Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika (disingkat KTT Asia Afrika atau KAA) adalah sebuah konferensi antara negara-negara Asia dan Afrika yang anggotanya terdiri dari negara yang baru saja memperoleh kemerdekaan. KAA diselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar, Sri Lanka, India, dan Pakistan KAA ini dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Sunario.
Pertemuan ini berlangsung selama 7 hari di Indonesia tepatnya di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia. Tujuan dari diselenggarakannya KAA ini adalah untuk mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet, atau negara imperialis lainnya.
Latar Belakang Konferensi Asia Afrika
Setelah Perang Dunia II berakhir muncul dua kekuatan dunia yaitu blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet. Kedua blok ini saling berebut pengaruh, sehingga menyebabkan ketegangan dunia internasional.
Untuk mewujudkan politik luar negeri bebas aktif, maka Indonesia dan beberapa negara Asia Afrika lainnya menyelenggarakan sebuah konferensi yang disebut KAA atau kepanjangannya adalah Konferensi Asia Afrika.
Latar belakang Konferensi Asia Afrika adalah bahwa setelah Perang Dunia II berakhir munculah dua kekuatan dunia yaitu blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat dan blok Timur yang dipimpin oleh Uni Soviet. Kedua negara ini saling berebut pengaruh, sehinga menyebabkan ketegangan dunia Internasional.
Untuk mewujudkan politik luar negeri bebas aktif, maka Indonesia berinisiatif dengan beberapa negara Asia Afrika lainnya menyelenggarakan sebuah konferensi yang di sebut KAA atau Konferensi Asia Afrika.
Ada beberapa faktor latar belakang yang menjadi terjadinya KAA ini, di antaranya:
- Kedua benua ini, yaitu Asia Afrika letaknya berbatasan dan mempunyai sifat geografis yang hampir sama.
- Kedua benua ini mempunyai persamaan yang kuat. Yaitu tidak hanya dipertalikan oleh hubungan keturunan, namun juga hubungan keagamaan, dan sejarah.
- Kedua benua ini memiliki persamaan nasib, yakni menjadi korban penjajahan Eropa.
- Setelah mendapatkan kemerdekaan, bangsa-bangsa Asia dan Afrika ini juga menghadapi persoalan yang harus dituntaskan bersama. Yaitu masalah pembangunan, ekonomi, sosial, pendidikan, dan kebudayaan.
Tujuan Diadakannya Konferensi Asia Afrika
Tujuan dari konferensi Asia Afrika ini adalah untuk menciptakan perdamaian dan ketentraman hidup bangsa-bangsa yang berada di kawasan Asia Afrika.
Adapun beberapa tujuan lainnya sebagai berikut.
- Memajukan kerja sama antar bangsa Asia Afrika untuk dapat mengembangkan kepentingan kerja sama, persahabatan, dan hubungan bertetangga yang baik.
- Mempertimbangkan masalah-masalah sosial, ekonomi, dan kebudayaan negara-negara anggota.
- Mempertimbangkan masalah-masalah khusus bangsa-bangsa di Asia Afrika, seperti kedaulatan nasional, rasialisme, dan kolonialisme.
- Meninjau kedudukan Asia Afrika serta rakyatnya di dunia ini, serta sumbangan bagi perdamaian dan kerja sama di dunia.
Kilas Balik
Pada tanggal 23 Agustus 1953 – Perdana Menteri Ali Sastroamidjono di Dewan Perwakilan Rakyat Sementara mengusulkan untuk perlunya kerjasama antara negara-negara di Asia dan Afrika dalam perdamaian dunia.
Pada tanggal 25 April hingga 2 Mei 1954 – Telah berlangsung Persidangan Kolombo di Sri Lanka. Dalam persidangan ini hadi beberapa pemimpin yaitu dari India, Pakistan, Burma (sekarang Myanmar), dan Indonesia. Dalam konferensi ini Indonesia memberikan usulan bahwa perlu adanya untuk mengadakan Konferensi Asia-Afrika.
Pada tanggal 28 hingga 29 Desember 1954 – Untuk mematangkan gagasan masalah Persidangan Asia-Afrika, diadakanlah Persidangan Bogor. Dalam persidangan ini dirumuskan juga secara rinci tentang tujuan persidangan, serta siapa saja yang akan diundang.
Di tahun 1955 tepatnya pada tanggal 18 sampai 24 April, Konferensi Asia Afrika berlangsung di Gedung Merdeka, Bandung. Persidangan ini diresmikan oleh Presiden Soekarno dan diketuai oleh PM Ali Sastroamidjojo. Hasil dari persidangan ini berupa persetujuan yang dikenal oleh bangsa-bangsa dengan Dasasila Bandung
Isi Dasasila Bandung
- Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
- Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa
- Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil
- Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soalan-soalan dalam negeri negara lain
- Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian ataupun kolektif yang sesuai dengan Piagam PBB
- Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukannya terhadap negara lain
- Tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara
- Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi (penyelesaian masalah hukum), ataupun cara damai lainnya, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBBcc
- Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama
- Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional
Peserta Konferensi Asia Afrika
Pada Konferensi Asia Afrika terdapat beberapa negara yang mengikuti konferensi ini, di antaranya:
- Afganistan
- Arab Saudi
- Burma
- Ceylon
- Republik Rakyat Tiongkok
- Ethiopia
- India
- Indonesia
- Irak
- Iran
- Jepang
- Kamboja
- Laos
- Lebanon
- Liberia
- Libya
- Mesir
- Nepal
- Pakistan
- Filipina
- Siprus
- Sudan
- Suriah
- Thailand
- Turki
- Republik Demokratik Vietnam
- Negara Vietnam (Republik Vietnam)
- Kerajaan Mutawakkilīyah Yaman
- Yordania