TANDA-TANDA AKAN MELAHIRKAN – Mungkin, saat ini kamu sedang menunggu-nunggu waktunya proses kelahiran. Segala persiapan seperti pakaian, tempat tidur dan sebagainya tentu saja sudah dilakukan jauh-jauh hari guna menyambut kehadiran jabang bayi.
Selain mempersiapkan perlengkapan untuk jabang bayi, kamu juga perlu mengetahui tanda-tanda akan terjadinya proses kelahiran agar kamu siap saat datangnya proses kelahiran tersebut. Untuk itu, artikel ini akan membahas tanda-tanda yang akan dialami oleh ibu hamil saat proses kelahiran sudah dekat.
Perubahan Bentuk Tubuh
Terdapat beberapa perubahan bentuk tubuh pada ibu hamil yang segera melahirkan. Perubahan-perubahan tersebut seperti melebarnya tulang kemaluan dan membesarnya payudara karena ASI sudah mulai diproduksi.
Sakit Punggung
Sakit pada punggung merupakan hal yang umum dialami oleh ibu hamil, baik saat proses kehamilan maupun saat akan melahirkan. Oleh karena itu, ibu hamil harus bisa membedakan antara sakit punggung yang normal dengan sakit punggung yang menjadi tanda-tanda akan melahirkan.
Perut Ibu Hamil Terasa Mengeras
Ibu hamil yang kamn melahirkan akan mengalami pengerasan pada perut. Penyebabnya adalah terdapat gerakan pada bayi, yaitu bayi mulai turun ke arah rahim. Selain itu, pengerasan pada perut juga bisa disebabkan oleh rasa mulas.
Ingin Buang Air Kecil Tak Tertahankan
Sangat umum jika ibu hamil sering buang air kecil. Namun, hal berbeda akan terjadi jika ibu hamil akan segera melahirkan. Keinginan buang air kecil tersebut sekakan-akan tidak tertahankan. Penyebabnya adalah terdapat dorongan ke bawah yang sangat kuat dari bayi yang menyebabkan kamu sangat ingin buang air kecil.
Kepala Bayi Mulai Bergeser ke Bawah
Bagi kamu yang akan melahirkan, kamu akan merasakan gerakan bayi yang mulai bergeser menuju bagian pintu rahim. Sehingga, perut bagian atas mulai kosong.
Kondisi Psikologis Tidak Stabil
Seorang ibu hamil yang sudah dekat waktunya pada persalinan terkadang emosinya menjadi tidak stabil. Terdapat gejolak energi yang berlebihan atau terkadang memiliki keinginan untuk menyendiri. Hal ini tergolong sangat wajar karena saat melahirkan membutuhkan kesiapan fisik dan mental.
Rasa Nyeri pada Daerah Selangkangan
Tanda-tanda akan melahirkan berikutnya adalah timbulnya rasa nyeri pada bagian selangkangan. Rasa nyeri tersebut disebabkan oleh posisi kepala janin sudah bergeser ke daerah rangka tulang pelvis.
Rasa Sakit pada Daerah Perut
Menurut Dr Carol J. Grabowski, MD, seorang kepala staf divisi perempuan di Long Beach Memorial Medical Center, California menyatakan bahwa tubuh ibu hamil akan mulai melepaskan prostaglandin saat tahap awal persalinan. prostaglandin adalah sekelompok zat yang menyerupai hormon yang menyebabkan rahim berkontraksi, membantu untuk melunakkan dan melebarkan leher rahim.
Saat melepaskan prostaglandin, perut akan terasa mulas dan sering buang angin. Hal ini mengakibatkan sang ibu mengalami sering buang air besar bahkan mengalami gangguan kehamilan seperti diare. Pada saat yang bersamaan, janin juga akan menekan area kandung kemih yang menyebabkan ibu hamil akan sering buang air kecil.
Keluarnya Lendir yang Bercampur dengan Darah
Pada masa hamil, terdapat gumpalan lendir yang lengket pada leher rahim. Gumpalan lendir tersebut disebut mucus. Gumpalan tersebut berfungsi untuk melindungi bayi dari infeksi.
Pada saat proses persalinan, beberapa keadaan akan terjadi, seperti terhalaunya gmpalan mucus, membukanya servik, keluarnya darah dan mucus serta terpisahnya membran yang mengelilingi bayi dan cairan amniotik dari dinding rahim.
