Parenting itu penuh tekanan. Mengurus anak itu pekerjaan yang berat, bukan hanya untuk para ibu.
Sebagai kepala keluarga, ayah menanggung beban berat untuk memastikan semua kebutuhan keluarga tetap tersedia. Bekerja mencari nafkah tentu tugas yang berat.
Namun anak-anak juga membutuhkan kehadiran ayah. Anak membutuhkan ayah yang merasa bahagia saat bersama anak-anaknya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Michigan State University, ternyata perkembangan mental dan kebiasaan anak-anak itu berhubungan erat dengan kondisi emosional ayah.
Saat ini, sedang tumbuh tren para ayah yang ingin mengambil peran aktif mendidik anak, yang satu generasi ke belakang masih diserahkan total pada ibu. Tentu penelitian seperti ini perlu kita ketahui agar tahu dampak peran ayah pada anak-anak, baik secara positif maupun negatif.
- Saatnya Ayah Turun Tangan Mendidik Anak, 48 Hal yang Harus Ayah Lakukan Bersama Anak Setiap Minggunya
Ibu masihlah madrasah pertama bagi anak-anak, namun ayah juga memiliki peran yang signifikan juga.
“Ada sekumpulan penelitian yang jumlahnya masih sedikit namun terus bertambah yang mengafirmasi efek karakteristik ayah dan hubungan kualitas ayah-anak terhadap perkembangan sosial anak-anak, bukan hanya sekadar ayah ada di rumah atau kehadiran ayah dalam kehidupan anak.”
Penelitian tersebut menekankan bahwa ayah memiliki dampak yang lebih besar terhadap kemampuan bahasa anak laki-laki. Kalau ayah berbicara kasar dalam kehidupan sehari-hari, anak akan mencontohnya.
Temuan yang lebih penting lagi, depresi pada ayah yang terjadi saat anaknya masih balita ternyata lebih berpengaruh terhadap kemampuan sosial anak daripada depresi pada ibu. Artinya, senyum ayah di rumah saat anak masih balita lebih penting daripada senyum ibu.
Itulah sebabnya, ayah perlu memastikan kondisi emosionalnya tetap stabil saat berada bersama anak-anaknya. Anak membutuhkan kehadiran ayah juga, baik secara fisik maupun emosional. Kalau memang ayah merasa depresi, jangan malu untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog.
Ada temuan yang lebih penting lagi, tentang pengaruh kondisi stres ayah pada anak.
Tentang hal ini mungkin semua orang sudah tahu. Setiap orang tua, baik ibu maupun ayah, biasanya cepat menyadari kalau anak-anak bisa membaca suasana hati orang tuanya. Kalau orang tuanya merasa stres, anak-anak bisa merasakannya. Begitu pula sebaliknya, saat kedua orang tuanya bahagia, anak-anaknya pun akan bahagia.
Setiap orang tua ingin yang terbaik untuk anak-anaknya, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah membuat anak merasa aman, terutama aman dari kondisi perasaan ayah sendiri sebagai orang tuanya.
Penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi emosional ayah sangat penting bagi anak. Tak peduli berapa banyak nafkah yang ayah bawa ke rumah, tak peduli sebagus apa mainan yang ayah belikan untuk anak, itu akan sia-sia kalau ayah tak bahagia saat berinteraksi dengan anak.
Anak-anak tahu, lebih penting ayah yang bahagia daripada mainan paling mahal sekalipun.
Jadi para ayah, tersenyumlah! Anak-anak selalu memperhatikanmu.