Kisah seorang wanita yang merasa kesepian
Usiaku 56 tahun dan sudah bercerai selama bertahun-tahun. Saat aku masih bersama suamiku, aku beri tahu seseorang kalau aku kesepian. Namun mereka menjawab, “Tapi kamu sudah menikah.”
Aku sudah belajar perbedaan antara sendirian dan kesepian. Di kerumunan, di tempat kerja, bahkan saat kumpul keluarga, aku selalu merasa kesepian. Perasaan kesepian ini seringkali bisa membuatku kewalahan, terutama sensasi fisiknya.
Dokter bilang ini namanya depresi. Tapi ada perbedaannya. Aku pernah membaca, kamu lahir sendirian dan kamu mati sendirian.
Tapi bagaimana dengan tahun-tahun setelah lahir dan sebelum mati? Dapatkah kamu benar-benar merasa memiliki, dan juga merasa dimiliki, oleh seseorang? Dapatkah kamu mengatasi perasaan batin dari kesendirian?
Shopping tidak bisa menghilangkan perasaan kesepian. Makan juga tidak bisa menghilangkannya. Bahkan seks bebas tidak bisa menghilangkan kesepian.
Jika kamu menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini, tolong beri tahu aku.
Itulah isi surat yang dituliskan ke John T. Cacioppo, penulis buku loneliness: Human Nature and the Need for Social Connection. Dalam buku itu, Cacioppo menjelaskan bagaimana kesepian ini melanda banyak orang.
Kesepian terjadi pada kita semua
Hampir semua orang merasakan perihnya kesepian pada waktu-waktu tertentu. Kesepian ini bisa terjadi hanya sebentar dan terasa dangkal, misalnya saja menjadi orang terakhir yang dipilih untuk masuk tim di tempat bermain. Namun perasaan kesepian ini bisa juga terasa sangat pedih dan sukar dihilangkan, misalnya setelah kematian pasangan atau teman dekat.
Perasaan kesepian sementara lebih umum terjadi. Faktanya, kesepian semacam ini sudah kita terima sebagai bagian dari hidup. Bagaimana pun juga, manusia itu fitrahnya makhluk sosial. Saat ditanya aktivitas apa yang paling berpengaruh pada kebahagiaan, sebagian besar orang menyebutkan cinta, keintiman, dan hubungan sosial lebih dari kekayaan, popularitas, bahkan sampai kesehatan fisik.
Hubungan sosial bagi manusia ini sangat penting. Setiap 1 dari 5 manusia di dunia ini merasa kesepian menjadi sumber ketidakbahagiaan terbesar dalam hidupnya. Hasil riset ini menjadi semakin mengkhawatirkan saat kita memperhitungkan kesepian berdampak buruk pada kesehatan. Kesepian lebih berbahaya daripada dampak dari tekanan darah tinggi, kurang olahraga, obesitas, bahkan merokok.
Penelitian yang dilakukan oleh Cacioppo menunjukkan bahwa penyebab parahnya kondisi ini bukanlah karena kesendirian secara harfiah. Penyebabnya ternyata adalah pengalaman subjektif yang dikenal dengan nama kesepian.
Walaupun kamu sedang di rumah bersama keluargamu, atau bekerja di start up yang penuh dengan orang-orang cerdas dan menarik, atau bersenang-senang di tempat hiburan, atau duduk sendiri di tepi pantai, perasaan terisolasi yang parah bisa terjadi. Perasaan terisolasi ini bisa mengalirkan pengalaman fisik yang mempercepat proses penuaan.
Dalam lagu Stranger in Moscow, Michael Jackson menjelaskan bagaimana perasaan kesepian ini bisa melanda kita semua.
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=pEEMi2j6lYE]
I was wandering in the rain
Mask of life, feelin’ insane
Swift and sudden fall from grace
Sunny days seem far away
Kremlin’s shadow belittlin’ me
Stalin’s tomb won’t let me be
On and on and on it came
Wish the rain would just let me
How does it feel (How does it feel)
How does it feel
How does it feel
When you’re alone
And you’re cold inside
4 Cara Mengatasi Perasaan Kesepian
Apa yang bisa kamu lakukan saat kamu merasa sangat kesepian? Saya menyukai 4 cara yang diberikan oleh Brendon Burchard.
