Jodoh atau calon pasangan hidup merupakan sebuah konsep abstrak yang terkadang akan membuat kita menjadi dilema dan galau. Terlebih, jika dalam hidup bermasyarakat seringkali jodoh atau pernikahan seringkali dikaitkan dalam sebuah proses dari penentuan keberhasilan seseorang.
Terlepas dari mereka yang melontarkan pertanyaan, “Kapan nikah?” dan “Udah dapet calon belum?” Hmm sudah pasti, pikiran kita akan menjadi terusik karena dibayangi-bayangi pertanyaan tersebut.
Alhasil, tak jarang jika diantara dari kita mulai panik. Kemudian berusaha dalam misi pemburuan pasangan hidup. Mulai dari minta kenalan teman, sampai akhirnya menyerah dan memutuskan untuk dijodohkan oleh orang tua. Bahkan yang lebih parahnya, ada juga dari mereka yang mencari jodoh melalui semacam aplikasi di Internet!
Jika memang begitu, lantas apakah kita masih harus sibuk mencari pasangan? Hmm, sepertinya tidak juga. Masih ada cara lain untuk mendapatkannya, salah satunya adalah dengan memantaskan diri.
Menyelesaikan Urusan Pribadi Sebelum Datangnya Jodoh
Untuk kamu yang sedang galau karena belum ada seseorang pun yang datang untuk melamarkamu. Cobalah untuk bertanya pada dirimu sendiri, apakah urusanku benar-benar telah selesai?
Terkadang keadaan pribadimu justru menjadi penghalang bagi mereka yang datang untuk melamar. Entah itu kuliah belum lulus, ingin jalan-jalan terus atau belum menemukan pekerjaan yang tepat.
Nah, ketimbang hari-hari yang telah kamu lalui habis karena sibuk mencari, tidak ada salahnya kok kalau kamu ingin benar-benar berusaha menyelesaikan ambisi dan pencapaian pribadimu dulu.
Tuntaskan semua itu. Setelah benar-benar selesai barulah kamu akan merasa siap untuk membuka ruang baru bagi orang lain.
Senantiasa Meningkatkan Kualitas Diri Agar Lebih Menarik
Pernahkah kamu merasa bahwa kamu sudah tidak memiliki sesuatu apapun yang dapat dibanggakan? Pada fase ini, kamu akan merasa hidupmu kurang bergairah sehingga pencapaian pun akan sulit diraih.
Tidak menutup kemungkinan pula jika dalam kondisi ini biasanya kepercayaan diri akan luntur sedikit demi sedikit.
Lain halnya jika seseorang yang paham tentang apa yang ingin ia kejar, sehingga akan terlihat lebih menarik di mata orang sekitar. Dia akan fokus dan sudah mengerti apa yang harus dilakukan, mana orang yang layak untuk dijadikan pendamping serta apa saja hubungan lain yang wajib dihindari.
Pribadi ini memiliki visi yang jelas dan tentu saja akan terlihat lebih meyakinkan di mata lawan jenis jika dibandingkan dengan orang yang masih linglung, yang mana mereka masih bingung mau dibawa ke mana arah hidupnya.
Selain terlihat lebih menarik, fokus juga akan meningkatkan kualitas dirimu menjadi lebih siap dan mantap saat menjalani masa-masa awal pernikahan.
Pilihan yang Tepat, Akan Datang pada Waktu yang Tepat
Tatkala kamu telah yakin memilih menempuh pendidikan di sebuah universitas ternama. Akan tetapi untuk sementara waktu, kamu benar-benar ingin meninggalkan urusan hati dan beralih fokus di dunia pendidikanmu.
Waktu yang kamu habiskan benar-benar tersita hanya untuk belajar dan menggali soft skill-mu.
Dengan semangat berjibaku, kini kamu telah berada pada jalur hidup yang sesuai dengan apa yang kamu inginkan selama ini. Karena kamu sudah lolos untuk masuk di sebuah universitas pilihan dengan jurusan yang sesuai.
Bahkan, sembari kuliah pun kamu juga bekerja demi mencukupi kebutuhan kuliah agar tidak selalu berpangku tangan kepada orang tua.
Memang benar jika orang-orang yang melakukan hal baik, tentu akan mendapatkan suatu hal yang baik pula. Kamu telah berusaha mengalihkan hidupmu ke arah yang lebih cocok dengan panggilan hati.
