Wahai para suami, isteri adalah amanah yang dititipkan padamu. Cobalah engkau bayangkan, hanya dengan satu kalimat, “Kuterima ijab fulanah binti fulan dengan mahar sekian.” Sekali lagi, hanya dengan kalimat itu, engkau kemudian memboyong isterimu, memisahkan dia dari orang-orang yang selama belasan atau bahkan puluhan tahun mengasuh, mendidik dan membesarkannya. Hanya dengan kalimat itu saja, engkau mencabut hak pengasuhan dan pengawasan orang tuanya. Karena seorang isteri, setelah menikah harus lebih mentaati suami daripada orang tuanya sendiri. Hanya dengan satu kalimat segala yang haram menjadi halal, segala yang jauh menjadi dekat.
Sungguh sulit dicerna oleh pikiran, seorang anak gadis yang telah belasan atau puluhan tahun dipelihara oleh orang tuanya, lalu hanya dengan satu kalimat, hak orang tua seketika berpindah ke tangan lelaki asing. Mungkin setelah itu sang anak gadis akan pergi meninggalkan orang tuanya, hidup bersama orang ‘asing’ yang telah menjadi suaminya.
Hanya dengan satu kalimat, mahkota suci yang terus dijaga dan dipertahankan selama puluhan tahun, tiba-tiba dengan ikhlas, bahkan dengan senang hati diberikan pada orang ‘asing’ yang telah menjadi suaminya menurut syariat. Hanya dengan satu kalimat, seorang anak kemudian berubah menjadi lelaki dewasa dan menjadi seorang bapak atau ibu. Dan hanya dengan satu kalimat, lingkungan tempat tinggal, lingkungan pergaulan, lingkungan hobi dan pekerjaan berubah menjadi lingkungan lain yang berbeda