Kamu Percaya Jodoh?

Penggalan kalimat yang diucapkan Maria kepada Fahri dalam film Ayat-ayat Cinta (AAC). Jodoh, begitu menyenangkan membicarakannya mulai dari anak-anak hingga orang tua. Tapi membicarakan jodoh terasa menyakitkan bagi orang belum menemukan jodohnya.

Beginilah penggalan percakapan Maria dan Fahri dalam film Ayat-ayat Cinta.
Maria: “Kamu percaya jodoh, Fahri?”
Fahri: “Ya. Setiap orang memiliki …”
Maria: “Jodohnya masing-masing. Itu yang selalu kamu bilang. Aku rasa, Sungai Nil dan Mesir itu jodoh. Senengnya, kalau kita bisa bertemu dengan jodoh yang diberikan Tuhan dari langit.”
Fahri: “Bukan dari langit, Maria. Tapi dari hati. Dekat sekali.”

Benarkah jodoh itu berasal dari hati seperti yang dikatakan Fahri? Tentu saja tidak! Jodoh datang dari Allah dan merupakan takdir Allah yang tidak akan pernah bisa diubah oleh siapapun. Semua takdir ini telah tersimpan dalam Lauh Mahfuzh sejak 50 ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi. Jadi yang dikatakan Fahri itu salah, hanya gombalan Fahri kepada Maria saja.

Manusia memang harus berusaha untuk mendapatkan jodohnya, tidak boleh menunggu jodoh itu datang dengan sendirinya. Usaha tidak hanya dilakukan dengan do’a, aktif dalam kegiatan organisasi merupakan salah satu upaya mendapatkan jodoh, meskipun tidak dilakukan dengan terang-terangan dan blak-blakan.

Mendapatkan jodoh tidak semudah membalikkan telapak tangan, bahkan lebih mudah mendapatkan uang daripada jodoh, setuju? Karena itulah mencari jodoh menjadi sebuah tantangan, berbahagialah yang bisa mendapatkan jodoh di dunia ini. Jodoh bisa dicari dimana saja, di dunia nyata maupun maya. Untuk mendapatkan jodoh yang baik dan membahagiakan di dunia dan di akhirat, gunakanlah cara yang baik. Ribuan cara mendapatkan jodoh tapi bila cara yang digunakan tidak baik, maka yang akan didapatk adalah jodoh yang tidak baik.

Manusia harus percaya bahwa jodoh ada di tangan Tuhan. Selalu berdo’alah sebelum dan sesudah mendapatkan jodoh, agar kita mendapatkan jodoh yang baik dan membahagiakan di dunia dan di akhirat.