat kasus Ryan si tukang jagal kan?
Tatanan Agama dan Sosial Kacau Balau
Tak terbayangkan jika LGBT menjadi sah di negara kita, itu artinya agama sudah menjadi rongsokan yang dipinggirkan. Sampai kiamat pun agama-agama terutama agama Islam tak akan menerima perilaku LGBT.
Jika pun ada agama yang menerima LGBT, besar kemungkinan ada bias paham lain yang disisipkan dalam agama itu, seperti paham liberalisme dan sekulerisme yang mengacak-acak kitab suci.
Dalam tatanan sosial, yang paling dikhawatirkan adalah pada fungsi keluarga yang akan hancur lebur. Padahal keluarga adalah fondasi utama dari masyarakat. Berikan contoh apakah ada keluarga idaman pada LGBT?
Ruang Toilet Khusus LGBT
Ini yang paling lucu dan menyusahkan jika LGBT jadi dilegalkan. Seperti yang terjadi di negara yang mengakui LGBT, mereka akan menuntut negara dan lembaga swasta untuk menyediakan ruang publik ketiga bagi kaumnya. Jadi seperti ada toilet khusus LGBT. Weleh-weleh, nyusahin bener ya!
KTP Jenis Kelamin Baru
Akan ada status baru dalam KTP negara kita, yakni pada jenis kelaminnya. Kira-kira bagaimana mereka menulisnya ya? Transgender? gay dan lesbian? atau homoseksual?