Diare
Masa kehamilan biasanya berlangsung selama 38-42 minggu atau 9 bulan 10 hari. Pada saat memasuki bulan ke-9, ibu biasanya sudah bersiap untuk menghadapi datangnya waktu melahirkan. Pada saat usia kehamilan yang sudah mencapai 38 minggu biasanya berbagai macam tanda atau gejala melahirkan akan mulai terasa.
Salah satu tanda dari telah dekatnya waktu persalinan ialah gejala diare. Berdasarkan dr Aldika Akbar, SpOG, spesialis kebidanan dan kandungan dari RSIA Kendangsari MERR, pada saat ibu hamil telah memasuki tahap awal persalinan, secara otomomatis tubuh akan melepas lebih banyak zat prostaglandin. Zat tersebut merupakan hormon yang sangat bergunan untuk membantu proses kontraksi dan pembukaan pada proses persalinan. Namun, terkadang hormon tersebut juga memberikan stimulasi yang berlebihan terhadap usus sehingga memicu terjadinya diare pada ibu hamil.
Disamping hal itu, disaat beberapa minggu menuju hari perkiraan lahir anak bayi, kondisi semua otot di rahim sudah melemas yang mana telah bersiap untuk menjalani proses persalinan. Salah satunya termasuk yang terdapat di rektum atau ujung saluran pencernaan yang berakhir di anus.
Salah satu dampak dari pelemasan yang terjadi pada otot rahim adalah menyebabkan ibu hamil jadi lebih mudah mengalami diare. Walaupun sering kali terasa sangat tidak nyaman, akan tetapi gejala yang satu ini merupakan salah satu gejaya yang penting untuk menandakan bahwa ibu hamil akan segera melakukan proses persalinan dalam beberapa minggu atau hari lagi.
Salah satu dampak yang ditimbulkan dari diare adalah dehidrasi atau kekurangan cairan. Untuk mensiasatinya, agar tidak mengalami dehidrasi, ibu harus memperbanyak untuk mengkonsumsi air putih dari biasanya. Selain itu, pastikan juga porsi makan tidak berkurang dari biasanya. Hal ini dilakukan agar ibu hamil tetap memiliki energi dan kekutan yang cukup sambil menunggu datangnya waktu persalinan yang sebentar lagi akan tiba. Yang terakhir , ada baiknya juga untuk sementara waktu menghindari jenis makanan dan minuman yang mudah merangsang timbulnya diare, diantara lain seperti susu serta makanan yang asam dan pedas.
Tubuh Menggigil
Salah satu tanda lain menjelang terjadinya waktu persalinan ialah sang ibu mengigil. Biasanya sang ibu akan mengigil tanpa sebab yang jelas. Jika ditinjau dari kajian media, hal ini dapat terjadi tanpa adanya perasaan dingin atau karena anda lemah, namun dapat terjadi akibat hormon stres atau adanya perubahan kadar hormon progesteron dalam tubuh sang ibu. Tanda tersebut meruapkan gejala yang menandakan bahwa sang bayi akan segera terlahir ke dunia.
Bagian atas Perut terasa kosong
Berhati hatilah apabila ibu merasakan terdapat keanehan pada perut bagian atas yang tiba tiba terasa kosong atau mengempis, sedangkan perut bawah terasa penuh dan sedikit ada penekanan atau kontraksi. Gejala tersebut merupakan sebuah tanda bayi yang sedang melakukan kontraksi. Hal ini karena kepala bayi sudah benar-benar berada pada pintu Rahim ibu. Setelah itu biasanya, hanya dalam hitungan jam akan terjadi gejala selajutnya yaitu pecahnya air ketuban.
Apabila ibu merasakan gejala ini, maka segeralah pergi ke dokter. Konsultasikan keadaan sang ibu, bagai mana yang dirasakan, dan beritahukan gejala – gejala yang telah terjadi kepada dokter agar mereka dapat mengambil langkah yang terbaik untuk sang ibu. Bersiaplah karena itu adalah pertanda bahwa tidak lama lagi sang bayi akan datang ke dunia yang baru.