Sehingga mereka yang datang pun akan menjadi lebih layak untuk didampingi. Tidak ada lagi manusia random yang datang mendekat.
Karena kemungkinan terbesarnya adalah mereka juga memiliki arah hidup yang hampir sama denganmu. Atau setidaknya kamu dan dia memiliki komitmen rohani bersama untuk mencapi tujuan pernikahan yang hakiki, yakni masuk surga dan dijauhkan dari neraka.
Persiapan yang Matang akan Membuatmu Lebih Terhormat
Untukmu para lelaki jomblo yang sedang galau karena belum punya calon pasangan, ada baiknya jika kamu mencoba sebuah kebiasaan baru.
Daripada waktu habis karena sepi merana sepanjang hari, nggak ada salahnya kan kalau kamu mencoba manfaatkan waktumu untuk perbaikan diri?
Banyak kok kegiatan diluar sana yang lebih bermanfaat ketimbang sekedar pacaran.
Seperti ikut majelis taklim, berolahraga atau berpartisipasi dalam kegiatan organisasi. Intinya, gunakan waktu luang yang ada untuk meningkatkan pengalaman dan wawasan dunia maupun akhirat.
Mendatanginya disaat kamu benar-benar siap akan membantumu menjadi pribadi yang layak diperhitungkan. Tak perlu buang-buang waktu untuk mengejar perempuan yang selalu jual mahal.
Sudah tidak ada gunanya lagi untuk menghabiskan semua rayuanmu demi menjadikan ia sebagai calon pasanganmu.
Kelak tatkala kamu menemui calon pasangan yang kamu idamkan, maka perbekalan yang telah kamu siapkan telah lengkap. Sehingga akan menutup kemungkinan kamu tidak akan dipandang lagi sebelah mata.
Fokus memantaskan diri juga tidak akan membuatmu merasa bertaruh banyak ketika menemui si dia agar tertarik. Meskipun ditolak, bisa jadi dia yang bakal rugi hehe.
Berharap Pasangan Menerima Apa Adanya itu Egois
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=5L1RVCtL1D0]
Ngaku deh, lagu Tulus yang satu ini pasti ada di playlist media player kamu kan? Hehe
Seperti pada subjudul diatas, menjadi pribadi yang tidak mau meningkatkan kualitas diri merupakan salah satu bentu sifat egois yang tentunya bisa merugikan calon pasangan.
Kamu berharap pasangan yang sempurna, sementara kamu sendiri malah tidak mau melakukan sesuatu apapun untuk mendapatkannya.
Jikalau kamu beruntung mendapatkan seseorang yang kamu idam-idamkan, apa dia nggak kecewa berat ketika melihat kamu yang masih belum siap dan linglung nggak ada apa-apanya?
Hubungan suami istri yang kuat akan dipengaruhi dari sejauh mana mereka memiliki keinginan kuat dalam memperbaiki diri. Setiap orang yang ingin terus menaikkan kualitasnya dapat lebih mudah menyesuaikan diri dengan pilihannya kelak.
Kesimpulannya, Jodoh adalah Cerminan Pribadi Seseorang
Cobalah tengok ayah ibu kita atau pasangan suami istri di sekitarmu.
Amatilah dengan seksama, umumnya mereka merupakan dua pribadi yang sama dalam pandangan hidup namun masih memiliki sifat-sifat lain yang saling melengkapi.
Kemungkinan besar hal tersebut juga akan terjadi demikian padamu.
Jodoh adalah cerminan dari pribadi seseorang. Dan mereka pula tidak akan jauh-jauh dari usahamu dalam memperbaiki diri selama ini.
Jikalau kamu menginginkan pasangan yang taat dalam beragama, maka segera langkahkan kakimu ke masjid dan bersegeralah untuk berdo’a meminta istri yang solehah.
Karena Allah tidak akan mengingkari janjinya bagi setiap hamba-hambanya yang ingin berusaha memperbaiki diri.
Dia yang telah ditakdirkan untukmu pasti tidak akan menjauhi upaya yang telah kamu lakukan dalam mengubah diri menjadi lebih baik.
So, bagaimana? Masih aja sibuk cari pasangan atau mulai memantaskan diri saja dari sekarang?