Setiap manusia sudah ada yang menentukan umurnya, mau umurnya pendek atau umurnya panjang Tuhan-lah yang menentukan umur setiap manusia. Tetapi, penelitian menunjukkan bahwa harapan hidup pria rata-rata lima tahun lebih pendek dari wanita. Percaya atau tidak? Berikut beberapa alasan mengapa pria memiliki umur yang lebih pendek dari wanita.
Pria Susah Hidup Sehat
Pria pada umumnya menganut gaya hidup yang tidak sehat, misalnya merokok, minum minuman beralkohol, mengkonsumsi narkoba dan sebagainya. Gaya hidup seperti itu menyebabkan munculnya berbagai penyakit dalam tubuh.
Perilaku Agresif dan Membahayakan
Banyak kasus pria mati muda di usia sekitar 12-30 tahun karena perilaku nekatnya. Para pria lebih menyukai aktivitas yang menguji adrenalin-nya, seperti melakukan olahraga ekstrim, kebut-kebutan di jalan, dan sebagainya. Aktivitas-aktivitas tersebut sangat membahayakan nyawanya. Oleh karena itu, tidak heran jika pria umurnya lebih pendek dibandingkan dengan wanita.
Makan Berlebihan
Jika kita amati bahwa takaran makan pria jauh lebih banyak dibandingkan dengan wanita. Pola makan seperti ini dapat mengakibatkan obesitas pada pria dan obesitas dapat menyebabkan munculnya berbagai penyakit dalam tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah obesitas pada pria selama sepuluh tahun terakhir.
Hormon Seks
Pria sepanjang hidupnya memroduksi hormon testosteron yang tidak menguntungkan pria pada saat usia tua. Sedangkan, wanita mengalami meopause, yaitu berhentinya siklus menstruasi yang disebabkan oleh faktor usia wanita. Meopause ini menyebabkan produksi hormon estrogen berhenti dan menurunkan hormon seks. Perubahan pada wanita ini dipercaya dapat memberikan perlindungan kematian pada para wanita.
Pria Malas Tes Kesehatan
Kebanyakan kaum pria akan menolak jika diminta untuk melakukan tes kesehatan. Mungkin faktor biologis, psikologis dan strukturalis yang menjadi alasan mengapa pria jarang menggunakan layanan kesehatan.
Keengganan pria untuk lebih peduli terhadap kesehatannya juga terlihat dari kurang terbukanya para pria dengan dokter mengenai aktivitas dalam kantor, malu untuk menceritakan masalah emosionalnya dan konsultasi masalah kesehatan dengan dokter wanita.
Wanita Makhluk yang Berevolusi
Wanita ditakdirkan untuk mampu melahirkan. Kondisi ini menjadikan tubuh wanita dirancang secara genetik untuk mampu menahan perubahan fisik yang ekstrim. Kemampuan menahan perubahan fisik tersebut menjadikan wanita lebih kuat dan sehat dibandingkan pria.
Wanita Mengalami Defisiensi (Kekurangan) Zat Besi
Wanita selalu mengalami menstruasi bulanan yang mengakibatkan kekurangan zat besi di dalam tubuhnya. Sedangkan, pria secara alami mempunyai zat besi lebih banyak di dalam darahnya dibandingkan dengan wanita. Zat besi ini kebanyakan ditemukan di dalam daging merah yang memberikan kontribusi untuk memproduksi radikal bebas. Dampak dari radikal bebas ini adalah mempercepat penuaan, menyumbat arteri, menigkatkan resiko terkena stroke dan jantung.
Depresi
Banyak aktivitas pria yang menyebabkan pria lebih rentan terkena depresi. Pria juga enggan untuk mencari bantuan ketika merasa sedih atau stres. Hal ini sangat berbeda dengan wanita yang selalu mengungkapkan perasaanya ketika merasa sedih atau stres. Kondisi seperti ini memungkinkan pria perpikiran sempit dengan melakukan bunuh diri.
Memiliki Potensi Lebih Rendah Terkena Penyakit Jantung
Penyakit jantung merupakan pembunuh terbesar manusia di dunia. Penyakit ini kebanyakan menyerang para pria pada usia 30 samapi 40 tahun. Sedangkan, Potensi wanita terkena penyakit ini berada di usia lebih dari 40 tahun. Karena wanita memiliki arteri yang jauh lebih kuat sebelum menopause menghampirinya.
Wanita Kuat Sejak dari kandungan
Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa calon bayi wanita lebih kuat daripada calon bayi pria. Karena calon bayi pria lebih rentan terkena infeksi prenatal dan berbagai masalah kandungan lainnya. Bayi pria juga kebanyakan mempunyai fisik yang lemah saat di dalam kandungan dan lambat berkembang. Hal ini menyebabkan bayi pria mudah lahir prematur bahkan memiliki kemungkinan meninggal lebih besar dibandingkan dengan bayi wanita.