Puting Basah Karena ASI Merembes
Secara alamiah, tubuh kita saat akan melahirkan memiliki beberapa tanda yang salah satunya adalah puting akan selalu basah karena adanya ASI yang merembes. Jadi tanda tersebut mengisyaratkan bahwa dalam tubuh kita sudah siap untuk memproduksi ASI untuk nanti diberikan kepada calon bayi.
Selain itu bentuk atau struktur dari payudara juga akan seidkit berubah, biasanya ini akan terasa atau berjalan saat memasuki kehamilan di trisemester ke-3. Namun masing-masing ibu yang hendak melahirkan tidak sama, ada yang dari jauh-jauh hari tanda ASI merembes sudah dirasakan, tapi ada pula yang baru dirasakan ketika beberapa hari menjelang kelahrian.
Sebenarnya ASI yang keluar melalui puting ini merupakan kolostrum. Nah, kolostrum ini adalah suatu zat yang bernurisi sangat tinggi dan memiliki warna bening kekuning-kuningan. Adapun dalam kolostrum sendiri mengandung protein, lemak dan juga zat antibodi yang diporduksi dari kelenjar susu.
Pasca kelahiran sang bayi, seorang ibu akan terus memproduksi ASI hingga 6 bulan kedepan secara normal untuk diminum sekaligus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi sang bayi. Apabila ASI yang merembas ini membuat para ibu-ibu tidak nyaman, maka ada cara untuk mencegahnya yaitu dengan menggunakan breast pad sehingga ASI tidak merembes ke baju.
Posisi Janin Sudah Turun
Jika telah mendekati waktu kelahiran, maka posisi janin biasanya akan menurun. Hal ini jelas akan dirasakan oleh ibu-ibu hamil tua yang hendak melahirkan.
Bagi kalian yang masih menjalani kehamilan pertama, umumnya penurunan posisi janin akan terjadi di minggu ke-37. Sedangkan bagi ibu yang sudah pernah hamil sebelumnya, biasanya penurunan terjadi di minggu ke-38.
Namun tanda kelahiran yang satu ini bukan berarti kelahiran akan terjadi dalam hitungan jam, bisa juga rentang kelahiran terjadi dalam beberapa hari ke depan atau 1 minggu ke depan. Karena ada tanda yang lebih kompleks lagi jika hendak melahirkan alam hitungan jam ke depan seperti terjadinya kontraksi dan pecahnya ketuban.
Ketuban Pecah
Ini adalah tanda yang bisa dikatakan paling terakhir sebelum kelahiran sang bayi. Jadi seorang ibu akan mengalami pecah ketuban yang mengindikasikan bahwa selaput pasenta ibu telah pecah dan bayi siap untuk keluar dari dalam rahim. Biasanya jika ketubah telah pecah maka akan keluar seperti cairan putih bening dan di iringi rasa kontraksi.
Saat-saat inilah seorang ibu harus segera di bawah ke rumah bersalin ataupun ke bidan untuk melakukan persalinan secara normal.
Terjadi Kontraksi
Sebuah persalinan diawali dengan kontraksi yang kuat adalah hal yang tidak biasa. Awalnya, kontraksi tersasa seperti sakit di punggung bagian bawah, kemudian berangsur-angsur bergeser menuju bagian bawah perut.
Ada beberapa orang yang menggambarkannya mirip dengan mulas seperti saat haid. Saat mulas bergerak menuju kebagian perut dapat dirasakan dengan tangan bagian perut tersebut mengeras. Kejangnya seperti kontraksi palsu, namun terasa lebih teratur.
Rahim tersusun oleh otot-otot longitudinal involuntary, yaitu berupa otot-otot yang tidak dapat dikontrol dengan sesuka hati. Dan selama proses melahirkan, otot-otot tersebut akan semakin menebal dan memendek pada setiap kontraksi, dan pada saat itu juga lah otot-otot itu berangsur-angsur berhenti menipis atau menghapus cervix.
Proses ini akan terus berlanjut sampai pembukaan cervix menjadi penuh, ukuran lebarnya sekitar 8-10 cm. Saait ini, besarnya bukaan tidak diukur lagi dengan menggunakan jari.
Tahap awal dilatasi dari 1-4 cm pembukaan cervix berlangsung paling lama. Kontraksi secara perlahan muncul setiap 15-20 menit, kemudian berangsur menguat serta semakin sering sampai terjadi setiap tiga sampai lima menit.
