Letusan Gunung Sinabung yang Memancarkan Lava dan Abu Vulkanik

Rabu, 17 Juni 2015, Gunung Sinabung kembali meletus. Bahkan meletus hingga sebanyak 29 kali. Letusan ini merupakan letusan terbesar sejak gunung berapi ini berstatus Awas (level IV). Erupsi Gunung Sinabung terjadi sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB pagi.

Menurut data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG), telah terjadi 29 kali guguran lava dan sembilan kali gempa tremor low frekuensi pada rentang waktu tersebut. Terjadi pula luncuran awan panas ke arah tenggara.

 

Guguran Lava Gunung Sinabung

REUTERS/Beawiharta
REUTERS/Beawiharta

Lava dimuntahkan dari Gunung Sinabung yang terlihat dari Desa Perteguhan di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara di Indonesia, 18 Juni 2015.

Abu Panas Gunung Sinabung

REUTERS/Antara Foto/Rony Muharrman
REUTERS/Antara Foto/Rony Muharrman

Abu panas seperti yang terlihat selama letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Karo pada 14 Juni 2015.

Penuh dengan Abu

REUTERS/Antara Foto/Rony Muharrman
REUTERS/Antara Foto/Rony Muharrman

Warga dengan wajah tertutup abu naik sepeda motor setelah Gunung Sinabung meletus, di Desa Sukandebi di Kabupaten Karo pada 13 Juni 2015.

Mencari Tempat yang Aman

REUTERS/Antara Foto/Irsan Mulyadi
REUTERS/Antara Foto/Irsan Mulyadi

Letusan Gunung Sinabung yang memancarkan abu vulkanik membuat daerah di sekitarnya menjadi bahaya. Sehingga memaksa warganya untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Tertutup Abu Vulkanik

REUTERS/Beawiharta
REUTERS/Beawiharta

Abu vulkanik yang dikeluarkan dari letusan Gunung Sinabung membuat daerah di sekitarnya tertutup abu, tak terkecuali pohon pinus di lereng gunung.

Warga Menyaksikan Letusan Gunung Sinabung

REUTERS/YT Haryono
REUTERS/YT Haryono

Walaupun hal ini sangat berbahaya, namun warga di sekitar Gunung Sinabung tetap menyaksikan letusan gunung berapi tersebut. Walaupun berada di jarak aman, jika tidak memakai pelindung seperti di foto tersebut tetap akan membahayakan saluran pernafasan.

Menyebabkan Sekolah Runtuh

REUTERS/Beawiharta
REUTERS/Beawiharta

Sebuah sekolah dekat Gunung Sinabung telah porak poranda. Ruang kelas tersebut mungkin sudah tidak dapat digunakan kembali.

Abu Vulkanik Menuruni Lereng

REUTERS/YT Haryono
REUTERS/YT Haryono

Abu vulkanik yang telah dikeluarkan Gunung Sinabung mulai menuruni lereng. Ini sangat membahayakan warga di sekitar gunung berapi tersebut.

Tetap Tenang Mengendarai Motor

REUTERS/Antara Foto/Rony Muharrman
REUTERS/Antara Foto/Rony Muharrman

Warga di sekitar Gunung Sinabung mungkin telah merasa biasa saja dengan adanya abu vulkanik akibat erupsi. Terlihat dari warga yang mengendarai motor dengan sangat tenang.

Abu Vulkanik Semakin Menebal

REUTERS/YT Haryono
REUTERS/YT Haryono

Akibat erupsi Gunung Sinabung yang terus menerus, membuat abu vulkanik semakin menebal. Abu ini sangat berbahaya bagi kesehatan.

Tontonan Gratis yang Berbahaya

REUTERS/Antara Foto/Rony Muharrman
REUTERS/Antara Foto/Rony Muharrman

Erupsi Gunung Sinabung menjadi sebuah tontonan gratis bagi warga Kabupaten Karo. Namun hal ini sangat berbahaya, karena sewaktu-waktu bisa saja abu vulkanik tersebut terbawa angin menuju tempat warga menonton.