Sebagaimana yang tertuang dalam Al-quran, Nabi Musa dan pengikutnya menyeberangi Laut Merah untuk menghindari kejaran dari Fir’aun dan bala tentaranya. Berkat izin Allah subhanahu wata’ala, laut yang tadinya berisi air yang sangat banyak dapat terbelah dengan satu kali pukulan yang dihentakkan ke tanah.
Inilah mukjizat nabi Musa ‘alaihi wasallam yang Allah berikan kepadanya. Laut kembali menutup dan Fir’aun bersama pasukannya pun tenggelam ditelan Laut Merah.
Para ilmuwan dunia sampai sekarang ini masih terus melakukan observasi yang mendalam. Untuk membuktikan kebenaran kisah dalam Al-quran tersebut. Analisis catatan arkeologi, pengukuran satelit, dan peta memungkinkan para peneliti ini untuk memperkirakan aliran air dan kedalaman di Laut Merah.
Simaklah Firman Allah subhanahu wata’ala dalam Al Qur’an berikut ini.
Surat Al-Baqarah (2) ayat 50 :
“Dan (ingatlah) ketika Kami membelah laut untukmu (Nabi Musa) sehingga kamu (Nabi Musa dan Bani Israil) dapat Kami selamatkan dan Kami tenggelamkan (Fir’aun dan) pengikut-pengikut Fir’aun, sedang kamu menyaksikan”.
Dalam ayat lain Allah juga menceritakan tentang kisah Nabi Musa ‘alaihi wasallam dan terdapat pada Al-Quran, surat Yunus (10) ayat 90 :
“Dan Kami selamatkan Bani Israil melintasi laut kemudian Fir’aun dan bala tentaranya mengikuti mereka untuk menzalimi dan menindas (mereka). Sehingga ketika Fir’aun hampir tenggelam dia berkata, “Aku percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil dan aku termasuk orang-orang muslim (berserah diri)”
Sedikit kronologis peristiwa pada masa Fir’aun: Musa dan bangsa Yahudi terjebak di antara laut dan pasukan Fir’aun.
Berkat rahmat dari Allah subhanahu wata’ala , angin timur yang semula tidak ada berubah seketika menhjadi angin timur yang kuat berhembus sepanjang malam.
Dan kemudian membelah air sehingga terbentuknya lintasan jalan dengan dinding air di sisi kiri dan kanannya.
Kejadian ini membuat bangsa Yahudi yang dipimpin oleh Musa berhasil lolos dari kejaran tentara Fir’aun yang hendak mencoba mengejar. Namun mereka diterjang dan akhirnya Allah menenggelamkan Fir’aun dan bala tentaranya.
Dari isah diatas mariah kita mengambil ibrah bahwasanya barang siapa yang durhaka kepada Allah maka Allah akan segerakan azab yang pedih kepadanya. Namun sebaliknya barang siapa yang taat kepada Allah maka Allah akan melindungi dan menjaganya.