Jika dipikir-pikir, tidak ada satu orang pun mahasiswa yang ingin lama tamat kuliah. Selain waktu yang banyak terbuang sia-sia, uang terbuang percuma, dan juga umur pun bertambah.
Namun, pada kenyataannya masih banyak mahasiswa yang tidak bisa menyelesaikan perkuliahan tepat pada waktunya. Bahkan, jauh dari waktu yang normal. Mereka bertahun-tahun kuliah, hingga jika rektor yang bertemu dengan mereka, rektornya yang salim.
Amazing, bukan? Kira-kira apa saja sih yang membuat mahasiswa lama tamat? Nih, beberapa alasannya.
Kuliah Karena Terpaksa
Di Indonesia, jika melihat anak wisuda adalah sebuah kebanggan tersendiri bagi setiap orangtua. Karena hal itu, kebanyakan orang tua rela melakukan apapun demi melihat anaknya kuliah. Walaupun harus memaksa si anak untuk kuliah.
Nah, pemaksaan inilah yang membuat si anak merasa terpaksa kuliah. Ujung-ujunganya ya nggak semangat untuk kuliah, cuman jadi kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang) doang.
Salah Jurusan
Mahasiswa yang salah jurusan ini, biasanya kalah dalam berbagai tes untuk masuk PTN favorit. Akhirnya mereka pun memilih jurusan apa saja yang tidak populer, asalkan masih bisa kuliah di PTN favorit tersebut.
Padahal minatnya di Bahasa Indonesia, eh malah masuk di Sastra Arab. Ya udah deh, kelar hidupnya.
Terlalu Bebas
Biasanya hal ini dilakukan oleh sebagian mahasiswa yang pada saat SMA begitu dikekang oleh orang tua nya. Sehingga pada saat menjadi mahasiswa dan hidup sendiri, ngekos juga hal ini menjadikan mahasiswa tersebut benar-benar. Kebebasan ini yang sayangnya disalahgunakan.
Mahasiswa yang seperti ini lebih banyak foya-foya, nongkrong hingga larut malam, sampai-sampai memanfaatkan kosannya untuk melakukan praktik biologi terselubung. Cukup menyedihkan bukan.
Kuliah Sambil Kerja
Mendapatkan kerja sampingan pada saat kuliah memang enak. Bisa nambahin uang saku dan bahkan bisa membiayai kuliah sendiri. Namun, akibatnya pola pikir tentang kuliah bisa berubah. Pada saat tamat kuliah, ujung-ujungnya kan cari kerja, cari duit. Nah, kalau sudah bisa mengasilkan uang sendiri, ngapain juga cepat-cepat lulus?
Makanya, kebanyakan mahasiswa sambilan yang akhirnya mengabaikan kuliah dan fokus pada kerjaan.
Tidak Ingin Menyandang Status Pengangguran
Tipe mahasiswa yang seperti ini tidak seperti mereka yang kuliah sambil kerja. Tipe ini adalah mereka yang hanya mengandalkan uang orangtua. Nah, setelah lulus, tentu saja orang tuanya tidak mau mensubsidi biaya hidupnya lagi, harus mulai cari kerja.
Namun, karena sudah terlalu nyaman, mereka ingin tetap menikmati subsidi itu. Nggak mau keluar dari zona nyaman tersebut. Jadi, mahasiswa yang seperti ini memilih tetap menjadi mahasiswa ketimbang menjadi seorang pengangguran. Padahal, mau nggak mau yang harus tamat juga. Mahasiswa abadinya 10 tahun, penganggurannya juga 10 tahun, luar biasa.