Bila air ketubannya belum pecah, maka lebih baik datang ke rumah sakit saat kontraksi terasa setiap 10 menit. Saat dilatasi servix mencapai 4 hingga 5 cm, kontraksi akan terasa semakin cepat sehingga memunculkan seperti bergelombang.
Untuk mengatasi hal ini ambil nafas pendek-pendek tetapi cepat. Bisa dikatakan inilah moment terberat saat melahirkan, sehingga membuat selalu ingin mendapatkan obat penghilang rasa nyeri.
Sulit untuk Tidur
Pada seorang ibu yang telah hamil tua biasanya akan mengalami kesulitan untuk tidur dalam beberapa hari dikarenakan merasa tidak nyaman. Bukan tidak mungkin bahwa kesulitan tidur merupakan sebuah kontraksi bersifat halus yang menandakan bila ibu akan segera mengalami pecah ketuban secara tiba-tiba. Sebaiknya segera untuk menghubungi dokter apabila ibu yang telah hamil tua mengalami kesulitan tidur.
Tips untuk masalah ini yang dapat dilakukan di antaranya adalah:
- Perhatikan Posisi Tidur
Memperhatikan posisi tidur saat hamil tua sangatlah penting. Posisi yang baik adalah tidur miring dengan lutut yang ditekuk. Apabila mengalami rasa panas di dada, dapat mengganti dengan posisi setengah duduk punggung bersandar di tumpukan bantal.
- Pertahankan Waktu Tidur
Bagi ibu hamil sebaiknya tidak mengubah rutinitas waktu tidur. Jika perlu untuk lebih banyak istirahat, bisa melakukan tidur pada waktu siang hari.
- Senantiasa Aktif Bergerak
Dengan sering aktif bergerak, maka kram pada kaki dapat berkurang. Selain itu juga dapat mengurangi stres dan menambah energi. Tapi jangan berlebihan dan perhatikan kondisi dari tubuh si ibu yang sedang hamil. Lebih baik konsultasikan dahulu dengan dokter apabila ingin melakukan aktivitas olahraga tertentu.
Mual dan Muntah
Mual dan Muntah disebabkan karena bayi sedang melakukan pergerakan aktif untuk mencari jalan keluar dari mulut rahim. Bagi beberapa ibu hamil, kontraksi seperti ini dapat menandakan bahwa bayi akan segera lahir.
Inilah beberapa tips yang dapat dilakukan oleh ibu hamil untuk mengatasi rasa mual saat masa kehamilan
- Makan Sedikit Tapi Sering
Perut yang kosong dapat memperburuk rasa mual pada ibu hamil. Untuk itu, atasi dengan makan dengan porsi yang sedikit tapi sering. Hindari bergerak secara berlebihan setelah makan. Makanlah secara perlahan dan jangan berbaring setelah makan.
- Konsumsi Makanan yang Tepat
Untuk ibu hamil, konsumsilah makanan yang mengandung banyak protein dan vitamin B seperti kacang-kacangan. Hindari nasi, makanan pedas, asam, yang mengandung banyak minyak dan lemak. Ibu hamil dapat mengonsumsi biskuit atau snack kaya protein lainnya sebelum turun dari tempat tidur.
Saat waktu sarapan, konsumsi buah-buahan yang mana kandungan potassium dari buah-buahan dapat mencegah rasa mual pada ibu hamil. Sedangkan saat malam hari, konsumsi makanan yang kaya akan protein sebelum tidur yang akan membantu untuk menjaga level glukosa dalam darah.
- Istirahat yang Cukup
Stres dan lelah yang cukup sering terjadi pada masa kehamilan dapat memnyebabkan rasa mual semakin parah. Pastikan ibu hamil tidur dalam waktu yang cukup dan matikan lampu agar tidur menjadi lebih berkualitas.
Gunakan juga bantal khusus untuk wanita hamil yang dapat meningkatkan kualitas tidur. Sempatkan juga untuk tidak selama beberapa menit di waktu siang.
- Minum Jahe
Jahe dapat secara alami meringankan perut dan mual yang dialami oleh ibu hamil. Minumlah teh jahe atau minuman jahe lainnya untuk meringankan perut ibu hamil. Snack jahe juga dapat dikonsumsi untuk meringankan perut ibu yang sedang hamil.
