Kok Musuhan dengan Tetangga Sih?

Hanya karena tidak dilayani terlebih dulu ketika membeli tahu petis, keluarga Udi bermusuhan dengan Ibu Tono, padahal jarak rumah mereka hanya diselingi satu rumah. Sebelum perang dingin berkobar, anak-anak Pak Udi sering memarkir motor mereka di pekarangan Tono, Tono pun secara suka rela membantu acara pernikahan salah satu anak Pak Udi.

Dua keluarga ini tidak ada yang mau mengalah, enam bulan lamanya mereka melancarkan perang dingin tak pernah bertegur sapa. Sama-sama pedagang, yang satu penjual tahu petis satunya lagi pedagang kelontong. Tetangga dan kerabat mereka juga heran, hanya masalah sepele kok bisa bikin saling tidak tegur sapa. Mungkin salah satu dari keluarga itu secara tidak sengaja berkata sesuatu yang menyakiti hati keluarga lain, tapi tidak ada yang merasa melakukan, tidak ada yang mau mengalah atau saling memaafkan. Berkobarlah perang dingin ini.

Dalam hidup bermasyarakat, tetangga adalah orang paling dekat dengan kita. Merekalah yang kita minta bantuan bila dalam keadaan darurat, merekalah yang memberi bantuan bila kita mendapatkan musibah. Mereka juga yang turut menjaga rumah saat kita pergi atau tidur di malam hari. Manusia hidup tanpa orang lain merupakan keajaiban, pada dasarnya manusia saling membutuhkan, manusia juga butuh bersosialisasi.

Saking pentingnya peran tetangga, seyogyanya kita memuliakan tetangga. Berbuat baiklah kepada tetangga, saling bertegur sapa dan memberi hadiah. Dengan saling memberi hadiah, kita berharap hubungan antar tetangga makin erat, tanpa melihat nilai hadiah tersebut.

Kita juga dilarang mengganggu dengan membuat bising lingkungan seperti mengeraskan suara televisi atau berisik hingga waktu istirahat. Bahkan bila tetangga tidak suka ketika dahan pohon kita masuk wilayahnya, berarti kita tidak berbuat baik kepada tetangga.

Ucapkan keprihatinan kita bila tetangga mengalami musibah. Berilah masukan, saran, dan nasehat untuk selalu berbuat kebaikan. Memiliki tetangga yang baik menjadi impian setiap orang untuk mewujudkan lingkungan yang damai dan tenteram.

Ketika berselisih dengan tetangga seperti kisah di atas, maka bersabarlah dan instropeksi diri. Tapi bila bertetangga dengan pelaku kejahatan, jangan ragu untuk melaporkannya kepada yang berwajib.