Kenapa tidak boleh bersedih? Bukankah bersedih itu manusiawi?
Bersedih apalagi karena hal-hal duniawi akan membuat kita mengalami depresi. Dan untuk dapat dikatakan depresi kamu harus memiliki paling tidak empat gejala dibawah ini yang berlangsung hampir setiap hari, selama paling tidak dua minggu:
1. Selera makan hilang atau kehilangan berat yang sangat berarti ( dalam keadaan tidak diet )
2. Susah tidur ( insomnia ) dan hipeertensi.
3. Gerakan yang melambat ( agitasi psikomotor)
4. Kehilangan minat atau rasa senang pada kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan.
5. Kehilangan tenaga, kelelahan.
6. Merasa tidak berharga, menyalahkan diri atau rasa bersalah yang berlebihan.
7. Menggerutu atau menunjukkan hilangnya kemampuan berpikir sehingga sulit mengambil kesimpulan.
8. Selalu muncul pikiran tentang kematian, bunuh diri, ingin segera mati.
Daniel Goleman, menulis “ …. pada sebagian negara kaya kemungkinan orang yang lahir pada tahun 1955 sangat mudah menderita depresi besar, bukan hanya kesedihan, tetapi kesepian yang melumpuhkan, kehilangan semangat, kehilangan harga diri, ditambah perasaan tidak berdaya yang luar biasa dan nanti pada satu titik kehidupan depresi akan diderita tiga kali lebih besar dari pada generasi kakek mereka “. Dengan merujuk data yang sama, psikolog positif berkomentar, “ kita sekarang ini berada ditengah-tengah wabah depresi, wabah dengan akibat bunuh diri yang menyebabkan kematian sama banyaknya dengan kematian karena AIDS dan lebih menyebar”
Sikap sedih akan memadamkan bara harapan, mematikan ruh cita-cita, dan membekukan semangat jiwa. Kesedihan tak ubahnya seperti demam yang melumpuhkan. Kesedihan bahkan seperti barikade yang tidak mudah untuk dilalui dan menghalangi setiap pergerakan menuju kebahagiaan. Bahkan, kesedihan merupakan situasi yang paling disukai setan, karena melalui kesedihan setan menurunkan keyakinan hati manusia akan keadilan dan kasih sayang ALLAH.
Seorang muslim diperintahkan untuk mengusir kesedihan, tidak boleh menyerah, serta harus membuang jauh-jauh, menolak, melawan dan mengalahkan kesedihan. Bahkan Nabi sendiri pernah memohon agar dihindarkan dari kesedihan melalui doanya “ Ya ALLAH aku berlindung kepada-MU dari kecemasan dan kesedihan”.
Situasi tanpa kesedihan adalah gambaran surga, untuk itu sudah menjadi keharusan bagi kita untuk mendatangkan kebahagiaan dan menciptakan kehidupan yang melapangkan dada. Kita harus memohon kehidupan yang baik, penghidupan yang memuaskan, pikiran yang jernih, dan kelapangan dada.
Ada sebuah do’a yang patut kita hafalkan agar terhindar dari kesedihan “ Ya ALLAH, sesungguhnya aku berlindung kepada-MU dari kesusahan, kesedihan, kelemahan, kemalasan, kekikiran, berhati pengecut, terbelit hutang, dan tertindas oleh yang lain.”