- Minum Cukup Air Putih
Sudah tidak diragukan lagi bahwa mengonsumsi air putih memang memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah untuk mencegah dehidrasi, yang mana dehidrasi ini dapat memperburuk rasa mual yang dialami oleh ibu hamil. Bisa juga campurkan dengan madu atau cuka apel jika merasa sulit untuk minum air putih.
- Menghirup Udara Segar
Berjalan sebentar di pagi hari dan menghirup udara segar yang belum terkontaminasi oleh polusi dari asap kendaraan dapat membantu mengurangi rasa mual yang dialami oleh ibu hamil.
- Atur Cahaya Saat Menggunakan Komputer
Cahaya dari layar komputer dapat meningkatkan rasa mual yang dialami oleh ibu hamil. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menyesuaikan cahaya pada layar komputer dan membuat ukuran font pada komputer lebih besar. Ubah juga gambar latar belakang pada tampilan monitor anda menggunakan warna lembut.
Tips Saat Mendekati Masa Persalinan
Proses melahirkan biasanya akan terjadi di usia hamil 9 bulan atau 40 minggu. Di usia itu fisik bayi sudah siap dalam menjalani kehidupan di luar rahim Ibu. Tetapi juga tidak semua wanita melahirkan di kisaran waktu itu.
Jika kehamilan calon Ibu sudah memasuki bulan ke-9, sebaiknya calon Ibu sudah menyiapkan berbagai perlengkapan yang akan dibutuhkan selama persalinan. Jadi jika air ketuban sudah pecah atau terjadi suatu kontraksi bisa langsung sekalian membawa perlengkapan itu, kemudian bergegas menuju ke rumah sakit. Perlengkapan yang diperlukan itu meliputi:
- Tas sebagai tempat pakaian dan peralatan mandi.
- Perlengkapan dan alat-alat bayi.
- Makanan ringan.
- Buku bacaan, majalah, atau barang apa saja yang dibutuhkan untuk menemani dalam menunggu persalinan.
- Selimut dan bantal yang nyaman.
- Jika ingin mengabadikan momen bahagia ini, bisa juga dengan menyiapkan kamera atau video beserta chargernya untuk pengisian baterai.
Simpanlah barang-barang itu di suatu tempat yang mudah untuk dijangkau dalam kondisi darurat. Selain perlengkapan, pastikan juga siapa yang nantinya akan mendampingi selama proses persalinan. Yang paling baik adalah seorang suami, atau bisa juga ibu, atau doula.
Doula merupaka tenaga terlatih yang sudah biasa membantu para wanita saat proses bersalin. Pastikan mereka siap untuk menemani pada saat proses persalinan dimulai.
Dalam mengetahui tanda-tanda akan melahirkan sangatlah penting bagi seorang calon ibu, khususnya yang memiliki rencana melahirkan secara normal. Lain halnya Jika berencana untuk melahirkan dengan operasi caesar, yang mana hal itu bisa kapan saja dalam melahirkan bayi selama fisiknya sudah cukup untuk dilahirkan.
Dengan mengetahui tanda-tanda kelahiran sudah dekat, calon Ibu akan menjadi lebih siap dalam menghadapi proses persalinan.
Tips Untuk Mengurangi Rasa Sakit Saat Melahirkan
- Ketika kontraksi sudah mulai terasa, mintalah bantuan seseorang untuk mengompres punggung bagian bawah dengan air hangat untuk melancarkan peredaran darah sehingga rasa nyeri dapat dikurangi.
- Jika proses persalinan sudah dekat, minta lah suami untuk memijit punggung pelan-pelan dengan minyak aromaterapi yang lembut serta menenangkan.
- Posisikan punggung tegak, baik saat duduk atau berdiri agar kepala bayi tetap berada di leher rahim dengan posisi yang tepat. Dengan begitu kontraksi juga akan berjalan secara efektif sehingga rasa sakit saat melahirkan dapat berkurang.
- Atur nafas. Ambil nafas dari hidung dan keluarkan dari mulut, tujuannya agar peredaran darah menjadi lancar sehingga rasa tegang dan rasa sakit dapat berkurang.
- Jangan ragu untuk buang air kecil sering, karena hal ini dapat membantu turunnya kepala bayi ke adasar panggul dengan baik serta menjaga ritme kontraksi persalinan. Banyak buang air kecil juga jangan sampai kekurangan cairan, imbangi dengan banyak minum air putih.