Bawang putih termasuk dalam famili Liliaceae (suku bawang-bawangan). Bawang putih atau Allium sativum yang sering sekali digunakan untuk bumbu makanan, ternyata kaya manfaat terutama untuk kesehatan. Bawang putih diperkirakan berasal dari Asia. Alliin merupakan senyawa yang paling banyak terdapat pada bawang putih. Alliin bertanggung jawab pada bau dan citarasa bawang putih.
Bawang putih digunakan sejak ribuan tahun yang lalu. Bapak ilmu kedokteran (Hippokrates) menggunakan bawang putih dalam prakteknya sehari-hari. Dalam buku Mesir Kuno tercatat bahwa bawang putih dapat menghilangkan nyeri pada gigi. Dalam pengobatan, bawang putih digunakan sebagai antimikroba, antiinflamasi, antikanker, antiseptik, antihipertensi, mengobati penyakit saluran pernafasan, mencegah alzheimer, dan diet.
Antimikroba
Allicin yang terkandung dalam bawang putih berfungsi sebagai antimikroba. Allicin dapat menghambat sintesis RNA, DNA, dan protein pada mikroba sehingga perkembangan mikroba terhambat. Namun, aktivitas antimikroba bawang putih ini akan berkurang jika dididihkan karena komponen utama allicin berubah pada temperatur tinggi.
Antiinflamasi (Antiradang)
Sebuah penelitian yang dilakukan secara in vitro menunjukkan bahwa senyawa DAS dan DADS yang terdapat dalam minyak atsiri bawang putih dapat menghambat enzym siklooksigenase II dan protein pengekspresi prostaglandin yang berperan dalam proses inflamasi.
Antikanker
Kanker merupakan penyakit yang paling menakutkan dan kejadiannya meningkat beberapa tahun terakhir. Allium sativum (bawang putih) mengandung organofosfor yang dipercaya dapat mencegah terjadinya kanker. Kandungan pada bawang putih juga dapat menggertak terjadinya apoptosis (kematian sel secara normal) sehingga perkembangan sel kanker dapat dicegah.
Antiseptik
Antiseptik adalah bahan kimia yang dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan hidup. Diketahui bahwa bawang putih memiliki kandungan minyak atsiri. Minyak atsiri pada bawang putih berkhasiat sebagai antiseptik.
Antihipertensi
Bawang putih menyebabkan penurunan teanan darah. Bawang putih berperan dalam menurunkkan tekanan darah terkait dengan produksi hidrogen sulfida, di mana hidrogen sulfida dapat memediasi vasoaktif. Bawang putih mampu merelaksasikan otot polos pembuluh darah. Menurut beberapa hasil penelitian, alisin, prostaglandin, dan vitamin E pada bawang puith dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Selain itu ajoene (zat anti kolesterol) yang terdapat pada bawang putih berfungsi sebagai pencegah penggumpalan darah sehingga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
Influenza
Kandungan sulfur yang banyak pada bawang putih bermanfaat sebagai obat influenza. Bawang putih dapat meningkatkan kerja membran mucous pada saluran pernafasan sehingga pemampatan pada hidung dapat teratasi. Selain itu, zat phytochemical pada bawang putih mampu membunuh bakteri dan virus yang dapat menyebabkan penyakit dan membahayakan bagi kesehatan manusia.
Mencegah Alzheimer
Alzheimer adalah penyakit fisik yang mempengaruhi otak. Alzheimer ditunjukkan dengan gejala kehilangan memori, kesulitan berpikir, dan memecahkan masalah. Alzheimer disebabkan oleh beberapa hal, yaitu usia, pembawaan genetik, faktor lingkungan, dan faktor lainnya seperti genetik, trauma fisik, merokok, hipertensi, kolesterol, diabetes memiliki peningkatan risiko perkembangan penyakit ini. Selain itu, radikal bebas juga berperan dalam kerusakan otak yang menyebabkan alzheimer. Antioksidan pada bawang putih dapat melindungi tubuh dari kerusakan oksidatif oleh radikal bebas.
Diet
Bawang putih mengandung zat antiinflamasi yang dapat membantu dalam pengaturan pembentukan sel lemak. Obesitas terjadi saat lemak terus terbentuk, mengubah preadiposit menjadi adiposit (sel-sel lemak) melalui proses sistem inflamasi. Bawang putih mengandung vinyldithiin yang dapat menghambat terjadinya proses inflamasi tersebut sehingga penambahan berat bedan terhindari.