Akhir-akhir ini kamu tentu sering mendengar sahabat, saudara, atau orang-orang terdekatmu ada mengalami kanker serviks. Parahnya lagi banyak kasus deteksi kanker serviks yang sedikit terlambat sehingga berada pada stadium lanjut.
Oleh karena itu sebagai wanita kamu harus memiliki bekal pengetahuan mengenai kanker serviks agar dapat menjaga diri sendiri. Berikut ini beberapa hal mengenai kanker serviks yang dapat menambah wawasanmu.
Apa Itu Kanker Serviks?
Kanker serviks adalah kanker yang terjadi pada serviks. Serviks merupakan saluran yang terletak di bagian bawah uterus yang menghubungkan rahim dengan vagina.
Penyebab utama kanker ini adalah Human Papillomavirus atau sering disebut HPV.
Sebenarnya kebanyakan virus HPV bisa bersih dan hilang dari tubuh dengan sendirinya. Namun virus ini bisa juga menetap dan berkembang menjadi kanker seviks dan penyakit lainnya.
Siapa Saja yang Dapat Terserang Kanker Serviks
Semua wanita dapat beresiko terserang kanker serviks. 21 wanita meninggal di Indonesia setip harinya karena kanker serviks. Kanker ini tak hanya meyerang pada wanita yang sudah menikah dan aktif melakukan hubungan seksual.
Namun juga dapat menyerang wanita single pada usia 15-20 tahun. 3 dari 4 HPV bahkan terjadi pada wanita usia ini.
Apakah Kanker Serviks Dapat Dicegah?
Satu-satunya jenis kanker yang dapat dicegah adalah kanker serviks. Kamu bisa melakukan vaksinasi dengan 1 serial yang terdiri dari 3 kali suntikan. Vaksinasi ini melindungi dirimu seumur hidup.
Jika kamu berminat melakukan vaksinasi ini, datanglah pada rumah sakit atau klinik yang menangani spesialis onkologi.
Bagaimana Gejala Kanker Serviks?
Sayangnya kanker serviks hampir tidak memiliki gejala. Adapun jika terdapat gejala biasanya sudah masuk stadium akhir. Gejala yang pertama adalah pendarahan pada vagina. Pendarahan yang dimaksud berbeda dari menstruasi. Namun pendarahan tidak normal dan terjadi flek.
Pendarahan biasanya terjadi setelah berhubungan intim dengan suami, di luar masa menstruasi, atau setelah monopause.
Gejala yang kedua adalah keluarnya cairan dari vagina yang tidak berhenti. Cairan ini berbau aneh. Warna dari cairan bisa merah muda, pucat, cokelat, atau mengandung darah.
Gejala ketiga adalah perubahan siklus menstruasi tanpa sebab yang jelas. Misalnya menstruasi yang berlangsung lebih lama dari biasanya atau pendarahan dengan jumlah sangat banyak.
Apa Itu HPV Tipe 16 dan 18?
HPV tipe 16 dan 18 adalah penyebab 70% kasus kanker serviks. Saat wanita terinfeksi jenis virus ini dan tidak bisa dihilangkan, maka sel-sel abnormal dapat berkembang.
Sel abnormal yang tidak terdeteksi dan tidak segera diatasi akan menjadi pra kanker dan akhirnya menjadi kanker.
Apa Itu HPV Tipe 6 dan 11?
HPV ini tidak terlalu mengerikan jika dibandingkan tipe 16 dan 18. HPV tipe 6 dan 11 tidak menyebabkan kanker namun terjadi genital wats atau kulit kelamin.
Meskipun tidak membahayakan namun genital wats dapat mengganggu kehidupan penderitanya.
Bagaimana Cara Deteksi Dini Kanker Serviks
Secara umum ada 2 cara deteksi dini kanker serviks yaitu Pap Smear dan Kolposkopi.
Pap Smear disebut juga Liquid Base Cytologi. Jika kamu sudah menikah kamu bisa melakukan deteksi kanker jenis ini. Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sel-sel mulut rahim dan dilarutkan ke dalam suatu cairan.
Cairan ini kemudian di sentrifugasi dan diambil endapannya. Endapan inilah yang dibuat hapusan dan diamati dibawah mikroskop. Cara ini efektif mendeteksi adanya sel abnormal pada permukaan serviks sebelum berkembang menjadi pra kanker dan kanker yang berbahaya.
Cara deteksi dini kedua adalah Kolposkopi. Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukan semacam teropong bernama kolposkop ke dalam lubang vagina.
Alat ini menggunakan mikroskop perbesaran 10-40 kali dari ukuran normal.
Pembesaran ini tentu saja mempermudah mengidentifikasi permukaan serviks apakah terjadi abnormalitas atau normal seperti biasa. Biasanya kolposkopi dilakukan sebagai lanjutan dari Pap Smear untuk mendapatkan hasil yang akurat.