Sleep paralysis disebut juga dengan kelumpuhan saat tidur. Kondisi tersebut terjadi jika seseorang yang sedang berbaring telentang saat baru saja tertidur atau baru akan terbangun tetapi mendapati dirinya tidak bisa bergerak atau berbicara. Pada umumnya, kejadian seperti ini hanya terjadi dalam waktu beberapa detik atau menit. Selama periode itu seseorang akan diliputi rasa takut dan panik yang terkadang disertai dengan berbagai halusinasi mengerikan.
Sleep paralysis ditandai dengan ketidakmampuan sebagian atau keseluruhan anggota tubuh untuk digerakkan, tidak dapat bicara, dan tidak dapat berteriak. Berdasarkan analisa dengan menggunakan polysomnograph (rekaman tidur) ditemukan adanya penekanan pada otot rangka orang yang mengalami sleep paralysis. Halusinasi yang menyertai kelumpuhan tidur ini bisa dalam berbagai bentuk, yaitu exosomatic (gelombang, getaran dan gemetar), akustik (dering bernada tinggi atau suara yang keras), visual (cahaya atau persepsi ekstrim terhadap suatu objek), somatosensori (perasaan tubuh menjadi bengkok, diputar, ditekan atau sensasi seperti terbang dan mengambang) dan fisik (tiba-tiba merasa sakit di bagian tubuh).
Faktor Penyebab Sleep Paralysis
- Kurangnya tidur
- Perubahan waktu tidur
- Kondisi mental seperti stress atau bipolar disorder
- Tidur telentang
- Gangguan tidur lainnya seperti narcolepsy
- Penggunaan obat-obatan tertentu
- Ketergantungan obat
Cara Mencegah Sleep Paralysis
Anda dapat mengatasi sleep paralysis jika tahu cara mencegahnya. Jika tidak ingin mengalami kelumpuhan saat tidur, lakukan hal penting di bawah ini.
1. Atur agar tidur Anda dalam posisi santai. Upayakan tidak terlalu lelah saat akan tidur karena kelelahan yang parah cenderung meningkatkan kemungkinan mengalami kelumpuhan tidur.
2. Tidur yang nyenyak, tidak sering terbangun, dan tidak merasa gelisah saat tidur.
3. Jika sebelumnya sudah pernah mengalami sleep paralysis, cobalah identifikasi penyebabnya sehingga bisa menghindari kondisi seperti itu lagi.
4. Hindari tidur telentang.
5. Upayakan tidur di tempat yang tenang dan memiliki ventilasi yang baik seperti ruangan berangin.
6. Sebelum tidur, lakukan beberapa latihan pernapasan atau membaca sesuatu yang menyenangkan dan lucu. Teknik ini untuk menghilangkan kecemasan yang bisa menjadi faktor penyebab kelumpuhan tidur.
7. Usahakan untuk menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya dengan paksa. Hal ini bisa membantu seseorang untuk terjaga.
8. Jika mengalami sleep paralysis, lakukan beberapa jenis gerakan seperti menggerakkan jari sebagai bentuk perlawanan.
Semoga bermanfaat.