“…..Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri…..” (QS Ar Ra’d ayat 11).
Masa depan adalah misteri. Mau jadi apa kita di masa depan adalah hak Allah yang menentukan. Namun demikian tidak berarti bahwa kamu tidak bisa merubah masa depanmu.
Apa yang kamu lakukan di masa lalu berimplikasi pada kehidupanmu hari ini. Begitu juga dengan apa yang kamu lakukan hari ini tentu berimplikasi dengan nasibmu di masa depan.
Beberapa kebiasaan buruk tak akan pernah bisa mangantarkanmu pada janji masa depan yang lebih baik. Berikut ini kebiasaan buruk yang mungkin masih sering kamu lakukan.
Bermalas-Malasan
Malas sama halnya dengan kutukan. Sekali kamu tersandung rasa malas, maka gravitasi bumi akan memelukmu semakin erat. Lama kelamaan kamu akan sulit keluar dari jerat kemalasan ini.
Contoh malas yang sering melanda mahasiswa adalah mengerjakan skripsi. Skripsi membutuhkan pengorbanan lebih dibandingkan proses kuliah lainnya.
Penolakan proposal penelitian tidak cuma sekali, data hasil penelitian eror, menunggu dosen yang tak menepati janji, revisi yang tidak pernah usai, serta ujian yang membuatmu sulit memejamkan mata malam hari sebelumnya.
Banyak yang terperangkap ke dalam rasa malas saat menghadapi salah satu tantangan di atas. Alhasil skripsi stag selama bertahun-tahun dan gelar sarjana luput disandang.
Jika suatu hari kamu terperangkap dalam rasa malas, lawanlah dengan sekuat tenaga sebelum malas itu semakin kuat mencengkerammu.
Menunda-Nunda Pekerjaan
“Aah deadline tugas ini masih satu minggu lagi. Aku kerjakan besok sehari sebelum deadline saja.”
Kebiasaan buruk lainnya menunda-nuda pekerjaan. Banyak yang mengatakan bahwa saat mendekati deadline tiba-tiba kamu menjadi cerdas dan banyak akal. Hal inilah yang disebut the power of kepepet.
Namun mengerjakan tugas dengan tergesa-gesa akan memberikan hasil yang asal-asalan. Kamu tak sempat mengoreksi hasil pekerjaanmu sebelum mengumpulkannya.
“Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).” (QS Asy Syarh ayat 7).
Dalam Islam tidak mengajarkan konsep menganggur dan menunda. Jika kamu sering menunda-nunda pekerjaan bisa jadi kamu dianggap tidak memiliki integritas.
Gitu Aja Menyerah
Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan dalam hidupnya. Kamu tidak perlu berkecil hati dan merasa sebagai orang paling menderita di dunia saat gagal.
Jadikan kegagalan sebagai kekuatan untuk melakukan usaha yang lebih besar. Evaluasi kegagalan ini dan ambil pelajaran sehingga kamu tidak mengulanginya di masa depan.
Rancanglah rencana yang lebih matang. Terus pupuk keyakinan bahwa jika kamu terus menerus berjalan pada jalur yang sama, maka cepat atau lambat kamu akan sampai.
Jangan menganggap kamu gagal meskipun kamu membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan teman-temanmu. Justru hal ini semakin membuatmu tangguh sehingga jika suatu hari kamu harus jatuh, kamu siap untuk melompat lebih tinggi.
Memilih Lingkungan yang Salah
Kamu tentu masih ingat analogi berteman dengan minyak wangi dan pandai besi. Hal ini benar adanya. Memilih lingkungan pertemanan sangat penting untuk mengantarkanmu pada keberhasilan.
Sebagai contoh kamu ingin menjadi penguaha sukses. Namun kamu berada pada lingkungan dimana teman-temanmu suka berhura-hura dan sama sekali tak tertarik di dunia wirausaha yang keras. Sampai kapanpun kamu akan selalu merasa bahwa menjadi wirausaha bukanlah pilihan yang tepat.
Pilihlah lingkungan para pengusaha muda yang siap jatuh bangun di dunia wirausaha. Selain mendapatkan motivasi, kamu juga bisa mendapatkan ilmu dan juga jaringan dari teman-temanmu.