Kultur Jaringan, Metode Bubidaya Tanaman yang Modern
Tentu kamu masih ingat dong pelajaran biologi di sekolahan dulu. Pernah tuh dijelaskan mengenai cara membudidayakan tanaman. Ada yang dengan biji, cangkok, stek, dan juga kultur jaringan.
Kalau yang dengan biji, cangkok, dan stek, mungkin kamu sudah tahu ya. Terus bagaimana dengan kultur jaringan? Sebenernya apa sih kultur jaringan itu? Apa kelebihan atau kekurangannya dibandingkan dengan cara yang lainnya?
Dari pada penasaran, mending kamu baca tentang kultur jaringan di bawah ini.
Pengertian Kultur Jaringan
Kultur jaringan adalah salah satu cara untuk membudidayakan tanaman. Cara ini termasuk ke dalam cara pembudidayaan tanaman secara vegetatif.
Suryowinoto (1991) mengatakan bahwa kultur jaringan adalah membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman lain berukuran kecil yang sifatnya sama dengan induknya.
Jadi, kalau kamu mau memperbanyak tanaman tapi memiliki sifat yang sama dengan induknya, bisa gunakan cara kultur jaringan ini.
Prinsip Kultur Jaringan
Cara melakukan kultur jaringan terbilang cukup rumit. Kamu harus melakukan semua proses secara steril agar apa yang dikerjakan berhasil.
Kalau kamu menggunakan metode kultur jaringan untuk membudidayakan tanaman, caranya adalah dengan mengisolasi bagian tumbuhan seperti protoplasma, sel, jaringan, atau organ tanaman.
Bagian yang kamu ambil tersebut ditumbuhkan dalam kondisi yang aseptik. Sehingga, diharapkan nantinya bagian yang kamu isolasi akan memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi satu tanaman utuh.
Kultur jaringan ini merupakan teknik yang didasari dari teori sel yang ditemukan oleh Schawann dan Scheleiden pada tahun 1883. Schawann dan Scheleden mengatakan bahwa sel memiliki sifat totipotensi sel. Apa itu sifat totiotensi sel?
Totipotensi sel merupakan sifat setiap sel tanaman yang hidup membawa informasi genetik dan perangkat fisiologis yang lengkap untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi tanaman yang utuh. Tapi, sifat itu harus memenuhi syarat. Syaratnya adalah dengan kondisi lingkungan yang sesuai.
Manfaat Kultur Jaringan
Metode kultur jaringan ini sudah banyak diterapkan untuk membudidayakan suatu jenis tanaman. Metode ini dipilih karena memiliki beberapa manfaat.
Manfaat kultur jaringan antara lain, melestarikan sifat tanaman induk, menghasilkan tanaman yang sifatnya sama dengan induknya, dapat menghasilkan tanaman baru yang banyak dalam waktu yang relatif lebih singkat, dapat menghasilkan tanaman yang tahan terhadap virus, dan melakukan kultur jaringan itu tidak tergantung dengan musim.
Selain itu, kultur jaringan juga memiliki manfaat dapat dijadikan sarana untuk melestarikan plasma nutfah. Dan yang terakhir adalah dapat digunakan untuk menciptakan varietas baru melalui rekayasa genetika.
Kelebihan Kultur Jaringan
Setiap metode pastilah selalu ada kurang atau lebihnya, termasuk kultur jaringan. Ada beberapa kelebihan yang didapatkan jika kamu menggunakan metode kultur jaringan.
Kamu tidak harus menunggu musim untuk memperoleh bibit tanaman.
Kamu dapat memperoleh bibit dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang relatif singkat.
Bibit yang dihasilkan akan memiliki sifat yang seragam.
Bibit akan tahan terhadap penyakit.
Biaya yang dibutuhkan untuk distribusi bibit relatif lebih murah.
Proses pembibitan akan bebas dari gangguan hama, penyakit, dan faktor lingkungan lainnya.
Kamu bisa memperoleh sifat tanaman sesuai dengan keinginanmu.
Kelemahan Kultur Jaringan
Selain ada kelebihan, tentu juga ada kekurangan dari metode kultur jaringan ini.
Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan metode ini cukup tinggi.
Hanya orang terlatih saja yang dapat melakukan metode ini.
Bibit harus diberikan proses aklimatisasi dulu karena terbiasa dalam kondisi lembab dan aseptik.