Ada dua unsur penting yang selama ini telah menjaga eksistensi agama Islam, yakni ulama dan umara’ (pemimpin). Ulama adalah pewaris ajaran nabi berserta perjuangan dan dakwahnya. Ulama adalah representasi dari pengetahuan dan pengamalan Islam.
Sedangkan pemimpin (pemerintah) adalah ibarat penjaga, penguat, dan pemersatu umat Islam.
Kata Imam Al Ghazali, agama ini adalah pondasi, sedangkan pemerintah adalah penjaga. Pemerintah tanpa agama akan hancur, sedang agama tanpa penjaga (pemerintah) akan hilang.
Tidak banyak kita temukan seorang ulama dan pemimpin yang menyatu sekaligus dalam satu sosok. Setelah khalifah rasyidah, kita temukan pemimpin seperti itu ada dalam Umar bin Abdul Aziz atau Shalahuddin Al Ayyubi.
Munculnya tokoh ulama yang menjadi gubernur di NTB tentu saja menjadi sorotan dan kekaguman banyak orang. Tuan Guru M, Zainul Majdi atau akrab disebut Tuan Guru Bajang telah membuktikan kapasitasnya sebagai ulama dan gubernur, sama baiknya.
Sebagai ulama, dia adalah seorang Doktor dalam bidang Tafsir dan Ilmu-ilmu Qur’an Al Azhar Kairo. Tuan Guru Bajang juga adalah seorang Hafidz Quran.
Sebagai gubernur pemimpin NTB, beliau juga telah menorehkan sejumlah prestasi dalam pembangunan daerah NTB.
Berikut adalah sekilas mengenai profil dan kiprah dari Tuan Guru Bajang; ulama yang pemimpin, pemimpin yang ahlul Qur’an.