Coba rekam dan dengarkan suaramu sendiri. Bagaimana menurutmu, apakah mikroponis, terdengar keras, atau penuh kebimbangan? Kamu bisa menilai kepribadianmu dengan mendengarkan suaramu sendiri.
Saat masih TK dan SD, guru mengajarkan murid membaca dengan suara keras. Dengan begitu, pendengar bisa mengetahui huruf dan kata yang salah diucapkan murid, lalu diperbaiki oleh guru. Selain itu juga melatih keberanian murid. Murid yang belum lancar membaca, cenderung membaca dengan suara pelan. Berbeda dengan yang sudah pandai membaca, dia dengan suara lantang dan percaya diri membaca dengan lancar.
Sama halnya dengan anak-anak, kadar kepercayaan diri terpancar dari kerasnya suara. Tidak ada pemimpin upacara yang bersuara pelan, mereka dipilih yang memiliki suara keras dan tegas, sebagai representasi dari seorang pemimpin.
Kebanyakan orang yang bersuara keras memiliki kepercayaan diri tinggi, meskipun yang diucapkankannya salah. Orang yang bersuara pelan kebanyakan kurang percaya diri, terutama cara bicaranya diseret.
Kepercayaan diri bisa dilatih sendiri dari sekarang. Cara yang paling mudah seperti di atas, rekam suara ketika membaca lalu dengarkan. Perhatikan baik-baik intonasi, koreksi bagian yang kurang enak didengar dengan intonasi baru. Latihlah terus hingga suara terdengar meyakinkan. Dan yang paling mudah adalah belajar di sekolah kepribadian atau publik speaking untuk menjadi seorang pembicara yang baik.