Antara Tiga Kota: Karya Emha Ainun Nadjib yang Cukup Populer

Muhammad Ainun Nadjib atau biasa dikenal Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun (lahir di Jombang, Jawa Timur, 27 Mei 1953; umur 62 tahun) adalah seorang tokoh intelektual berkebangsaan Indonesia yang mengusung napas Islami.

Menjelang kejatuhan pemerintahan Soeharto, Cak Nun merupakan salah satu tokoh yang diundang ke Istana Merdeka untuk dimintakan nasihatnya yang kemudian kalimatnya diadopsi oleh Soeharto berbunyi “Ora dadi presiden ora patheken”. Emha juga dikenal sebagai seniman, budayawan, penyair, dan pemikir yang menularkan gagasannya melalui buku-buku yang ditulisnya.

Salah satu karya Ainun Nadjib yang populer dikalangan sastra ialah puisi Antara Tiga Kota. Pada ini  menceritakan penagalamnya selama menyusuri 3 kota, diantaranya ialah Yogyakarta, Jakarta dan Surabaya. Dia menuangkan pengalamannya tersebut ke dalam satu puisi yang patut direnungi.

Karya Ainun Nadjib Populer
harnas.co

ANTARA TIGA KOTA

Oleh :
Emha Ainun Najib

di Yogya aku lelap tertidur
angin di sisiku mendengkur
seluruh kota pun bagai dalam kubur
pohon-pohon semua mengantuk
di sini kamu harus belajar berlatih
tetap hidup sambil mengantuk
kemanakah harus kuhadapkan muka
agar seimbang antara tidur dan jaga ?

Jakarta menghardik nasibku
melecut menghantam pundakku
tiada ruang bagi diamku
matahari memelototiku
bising suaranya mencampakkanku
jatuh bergelut debu
kemanakah harus juhadapkan muka
agar seimbang antara tidur dan jaga

Surabaya seperti ditengahnya
tak tidur seperti kerbau tua
tak juga membelalakkan mata
tetapi di sana ada kasihku
yang hilang kembangnya
jika aku mendekatinya
kemanakah haru kuhadapkan muka
agar seimbang antara tidur dan jaga ?

Antologi Puisi XIV Penyair Yogya, MALIOBORO,
1997