Pengertian koloid adalah campuran heterogen dua zat atau bisa lebih yang mana partikel-partikel zat yang ukurannya sekitar 1 hingga 1000 nm tersebar (terdispersi) menyeluruh pada medium zat yang berbeda. Zat yang terdispersi yang menjadi partikel dinamakan fase terdispersi, Sementara zat yang sebagai medium mendispersikan partikel dinamakan medium pendispersi.
Ditinjau dari makroskopis, koloid tampak semacam larutan, yang mana tercipta dari hasil campuran homogen dari zat pelarut dan terlarut. Tetapi, ditinjau dari mikroskopis, tampak semacam suspensi, yaitu campuran heterogen yang mana tiap tiap bagian campuran condong saling memisah.
Warna zat tersebut sebenarnya terbentuk dari warna pigmen yang tak dapat larut dalam air maupun medium pelarut yang lain. Tetapi begitu, cat tampak semacam campuran yang homogen seperti larutan garam dan tidaklah semacamĀ campuran heterogen kayak campuran air dan pasir.
Perihal tersebut terbentuk sama halnya cat merupakan sistem koloid dengan pigmen terdispersi di air, atau juga medium pelarut cat yang lain.
Sifat-sifat Koloid
1. Efek Tyndall
Saat sebuah berkas cahaya dihadapkan menuju larutan, cahaya akan menjadi diteruskan. Akan tetapi, saat sebuah berkas cahaya dihadapkan menuju sistem koloid, cahaya menjadi terhamburkan. Efek penghamburan cahaya karena partikel koloid ini dinamakan efek Tyndall.
Efek Tyndall bisa dimanfaatkan dalam membedakan sistem koloid dari larutan. Penghamburan cahaya ini dapat terbentuk sebab partikel koloid memiliki ukuran yang agak persis dengan panjang gelombang cahaya tampak (400 – 750 nm).
2. Gerak Brown
Berdasarkan mikroskopis, Gerakan partikel-partikel koloid dengan arah yang acak dan seperti jalur patah-patah (zig-zag) pada medium pendispersi. Adapun penyebab adanya Gerakan ini dikarenakan tumbukan antar partikel koloid dengan medium pendispersi.
Gerakan acak partikel tersebut dinamakan gerak Brown. Gerak Brown menyokong dan menyeimbangkan partikel koloid, maka tidak terjadi pemisahan antara partikel terdispersi dan medium pendispersi karena efek gaya gravitasi.
3. Koagulasi
Muatan listrik semacam dari partikel-partikel koloid menopang dalam menstabilkan sistem koloid. Kalau muatan listrik tersebut hilang, maka partikel-partikel koloid nantinya bisa menjadi tidak stabil dan menyatu menjadi gumpalan. Hal tersebutlah yang kemudian dinamakan koagulasi, atau fase pembentukan gumpalan-gumpalan partikel ini.
Muatan koloid
a. Adsorpsi
Partikel koloid bisa melakukan penyerapan terhadap partikel-partikel lainnya yang memiliki muatan ataupun yan tidak memiliki muatan. Kejadian penyerapan partikel-partikel di permukaan zat tersebut dinamkan adsorpsi.
b. Elektroforesis
Partikel koloid mampu bergerak di dalam medan listrik. Perihal tersebut membuktikan kalau partikel koloid memiliki muatanĀ listrik. Adapun elektroforesis adalah suatu pergerakan partikel koloid dalam medan listrik ditunjukkan dengan adanya partikel yang memiliki muatan bergerak menuju elektrode yang memiliki muatan yang berbeda.