-
Tertarik pada orang lain
Ajukan pertanyaan ke orang lain dan masuk ke dalam hidup mereka. Dengan hadir bersama orang lain, kamu akan merasa lebih terhubung. Bukan hanya itu, orang lain juga segera lebih ingin terhubung denganmu. Tantang dirimu untuk lebih berinteraksi dengan orang lain.
Namun jangan paksa dirimu untuk menjadi orang lain, keluarkan sisi terbaik dirimu dalam interaksi sosial. Jika kamu seorang introvert (seperti saya), tidak perlu mengejar berinteraksi dengan sebanyak mungkin orang, tidak perlu menjadi pusat perhatian orang. Cukup ajak pembicaraan mendalam dengan seseorang.
Satu hal lagi yang perlu ditekankan, tidak semua interaksi akan berjalan seperti yang kamu harapkan. Bahkan bisa jadi kebanyakan interaksi bisa jadi di luar perkiraanmu. Namun biarkan dirimu untuk merasa puas dan cukup setelah tiap interaksi. Katakan pada dirimu sendiri, “Yang kulakukan sudah cukup baik. Aku sudah mencoba, aku belajar dan semakin berkembang.
-
Tambah satu interaksimu dengan orang lain
Ajaklah satu orang lagi untuk pergi bersamamu. Ajak dia untuk makan siang, menonton di bioskop, belajar bersama, dan berbagai aktivitas yang kamu sukai. Mintalah temanmu untuk mengajak temannya. Mintalah pasangan yang kamu ajak double date untuk mengajak satu pasangan lagi.
Perbesar lingkaran sosialmu dengna menambah satu orang lagi dalam aktivitasmu. Dengan begitu, peluangmu untuk lebih terhubung dengan orang lain akan semakin meningkat.
-
Jadilah lebih eksplisit akan hal yang kamu inginkan, butuhkan, dan mimpikan
Kita merasa kesepian karena kita merasa orang lain tidak akan mengerti. Bisa jadi orang lain memang tidak akan mengerti karena kita belum mengekspresikan diri kita secara apa adanya dan juga konsisten.
Bukan hanya diri kita yang sebenarnya, kita juga perlu mengekspresikan pemikiran kita dan mimpi kita yang sebenarnya pada orang-orang yang ingin kita ajak terhubung. Jangan harapkan orang lain untuk mengerti, bantu mereka untuk mengerti.
-
Jujur pada dirimu sendiri dan juga pada orang lain
Mengapa kamu merasa tidak puas? Jika kamu tidak tahu jawabannya, mintalah bantuan, misalnya hubungi konselor. Namun satu cara agar kita bisa benar-benar jujur pada diri sendiri adalah dengan mengucapkannya dalam doa.
Dalam kesendirian, tumpahkan segala keluh-kesah pada Tuhan. Dalam doa yang sungguh-sungguh kamu ucapkan, dari hati bukan hanya dari mulut, kamu akan merasa bahwa kamu tidak benar-benar sendirian. Saat semua orang meninggalkanmu, bisa jadi itulah cara Tuhan untuk memintamu kembali pada-Nya, jujur curhat pada-Nya.
Dunia tidak melihat orang yang kesepian dan berkata, “Yuk ngumpul bareng!” Justru orang yang kesepian perlu memberanikan diri untuk berkata, “Inilah aku. Aku mau terhubung lagi.”
Kesepian bisa jadi akan terus melanda diri kita. Tapi itulah pertanda kalau kamu perlu menantang dirimu untuk lebih melayani orang lain. Itulah pertanda kalau kamu perlu menyanyikan suara hatimu sendiri. itulah pertanda kalau kamu perlu terhubung, merasa cukup dengan yang kamu miliki, dan juga tetap riang bahkan di masa-masa gelap.