Semua orang tahu bahwa bencana nuklir yang melanda Jepang pada tahun 2011 disebabkan oleh gempa dan tsunami Tohoku. Bencana karena rusaknya reaktor nuklir di Fukushima Daiichi ini bahkan dikatakan yang terparah setelah Chernobyl.
Sekira 80.000 orang diungsikan paksa ke lokasi evakuasi, meninggalkan segalanya, rumah, sekolah hingga bisnis mereka. Kini, 5 tahun setelah bencana fotografer Carlos Ayesta dan Guillaume Bresson melakukan sesi foto untuk mengenangnya.
Beberapa pengungsi pada 2011 lalu diminta melakukan sesi foto diantara puing – puing kota hantu yang sepi. Mereka diminta memilih tempat yang mereka kenali sebagai lokasi foto. Hasilnya adalah beberapa foto emosional di bawah ini.
Bengkel Mesin
Namanya Katsuyuki Yashima, ia duduk dalam bengkel miliknya sendiri. Saat ejadian pada Maret 2011, Yashima ada di dalam bengkel bersama istri dan 15 pegawainnya.
Perusahaan miliknya tidak akan dibuka kembali, Yashima juga tidak berpikir untuk kembali ke wilayah Namie (salah satu wiyalah terdampak) jika benar lokasi ini akan dibuka kembali sebagai pemukiman.
Yashima mengatakan bahwa kawasan Namie akan menjadi ‘kota hantu’ selama 10 tahun. Menurut survei, hanya 20% dari pegungsi awal yang ingin kembali ke wilayah Namie.
Pada akhirnya setelah tahun – tahun berlalu, orang – orang akan membangun hidupnya kembali di tempat lain. Tidak akan ada yang benar – benar kembali. Yashima sekarang menetap di kawasan Iwaki yang cukup aman.
Rumah Lama
Kazuhiro Onuki, lelaki pada gambar di atas duduk di dalam rumah lamanya di daerah Tomioka. Sebelum bencana, ia mengelola toko buku dan toko keramik khas Jepang.
Kazuhiro mengalami beberapa perampokan dan pencurian setelah kejadian bencana, semua barang yang berharga telah lenyap. Kini, ia tinggal di Tokyo bersama istri dan anaknya.
Onuki seringkali berpartisipasi di beberapa konferensi dimana ia diundag sebagai narasumber. Tentu saja Onuki menceritakan tentang pengalamannya saat bencana terjadi. Onuki sendiri kerap kembali ke rumah lamanya untuk membersihkannya.
Video Game
Di wilayah Tomioka, ada sebuahh tempat bermain yang ramai untuk anak – anak. Tempat bermain video game itulah yang nampak pada gambar di atas. Lelaki yang duduk tersebut adalah Yasushi Ishizuka.
Bangunan yang lazim digunakan sebagai arena bermain anak – anak ini sangat terpengaruh oleh gempa. Mayoritas bagian gedung rusak dan higgga searang tetap ditinggalkan tanpa perawatan.
Bioskop
Paska bencana, bioskop pun bukan lagi menjadi tempat yang menghibur. Kursi – kursi empukdan nyaman yang elegan mulai rusak dan terbengkalai karena tidak digunakan selama lebih dari 5 tahun.
Komik dan Restoran
Restoran yang menyediakan fasilias bacaan komik seperti gambar di atas juga mau tidak mau harus menutup usahanya. Yang tersisa hanyalah kenangan tentang masa lalu kota Fukushima.
Masa Lalu
Setsuro Ito tidak ada di Jepang saat kejadian, sejak usia 30 tahun Ito pindah ke Brazil dan menetap disana. Namun setelah bencana tahun 2011, Ito kembali ke Jepang untuk membantu para peternak sapi.
Ito adalah seorang pakar hewan ternak atau vet, di Jepang ia bertekad untuk membantu mengurus hewan – hewan yang telah terpapar nuklir. Hewan yang dirawat oleh Ito terutama yang berada di wilayah yang terlarang untuk dikunjungi
Pada gambar di atas, Ito duduk di sebuah bar yang ia kenali saat dulu sebelum pergi ke Brazil. Bencana gempa memang sudah biasa di Jepang, banyaknya reaktor nuklir di Jepang juga lazim di Jepang.
Pemerintah dan masyarakat Jepang telah siap sewaktu – waktu dalam menghadapi bencana gempa atau nuklir. Namun, membangun kembali kehidupan dari nol bukanlah perkara yang mudah. Bencana selalu menyisakan kesedihan.